Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

Ilustrasi COVID-19. Foto: Pixabay

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - TIM peneliti China telah menemukan virus corona baru yang berasal dari kelelawar dan membawa risiko penularan dari hewan ke manusia. Virus ini menggunakan reseptor manusia yang sama dengan virus penyebab COVID-19.

Penelitian ini dipimpin Shi Zhengli, seorang ahli virologi terkemuka yang dikenal sebagai 'batwoman' karena penelitiannya yang luas mengenai virus corona pada kelelawar. Di Laboratorium Guangzhou, Shi bersama peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Guangzhou, Universitas Wuhan, dan Institut Virologi Wuhan meneliti virus ini.

Shi dikenal luas atas karyanya di Institut Virologi Wuhan, yang menjadi pusat kontroversi mengenai asal-usul COVID-19, dengan salah satu teori menyebutkan bahwa virus ini berasal dari kebocoran laboratorium di Kota Wuhan.

Meskipun belum ada konsensus mengenai asal-usul virus tersebut, beberapa penelitian menunjukkan virus ini berasal dari kelelawar dan berpindah ke manusia melalui hewan perantara. Shi membantah institutnya bertanggung jawab atas penyebaran virus tersebut.

Baca juga:

Ada 'Covid' dan 'Karantina' Ini Nama Unik yang Tercatat di Dukcapil RI



Penemuan terbaru ini ialah garis keturunan baru dari virus corona HKU5 yang pertama kali diidentifikasi pada kelelawar pipistrelle Jepang di Hong Kong. Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Virus ini mampu mengikat angiotensin converting enzyme (ACE2) manusia, yaitu reseptor yang juga digunakan oleh virus Sars-CoV-2, penyebab COVID-19, untuk menginfeksi sel.

"Kami melaporkan penemuan dan isolasi garis keturunan yang berbeda (garis keturunan 2) dari HKU5-CoV, yang tidak hanya dapat memanfaatkan ACE2 pada kelelawar, tetapi juga ACE2 manusia dan berbagai ACE2 dari mamalia lainnya," ujar para peneliti dalam makalah yang diterbitkan dalam jurnal Cell yang telah melalui tinjauan sejawat pada Selasa (18/2), dikutip The Korea Times.


Para peneliti menemukan saat virus ini diisolasi dari sampel kelelawar, ia dapat menginfeksi sel manusia serta massa sel atau jaringan yang dibudidayakan secara artifisial yang menyerupai organ pernapasan atau saluran pencernaan miniatur.

"Virus merbecovirus pada kelelawar berisiko tinggi untuk melompat ke manusia, baik melalui penularan langsung maupun melalui perantara hewan," tambah para peneliti.

HKU5-CoV-2 tidak hanya mengikat reseptor ACE2 pada manusia, tetapi juga pada berbagai spesies lainnya, yang semuanya bisa bertindak sebagai hewan perantara dan menularkannya ke manusia.

Merbecovirus mencakup empat spesies yang berbeda, virus MERS, dua ditemukan pada kelelawar dan satu pada landak, dan ditambahkan ke daftar patogen baru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk persiapan pandemi tahun lalu.

Pada awal bulan ini, jurnal Cell menerbitkan makalah dari tim yang berasal dari Universitas Washington di Seattle dan Universitas Wuhan yang menyimpulkan bahwa meskipun strain HKU5 dapat mengikat reseptor ACE2 pada kelelawar dan mamalia lainnya, mereka tidak mendeteksi 'ikatan yang efisien' pada manusia.

Namun, tim Shi mengatakan HKU5-CoV-2 telah lebih beradaptasi dengan ACE2 manusia jika dibandingkan dengan garis keturunan 1 dari virus tersebut dan 'mungkin memiliki rentang inang yang lebih luas dan potensi infeksi antarspesies yang lebih tinggi.


Mereka menambahkan, lebih banyak pemantauan terhadap virus ini diperlukan, tetapi efisiensinya signifikan lebih rendah jika dibandingkan dengan virus COVID-19, dan risiko kemunculan HKU5-CoV-2 pada populasi manusia seharusnya tidak dibesar-besarkan.(dwi)

Baca juga:

WHO Apresiasi Indonesia Terkait Penanganan Covid 19

#China #COVID-19 #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Indonesia
Menhan Pastikan Indonesia Beli Pesawat Tempur Chengdu J-10 Buatan China
Berdasarkan media Prancis Intelligenceonline yang dikutip oleh akun instagram ISDS dijelaskan kontrak pembelian J-10 sempat tertunda karena masalah pendanaan. Kini, kontrak tersebut akan dilanjutkan melalui skema pembayaran dari China.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Menhan Pastikan Indonesia Beli Pesawat Tempur Chengdu J-10 Buatan China
Indonesia
Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih
Kebijakan Trump terkait dengan tarif impor baru juga bertujuan untuk menjaga keseimbangan Neraca Perdagangan AS dengan para mitra dagang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih
Indonesia
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Presiden AS Donald Trump baru saja menetapkan tarif impor sebesar 100 persen terhadap produk asal China mulai 1 November 2025
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Dunia
Rayakan Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Rakyat China, Xo Jinping Tegaskan Satu Negara, Dua Sistem
"Dengan tegas menentang tindakan separatis 'kemerdekaan Taiwan' serta campur tangan kekuatan luar, dan dengan tegas membela kedaulatan negara serta keutuhan wilayah," tambah Presiden Xi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Rayakan Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Rakyat China, Xo Jinping Tegaskan Satu Negara, Dua Sistem
Dunia
Melemah, Topan Ragasa masih Jadi Ancaman Besar di Guangdong
Badan Meteorologi China melaporkan kecepatan angin maksimum mencapai 176 km/jam dengan embusan hingga 268 km/jam.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Melemah, Topan Ragasa masih Jadi Ancaman Besar di Guangdong
ShowBiz
1 Kalimat dari K-Drama ‘Tempest’ Bikin Marah Warganet China, Jun Ji-hyun Langsung Kena Cancel
Banyak dari warganet China menyeru kepada berbagai merek agar memutuskan kerja sama dengan aktris Korea tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
1 Kalimat dari K-Drama ‘Tempest’ Bikin Marah Warganet China, Jun Ji-hyun Langsung Kena Cancel
Indonesia
Warga Sukabumi Jadi Korban Sindikat Pengantin Pesanan Warga China
Meski investigasi kasus tersebut masih berlanjut, Reni menjadi korban dari sindikat pengantin pesanan yang memang sudah beberapa kali terjadi di Tiongkok.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Warga Sukabumi Jadi Korban Sindikat Pengantin Pesanan Warga China
Dunia
China Tahan Kapal Milik Filipina, Bakal Bangun Cagar Alam 3.500 Hektare di Laut China Selatan
Kapal-kapal China kerap berpatroli dan terkadang bersitegang dengan kapal Filipina di dekat beting yang disengketakan di kawasan itu.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
China Tahan Kapal Milik Filipina, Bakal Bangun Cagar Alam 3.500 Hektare di Laut China Selatan
Bagikan