Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur

ImanKImanK - Jumat, 22 Agustus 2025
Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur

Ilustrasi penyakit campak. Foto Freepik

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Sumenep, Jawa Timur tengah menghadapi situasi serius setelah wabah campak merebak dan resmi ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Per 17 Agustus 2025, tercatat 1.944 kasus campak dengan 12 kematian di kabupaten tersebut.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur langsung merespons cepat dengan mengirim 9.825 botol vaksin ke Sumenep untuk mendukung imunisasi massal di daerah yang terdampak.

Namun, apa sebenarnya penyakit campak ini? Mengapa bisa menjadi ancaman serius, terutama bagi anak-anak? Mari kita bahas.

Baca juga:

Pemprov Jabar Kejar Target 3,4 Juta Balita Dapatkan Imunisasi Campak Rubella

Apa Itu Campak?

Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dari keluarga Paramyxovirus. Penyakit ini sangat mudah menyebar, terutama melalui udara, percikan batuk, atau bersin dari orang yang terinfeksi.

Campak ditandai dengan gejala awal seperti demam tinggi, batuk, pilek, mata merah, dan munculnya ruam merah di kulit yang biasanya dimulai dari wajah lalu menyebar ke seluruh tubuh.

Gejala Campak yang Perlu Diwaspadai

Penting bagi orang tua dan tenaga kesehatan untuk mengenali gejala awal campak agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat:

  • Demam tinggi mendadak

  • Batuk dan pilek berkepanjangan

  • Mata merah dan sensitif terhadap cahaya

  • Bintik putih kecil di dalam mulut (Koplik spot)

  • Ruam merah yang menyebar dari wajah ke seluruh tubuh

Jika dibiarkan tanpa penanganan, campak bisa menimbulkan komplikasi serius seperti:

  • Radang paru-paru (pneumonia)

  • Radang otak (ensefalitis)

  • Kebutaan atau kehilangan pendengaran

  • Bahkan kematian, terutama pada anak-anak yang belum divaksinasi

Baca juga:

Ramalan Zodiak Hari Ini, 23 Agustus 2025: Cinta dan Karier Bikin Pusing?

Apa Itu Campak

Bagaimana Campak Menular?

Virus campak sangat mudah menular melalui:

  • Percikan air liur saat batuk atau bersin

  • Kontak langsung dengan penderita

  • Benda yang terkontaminasi, lalu disentuh dan menyentuh mulut/hidung sendiri

Inilah mengapa saat terjadi lonjakan kasus, campak bisa dengan cepat menyebar dan menyebabkan wabah.

Kejadian Luar Biasa Campak di Sumenep

Menurut keterangan resmi dari Achmad Syamsuri, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumenep, lonjakan kasus yang sangat tinggi membuat pihaknya menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).

Lima kecamatan dengan jumlah kasus tertinggi:

  • Kalianget: 220 kasus

  • Rubaru: 146 kasus

  • Kota Sumenep: 122 kasus

  • Dasuk: 115 kasus

  • Saronggi: 107 kasus

"Langkah cepat dilakukan dengan menggerakkan kader posyandu, terutama di wilayah yang terdampak paling parah, serta meminta bantuan vaksin dari Pemprov Jatim," ujarnya.

Baca juga:

Woody Plants Grow a Garden: Kunci Sukses di Event Beanstalk Roblox

Bagaimana Cara Mencegah Campak?

Satu-satunya cara paling efektif mencegah campak adalah melalui vaksinasi.

Jenis Vaksin Campak

  • Vaksin MR (Measles-Rubella): Melindungi dari campak dan rubella

  • Vaksin MMR (Measles-Mumps-Rubella): Untuk campak, gondongan, dan rubella

Jadwal Imunisasi Campak

Menurut rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):

Baca juga:

21 Agustus Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Momen Bersejarah yang Layak Diketahui

  • Dosis pertama: Usia 9 bulan

  • Dosis kedua: Usia 18 bulan

  • Dosis ketiga: Usia 5–7 tahun (biasanya saat anak masuk sekolah dasar)

Imunisasi lengkap memberikan perlindungan jangka panjang dan mencegah wabah seperti yang terjadi di Sumenep.

#Penyakit #Sumenep #Campak #Jawa Timur #Kejadian Luar Biasa
Bagikan
Ditulis Oleh

ImanK

Berita Terkait

Indonesia
Dorong Penataan Pembangunan Pesantren, Pemerintah Jangkau Pihak Swasta
Meski anggaran pembangunan lembaga keagamaan berada di bawah Kementerian Agama, karena insiden ini bersifat darurat nasional, Kementerian PU akan turun tangan langsung.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Dorong Penataan Pembangunan Pesantren, Pemerintah Jangkau Pihak Swasta
Indonesia
Polisi sudah Bergerak Selidik Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny
Polisi sudah memanggil sejumlah pihak untuk diperiksa.
Dwi Astarini - Selasa, 07 Oktober 2025
Polisi sudah Bergerak Selidik Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny
Indonesia
Bangunan Ambruk Ponpes Al-Khoziny Jadi Alarm Perbaikan Sistem Konstruksi Nasional
Menjadi tragedi kemanusiaan yang mengungkap kelemahan budaya keselamatan konstruksi di Indonesia. ?
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Bangunan Ambruk Ponpes Al-Khoziny Jadi Alarm Perbaikan Sistem Konstruksi Nasional
Indonesia
Belajar dari Tragedi Al-khoziny, Pimpinan Komisi V DPR Sebut Komitmen Infrastruktur Negara ke Pesantren masih Lemah
Faktanya, kontribusi pesantren ini tidak sepenuhnya didukung negara dalam segi penyediaan regulasi, anggaran, maupun pendampingan.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Belajar dari Tragedi Al-khoziny, Pimpinan Komisi V DPR Sebut Komitmen Infrastruktur Negara ke Pesantren masih Lemah
Indonesia
Gempa M 6,5 Guncang Sumenep, Sejumlah Bangunan Rumah Warga Rusak
Selain di Madura, guncangan juga dirasakan di sejumlah daerah di Bali, seperti Gianyar, Buleleng, Tabanan, Denpasar, hingga Kuta.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 01 Oktober 2025
Gempa M 6,5 Guncang Sumenep, Sejumlah Bangunan Rumah Warga Rusak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Kapuk Jakbar KLB Campak, Jakarta Temukan Lonjakan Ratusan Kasus Sejak Awal September
Sudinkes Jakbar menggenjot pelaksanaan Outbreak Respon Imunisasi (ORI) untuk mencegah penyebaran wabah campak di wilayahnya.
Wisnu Cipto - Senin, 15 September 2025
Kapuk Jakbar KLB Campak, Jakarta Temukan Lonjakan Ratusan Kasus Sejak Awal September
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda
Sejak Minggu (31/8) malam, Polri dan TNI melakukan patroli skala besar untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Frengky Aruan - Senin, 01 September 2025
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda
Bagikan