Kenali Perbedaan Serangan Jantung dan Stroke

Perbedaan serangan jantung dan stroke (Foto: Pixabay/Pexels)
PENTING untuk mengetahui perbedaan antara serangan jantung dan stroke, karena banyak orang berpikir bahwa mereka mirip. Meski dua-duanya timbul karena penyumbatan dalam pembuluh darah, namun hasil yang ditimbulkan serangan jantung dan stroke sangat berbeda.
Tanda-tanda terkena serangan jantung dan stroke juga berbeda. Serangan jantung dimulai pada nyeri dada, sementara stroke diawali dengan sakit kepala yang tiba-tiba dan kuat. Meski demikian, tanda serangan jantung dan stroke sama-sama dipengaruhi oleh tingkat kesehatan secara keseluruhan, usia dan jenis kelamin.
Baca juga:
Kebanyakan Mengonsumsi Makanan Manis Bisa Sebabkan Masalah Pencernaan
Serangan jantung
Serangan jantung terjadi ketika ada kerusakan mendadak pada otot-otot jantung. Biasanya karena adanya gumpalan darah di arteri koroner sehingga menyebabkan penyumbatan. Pada akhirnya penyumbatan ini mencegah oksigen masuk ke jaringan otot jantung. Serangan jantung dapat membuat kerusakan permanen pada otot jantung dan kematian pada si penderita.
Stroke

Stroke terjadi ketika ada penyumbatan di arteri pemasok darah ke otak. Jaringan otak menjadi kekurangan oksigen yang menyebabkan kerusakan atau kematian jaringan otak. Stroke sering dikaitkan dengan kehilangan kemampuan bergerak yang hanya memengaruhi satu sisi tubuh.
Meski demikian, stroke ada tiga jenis, yakni:
1. Pendarahan di otak yang disebut stroke hemoragik.
2. Stroke yang disebabkan oleh gumpalan darah dikenal sebagai stroke iskemik.
3. Penyempitan arteri yang memberi makan darah ke otak disebut serangan iskemik sementara.
Baca juga:
Diagnosis serangan jantung dan stroke
Dalam kasus stroke, dokter akan bertanya tentang gejala dan riwayat medis, diikuti oleh CT scan otak. CT scan menunjukkan area otak yang telah dipengaruhi karena aliran darah buruk atau jika ada perdarahan. MRI otak juga dilakukan.
Sementara diagnosis serangan jantung dilakukan dengan serangkaian tes. Tetapi pertama-tama, dokter akan memeriksa gejala dan riwayat medis. Kemudian, dilakukan elektrokardiogram untuk memeriksa kesehatan otot jantung.
Tes darah juga diperlukan untuk memeriksa enzim yang mengindikasikan serangan jantung. Terdapat pula tes kateterisasi jantung yakni memasukkan selang panjang yang fleksibel melalui pembuluh darah.
Bagaimana serangan jantung dan stroke diobati?
Serangan jantung
Perawatan darurat untuk serangan jantung adalah resusitasi kardiopulmoner, yang dilakukan ketika pasien tidak memiliki denyut nadi. Agar bisa membuka arteri yang tersumbat, obat penghilang gumpalan diberikan kepada pasien. Kadang-kadang perawatannya memerlukan graft bypass arteri koroner darurat. Caranya arteri jantung yang tersumbat dibuang dan diganti dengan pembuluh terbuka dari area lain di tubuh.
Stroke
Jika pasien mengalami stroke hemoragik, ia mungkin perlu dioperasi untuk memperbaiki pembuluh darah yang rusak. Namun jika pasien mengalami stroke iskemik dan tiba di rumah sakit dalam beberapa menit setelah gejala dimulai, dokter mungkin akan memberikan obat yang membantu memecahkan gumpalan.
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Tiga Fase yang Perlu Diwaspadai Saat Terpapar Campak, Demam Tinggi hingga Ruam Menghitam

Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur

Infeksi Cacing Bikin Raya Meninggal, DPR: Bukti Akses Kesehatan di Pedesaan Lemah

Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin

Stop Sekarang! Kebiasaan Sepele Ini Diam-Diam Picu Hipertensi di Usia Muda!

Kenali Tanda Bahaya Tekanan Darah Tinggi Ekstrem Sebelum Terlambat

Waspadai! Duduk Terlalu Lama dan Olahraga Berat Picu Nyeri Pinggang

Mengenal Pneumonia Ganda yang Dialami Paus Fransiskus Sebelum Wafat

Dokter Neurologi Ungkap Pemicu Parkinson Dini pada Remaja dan Dewasa Muda Akibat Pengaruh Lingkungan Hingga Obat-obatan
