Tiga Fase yang Perlu Diwaspadai Saat Terpapar Campak, Demam Tinggi hingga Ruam Menghitam

Ilustrasi penyakit campak. Foto Freepik
Merahputih.com - Campak adalah penyakit virus menular akut yang sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak. Gejala khasnya berkembang dalam tiga fase.
Awalnya, demam tinggi, batuk, pilek, dan mata merah muncul. Kemudian, ruam kemerahan menyebar ke seluruh tubuh, yang diikuti oleh fase penyembuhan di mana ruam menghitam sebelum mengelupas. Penyakit ini sangat menular, bahkan lebih menular daripada COVID-19.
“Campak adalah penyakit infeksi virus akut yang sangat menular, bahkan jauh lebih menular dibanding COVID-19. Jika satu anak terkena campak, dia bisa menularkan ke 12 hingga 18 anak lainnya," ujar Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo, Rabu (27/8).
Edi menambahkan bahwa pengobatan campak bersifat suportif karena belum ada terapi khusus untuk membunuh virusnya.
Baca juga:
Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur
Pemberian vitamin A sangat dianjurkan untuk mempercepat pemulihan dan melindungi kesehatan mata serta kulit.
“Hal yang paling penting adalah istirahat cukup, menjaga asupan nutrisi, serta segera ke fasilitas kesehatan bila demam tidak turun atau muncul gejala berat,” tegas Edi.
Meski penyakit ini sangat menular, campak bisa dicegah sepenuhnya melalui imunisasi rutin, yang kini tersedia gratis di layanan kesehatan pemerintah.
Baca juga:
Pemprov Jabar Kejar Target 3,4 Juta Balita Dapatkan Imunisasi Campak Rubella
Kasus campak kembali meningkat di berbagai wilayah Indonesia. Meski dapat dicegah melalui imunisasi, penyakit ini tetap menjadi ancaman serius terutama bagi anak-anak dengan kekebalan tubuh rendah. Namun yang mengejutkan, tingkat penularan campak tercatat lebih tinggi dari COVID-19.
"Campak adalah penyakit infeksi virus akut yang sangat menular, bahkan jauh lebih menular dibanding COVID-19. Jika satu anak terkena campak, dia bisa menularkan ke 12 hingga 18 anak lainnya," imbuh Edi.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Kapuk Jakbar KLB Campak, Jakarta Temukan Lonjakan Ratusan Kasus Sejak Awal September

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

Tiga Fase yang Perlu Diwaspadai Saat Terpapar Campak, Demam Tinggi hingga Ruam Menghitam

Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur

Infeksi Cacing Bikin Raya Meninggal, DPR: Bukti Akses Kesehatan di Pedesaan Lemah

Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin

Stop Sekarang! Kebiasaan Sepele Ini Diam-Diam Picu Hipertensi di Usia Muda!

Kenali Tanda Bahaya Tekanan Darah Tinggi Ekstrem Sebelum Terlambat
