Lingkungan

Kehadiran Boiler Biomassa untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Sabtu, 18 Juni 2022
Kehadiran Boiler Biomassa untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Boiler Biomassa hadir di Jawa Tengah. (Foto: Becis)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

BOILER Biomassa berbahan bakar sekam padi kini hadir di Jawa Tengah. Fasilitas ini berfungsi memitigasi perubahan iklim dengan mengurangi jejak karbonnya melalui penyediaan produk bernutrisi untuk ibu, anak dan keluarga yang diproduksi secara ramah lingkungan.

Proyek ini merupakan kerja sama dengan Berkeley Energy Commercial Industrial Solution (BECIS) untuk mengoperasionalkan Boiler Biomassa yang bertujuan mengurangi jejak karbon dari kegiatan produksi di Pabrik Prambanan hingga 32 persen. Boiler Biomassa akan menggunakan sekam padi sebanyak 10.500 Ton/Tahun dan mampu menghasilkan energi hingga 6 Ton Steam per jam.

Baca Juga:

Dampak Krisis Iklim, Anak Kelahiran 2020 Berpotensi Alami Nasib Menyedihkan

"Ini merupakan salah satu upaya yang baik untuk praktek yang berkelanjutan dan juga mengimplementasikan konsep Circular Economy," ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dibacakan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno dalam peresmian Boiler Biomassa beberapa waktu lalu.

Boiler Biomassa berbahan bakar sekam padi. (Foto: Unsplash/Utsman Media)

Sementara itu, Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto mengatakan perubahan iklim merupakan tantangan yang kian mengemuka dan efeknya sangat terasa. Oleh karena itu, lingkungan harus dijaga karena kesehatan bumi dan manusia saling berkaitan.

"Mengatasi dampak perubahan iklim adalah bagian dari komitmen perusahaan untuk terwujudnya bumi dan masyarakat yang lebih sehat," ujar Vera.

Baca Juga:

Banyak Orang Indonesia Tak Percaya Perubahan Iklim

Lanjut Vera, pihaknya juga berkomitmen untuk turut memitigasi perubahan iklim dengan ambisi penggunaan energi listrik terbarukan 100 persen pada 2030 dan mencapai karbon netral pada tahun 2050. Fasilitas Boiler Biomassa menurutnya juga berkontribusi untuk menciptakan sirkularitas produk pertanian dan meningkatkan produktivitas pertanian.

Peresmian Boiler Biomassa. (Foto: Becis)

Sekam padi yang merupakan limbah pertanian didapatkan dari berbagai wilayah di Provinsi Jawa Tengah, termasuk bagian lahan pertanian di sekitar fasilitas Boiler Biomassa. Boiler Biomassa dapat menurunkan emisi karbon sebesar 8.300 Ton CO2 atau setara dengan emisi karbon yang diserap melalui penanaman 120.000 pohon, sehingga dapat mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari proses produksi.

Fasilitas ini juga telah didukung dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya atap yang menjadikannya pengoperasiannya sangat ramah lingkungan. Abu sekam juga sudah diditribusikan bagi kelompok tani dan mendampingi aplikasinya bersama pupuk ke lahan pertanian padi seluas 159 Hektar. (ikh)

Baca Juga:

BLACKPINK Bicara Soal Krisis Iklim di Kampanye 'Dear Earth'

#Lipsus Juni Sayangi Bumi #Ramah Lingkungan #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Indonesia
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau
Di Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Kementerian Lingkungan Hidup memberikan penghargaan Kalpataru Lestari kepada 12 pejuang lingkungan dari berbagai daerah.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 05 Juni 2025
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Bagikan