Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (9/7/2025). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Merahputih.com - Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan bahwa penerima bantuan sosial (bansos) yang terbukti terlibat judi online akan segera dicoret dari daftar.
Mensesneg menegaskan bahwa pemerintah kini memiliki data terintegrasi yang sangat rinci, mencakup nama, alamat, hingga nomor rekening, sehingga memudahkan deteksi penyalahgunaan.
"Sangat bisa. Sangat bisa. Karena data kita sekarang by name, by address. Jadi ketahuan si A si B nya, siapanya, nomor rekeningnya," kata Prasetyo, Jumat (11/7).
Pemerintah menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (SEN) untuk memastikan penyaluran bansos tepat sasaran. Evaluasi terhadap penerima yang terdeteksi menyalahgunakan dana bansos untuk judi online akan terus dilakukan.
Baca juga:
Selain Judol, NIK Penerima Bansos Juga Terindikasi Digunakan Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menekankan pentingnya kerapian data agar program pemerintah menjangkau pihak yang benar-benar membutuhkan.
Selain kasus judi online, proses penataan data ini juga mengungkap adanya penerima bansos yang sebenarnya tergolong mampu secara ekonomi.
Permasalahan judi online hanyalah salah satu bagian dari komitmen pemerintah untuk memberantas berbagai kejahatan, termasuk narkoba, penyelundupan, dan korupsi.
Baca juga:
Miris! 10 Juta Rekening Penerima Bansos Salah Sasaran Terdeteksi untuk Judol
Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan 571.410 NIK penerima bansos terlibat judi online sepanjang tahun 2024, dengan total deposit mencapai Rp957 miliar dari 7,5 juta transaksi.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Abdul Muhaimin Iskandar juga menegaskan bahwa bansos akan dicabut bagi mereka yang terbukti bermain judi online.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Kasih Duit Rp 50 Juta untuk Masyarakat yang Butuh Bantuan Jelang Akhir Tahun
Mensesneg Minta Kementerian dan Lembaga Ketat soal Anggaran, Uangnya untuk Renovasi Sekolah
Presiden AS Trump Tetapkan Ikhwanul Muslimin Organisasi Teroris Global
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
76% Situs Judol di RI Pakai Cloudflare, Legislator Tuntut Sanksi Tegas Komdigi
[HOAKS atau FAKTA]: Dana Bansos Rp 500 Triliun Dipakai untuk Bayar Buzzer Kampanye Buat Jokowi
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
Alasan Komdigi Mau Blokir Cloudflare: Tidak Daftar PSE dan 'Beking' 75% Operasional Situs Judol
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos