Banyak Orang Indonesia Tak Percaya Perubahan Iklim

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 29 November 2021
Banyak Orang Indonesia Tak Percaya Perubahan Iklim

Menurut data, banyak orang Indonesia yang tak percaya perubahan iklim. (Foto: Pexels/@Markus Spiske)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PERUBAHAN iklim sudah jadi rahasia umum. Rasa-rasanya semua orang mengetahui bahwa planet kita berada di status darurat. Jika dibiarkan terus-menerus, berbagai krisis akan terjadi. Dan pada gilirannya anak cucu kita mungkin tak bisa merasakan Bumi seperti pada masa puncaknya. Apalagi tak ada planet pengganti yang bisa jadi cadangan.

Meskipun penjelajahan antariksa dan percobaan koloni planet angkasa luar mulai dilakukan, namun belum ada yang bisa menyamakan Bumi. Jadi masalah lingkungan ini benar adanya. Bukan gosip apalagi mitos semata. Sayang, berdasarkan sebuah penelitian yang diakukan oleh YouGov Cambridge, banyak orang Indonesia yang menganggapnya sebagai isapan jempol belaka.

Baca juga:

Anak Kelahiran 2020 dan Selanjutnya Terancam Krisis Iklim Parah

Benarkah Banyak Orang Indonesia Tak Percaya Perubahan Iklim?
Indonesia juara satu sebagai negara dengan penyangkal perubahan iklim terbanyak di dunia. (Foto: Statista)

Dari survei yang dilakukan di 25 negara pada 30 Juli hingga 24 Agustus 2020 itu, data menunjukkan bawa 21 persen masyarakat Indonesia menyebutkan bahwa perubahan iklim tidak nyata. Atau manusia tidak bertanggung jawab terhadap masalah ini. Bahkan, sebanyak tiga persen menyebut bahwa perubahan iklim tidak terjadi sama sekali. Gara-gara itu, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara penyangkal perubahan iklim di dunia.

Kemudian, di urutan berikutnya adalah negara adidaya Amerika Serikat. Sebanyak 19 persen masyarakatnya mengatakan bahwa perubahan iklim itu bohongan atau menegaskan bahwa bukanlah manusia penyebabnya. Sementara lima persen warga AS merasa bahwa Bumi baik-baik saja dan perubahan iklim tidak terjadi sama sekali.

Menyusul di posisi berikutnya ada Arab Saudi dan Mesir. Dua negara yang ini memiliki tingkat penyangkalan sebesar 18 persen. Mereka sama-sama bergantung pada bahan bakar fosil untuk ekspor ataupun menggunakannya dalam negeri. Salah satu hal yang menyumbang polusi dan menyumbang kehancuran planet.

Selanjutnya India yang duduk di urutan keempat. Penyebaran berita palsu serta teori konspirasi diduga jadi penyebabnya. Hal tersebut kemungkinan membuat banyak masyarakatnya jadi tidak mempercayai adanya perubahan iklim.

Baca juga:

BLACKPINK Bicara Soal Krisis Iklim di Kampanye 'Dear Earth'

Banyak Orang Indonesia Tak Percaya Perubahan Iklim
Aktivitas industri manusia membuat dunia memanas. (Foto: Unsplash/@Chris eLboutillier)

Padahal menurut NASA, perubahan iklim benar-benar terjadi saat ini. Hal ini dibuktikan dengan beberapa hal. Mulai dari temperatur global yang meningkat, laut yang semakin memanas, lapisan es yang menyusut, tutupan salju yang berkurang, permukaan laut naik, pengasaman laut, dan masih banyak lagi. Jika bukan perubahan iklim, entah apa jawabannya.

Dan jika banyak orang yang mempercayai bahwa manusia bukan penyebab utamanya maka mereka salah. Berdasarkan Laporan Penilaian Kelimanya, Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim, 1.300 ahli ilmiah dari berbagai negara menyimpulkan bahwa ada lebih dari 95 persen aktivitas manusia selama 50 tahun terakhir yang membuat planet kita menghangat. Hal ini terjadi terutama karena kegiatan industri dunia meningkatkan kadar karbon dioksida atmosfer. Dari 280 bagian per juta jadi 417 bagian per juta dalam 151 tahun terakhir.

Melihat semua data tersebut, kita dapat bertanya pada diri sendiri. Benarkah orang Indonesia tak percaya perubahan iklim? Atau bahkan apakah kamu salah satu orangnya? (sam)

Baca juga:

Kota-kota yang Paling Berisiko Terkena Dampak dari Perubahan Iklim

#Perubahan Iklim #Kerusakan Lingkungan
Bagikan
Ditulis Oleh

Samantha Samsuddin

Be the one who brings happiness

Berita Terkait

Indonesia
Menhut Raja Juli Ditantang Buka Kembali Kasus Pembalakan Liar Aziz Wellang
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, ditantang untuk membuka kembali kasus pembalakan liar yang dilakukan Azis Wellang.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Menhut Raja Juli Ditantang Buka Kembali Kasus Pembalakan Liar Aziz Wellang
Indonesia
Komisi IV DPR Sesalkan Menhut Raja Juli Foto Bareng Tersangka Pembalakan Liar
Anggota Komisi IV DPR, Daniel Johan, menyayangkan viralnya foto Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, yang berpose bersama Azis Wellang.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Komisi IV DPR Sesalkan Menhut Raja Juli Foto Bareng Tersangka Pembalakan Liar
Indonesia
4 Hotel di Puncak Cemari Ciliwung Disegel, 18 Lainnya Masih Diperiksa KLH
Saat ini masih ada 18 hotel bintang tiga di Puncak yang tengah diperiksa KLH atas dugaan pencemaran lingkungan kawasan Puncak.
Wisnu Cipto - Senin, 11 Agustus 2025
4 Hotel di Puncak Cemari Ciliwung Disegel, 18 Lainnya Masih Diperiksa KLH
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Survei C3S: Juni 2025 Bulan Terpanas Ketiga dalam Sejarah
"Tren jangka panjang terkait meningkatnya suhu samudra terlihat jelas secara global."
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Juli 2025
Survei C3S: Juni 2025 Bulan Terpanas Ketiga dalam Sejarah
Fun
Tak Ada Musik di Planet Mati: 15 Musisi Satukan Suara untuk Iklim
Nama-nama seperti Kunto Aji, Reality Club, Teddy Adhitya, Sukatani, hingga Ave The Artist, ikut serta dalam program ini
Wisnu Cipto - Kamis, 03 Juli 2025
Tak Ada Musik di Planet Mati: 15 Musisi Satukan Suara untuk Iklim
Indonesia
Komisi IV DPR Desak Investigasi Pemberi Izin Tambang Nikel di Raja Ampat
Pemberian izin tambang di kawasan yang memiliki nilai ekologis tinggi seperti Raja Ampat merupakan bentuk kelalaian serius.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 11 Juni 2025
Komisi IV DPR Desak Investigasi Pemberi Izin Tambang Nikel di Raja Ampat
Indonesia
Rekam Jejak PT ASP Pengelola Nikel Raja Ampat, Terafiliasi dengan Raksasa Tambang Asal China yang Punya Proyek Besar di Indonesia
PT Anugerah Surya Pratama (ASP) diduga terlibat dalam pertambangan nikel di Raja Ampat.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 11 Juni 2025
Rekam Jejak PT ASP Pengelola Nikel Raja Ampat, Terafiliasi dengan Raksasa Tambang Asal China yang Punya Proyek Besar di Indonesia
Indonesia
Komisi XII DPR Singgung Pemulihan Kawasan setelah Izin 4 Perusahaan Tambang di Raja Ampat Dicabut
Komisi XII DPR menyinggung soal pemulihan kawasan pasca izin empat perusahaan tambang dicabut. Perusahaan diminta untuk melakukan pemulihan.
Soffi Amira - Selasa, 10 Juni 2025
Komisi XII DPR Singgung Pemulihan Kawasan setelah Izin 4 Perusahaan Tambang di Raja Ampat Dicabut
Indonesia
Langgar Aturan dan Merusak Alam, Prabowo Akhirnya Hentikan Langsung Izin Tambang Nikel di Raja Ampat
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan pencabutan atas IUP empat perusahaan tambang di Raja Ampat.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 10 Juni 2025
Langgar Aturan dan Merusak Alam, Prabowo Akhirnya Hentikan Langsung Izin Tambang Nikel di Raja Ampat
Bagikan