Kepala BNPT Suhardi Alius Akui Sulit Mengubah Ideologi Pelaku Teror


Komjen Pol Suhardi Alius (kiri) saat pelantikan menjadi Kepala BNPT di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/7). (Foto:Humas/Rahmat)
MerahPutih Nasional - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Suhardi Alius memaparkan strateginya untuk meredam aksi teror. Menurutnya, terorisme adalah masalah ideologi, yang memang tidak mudah untuk mengubahnya. Untuk itu, Suhardi berjanji akan mengedepankan konsep deradikalisasi dan antiradikalisasi.
"Deradikalisasi adalah untuk orang-orang yang sudah bermuatan seperti itu, tapi kalau untuk antiradikalisasi artinya untuk orang-orang yang belum tersentuh. Kita akan maksimalkan itu, kita akan rangkul semua termasuk LSM, ormas, yang punya potensi, termasuk pemimpin komunitas lintas agama pun akan kita libatkan. Sehingga betul-betul ini tanggung jawab nasional ini kita buat dan leading sector-nya adalah BNPT," katanya usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/7).
Selain itu, Suhardi juga menyatakan deradikalisasi akan menyasar istri dan keluarga pelaku teror yang selama ini termarjinalkan.
“Sekarang kita sistematis untuk maju ke depan bagaimana menghilangkan pemikiran konsep-konsep radikal di dalam masyarakat kita,” ujarnya.
Suhardi menambahkan, terorisme adalah ancaman global, artinya harus ada langkah-langkah yang sifatnya sistematis untuk membuat counter dalam bingkai kemajemukan dan kebangsaan.
Sebelumnya, Suhardi dilantik Presiden Jokowi sebagai Kepala BNPT menggantikan Jenderal Pol Tito Karnavian yang menjadi Kapolri. Suhardi diusulkan Tito untuk menjadi Kepala BNPT.
Komjen Pol Suhardi Alius sebelumnya menjabat Sekretaris Utama (Sestama) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Ia tercatat pernah menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal Polri periode 2013-2015 menggantikan Komjen Pol Sutarman. Ia juga pernah menjabat sebagai Kadiv Humas Mabes Polri periode 2012-2013 dan Kapolda Jawa Barat pada 2013.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia

785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal

Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat

ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026

Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor

Serangan AS ke Iran Berpotensi Bangkitkan Sel Terorisme, Indonesia Mesti Waspada
