Kecewa Tuntutan Tak Diakui, Ribuan Driver Ojol Geruduk Gedung DPR

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 28 Februari 2020
 Kecewa Tuntutan Tak Diakui, Ribuan Driver Ojol Geruduk Gedung DPR

Ribuan driver ojol geruduk Gedung DPR, Jakarta, Jumat, (28/2) (MP/Kanu)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Demonstrasi driver ojek online membuat arus kendaraan di depan Gedung DPR, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, ditutup.

Imbas aksi demonstrasi ini, arus lalu lintas dari arah Semanggi menuju Slipi ditutup mulai dari flyover Lembaga Kedokteran Gigi (Ladokgi) TNI AL. Namun, beberapa kendaraan masih bisa melintas di jalur Busway.

Baca Juga:

Kejar Pelaku Pencurian, Polisi Malah Salah Tembak Driver Ojol

Pasalnya, driver ojol yang berjumlah 2 ribuan ini menutup seluruh jalan di depan Gedung DPR/MPR.

Sudah bisa ditebak, arus lalu lintas dari arah Senayan menuju Slipi macet total. Polisi pun membelokkannya ke arah Jalan Pemuda.

Ribuan driver ojol demo depan Gedung DPR untuk tuntut diakui sebagai angkutan umum
Ribuan driver ojol menuntut agar ojek dijadikan transportasi umum (MP/Kanu)

Dalam aksi ini para driver ojek online menuntut agar kendaraan roda dua ditetapkan menjadi angkutan transportasi khusus terbatas.

Aksi para driver ojol itu juga merupakan reaksi atas rencana Komisi V DPR RI yang ingin menetapkan sepeda motor bukan sebagai alat transportasi umum.

Keputusan tersebut muncul dalam pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ).

Juru Bicara Tahun Ideal Perjuangan Ojol Seluruh Indonesia (Tiposi), Luthfi mengatakan, aksi ini dilakukan karena di Indonesia ojek sudah menjadi sarana transportasi.

"Kita memahami di negara manapun tidak ada roda dua yang menjadi transportasi umum. Tetapi hari ini kita minta roda dua menjadi angkutan transportasi khusus terbatas," kata Luthfi kepada wartawan.

Menurutnya, revisi UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ harus mempertimbangkan hal tersebut. Luthfi menambahkan alasan keselamatan yang dikemukakan Komisi V DPR RI menolak roda dua menjadi transportasi umum tidak relevan.

Pasalnya, menurut dia, selama ini, mereka melewati uji safety riding sebelum menjadi pengemudi ojol.

Luthfi lebih jauh menjelaskan penolakan roda dua sebagai transportasi umum merupakan upaya DPR mematikan profesi ojek online. Rencana ini, kata dia, juga membuat para pengemudi ojol sakit hati.

"Saya bicara ke arah situ. Apapun muatannya, paling tidak itu menjadi indikasi bahwa wakil rakyat ini tidak mewakili aspirasi rakyat jelata. Tidak membela aspirasi rakyat," jelas Luthfi.

Lutfi menerangkan kalau wacana penolakan tersebut disahkan maka nantinya ojek online hanya akan menjadi kurir atau cuma hanya menghantar jemput makanan dan barang.

Aksi unjuk rasa para driver ojek online di Gedung DPR
Aksi unjuk rasa ribuan driver ojol di Gedung DPR (MP/Kanu)

Sementara, Direktur Intelkam Polda Metro Jaya, Kombes Hibrak Wahyu Setiawan meminta, agar massa aksi Ojek Online untuk mempertimbangkan masa reses para anggota DPR RI saat ini.

Menurutnya, saat ini tidak ada anggota DPR yang berkantor di Gedung DPR. Hanya ada piket pimpinan DPR RI.

"Saya meminta koordinator lapangan (Korlap) aksi untuk mempertimbangkan masalah ini. Saat ini tidak ada satu pun anggota DPR yang ada di sini. Yang ada hanya piket pimpinan DPR," katanya kepada para Korlap, di sela-sela aksi.

Baca Juga:

Polri Dianggap Mubazir dan Hanya Pentingkan Pencitraan Ketimbang Penegakan Hukum

Hibrak yang tak mengenakan pakaian dinas kepolisian ini meminta, agar informasi ini disampaikan kepada para massa aksi yang lain. Menurutnya, kalaupun butuh mediasi, kalau bisa diwakili oleh beberapa orang.

Selain itu, korlap aksi meminta, agar mereka diizinkan untuk masuk. Menurutnya, mereka berkumpul untuk memperjuangkan masa depan para ojek online di seluruh Indonesia.

"Menurutnya, mediasi kalau bisa diikuti oleh semua massa aksi. Sebab, kami sudah sering melakukan aksi, tetapi tetap saja pengaduan kami tidak diindahkan," pungkasnya.(Knu)

Baca Juga:

Polri Beberkan Alasan Habiskan Duit APBN Miliaran Rupiah Bayar Influencer

#Aksi Unjuk Rasa #Ojek Online #Gedung DPR #Driver Go-Jek
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Stasiun TV dilarang menayangkan aksi unjuk rasa, karena mengandung unsur kekerasan. Lalu, apakah informasi tersebut benar?
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Indonesia
159 Ribu Netizen Teken Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas di Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol
Petisi darling mengatasnamakan "Masyarakat Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur dan para pendukung keadilan” itu dibuat pada Rabu (3/9).
Wisnu Cipto - Jumat, 05 September 2025
159 Ribu Netizen Teken Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas di Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol
Indonesia
Peringati 7 Hari Kematian Affan Kurniawan, Ojol Solo Nyalakan Lilin dan Pasang Bendera Setengah Tiang
Aksi ini memberikan pesan kepada kawan-kawan ojol di Solo Raya, untuk tetap tenang tetap kondusif saling berkomunikasi dan percayakan kasus ini kepada Polri.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Peringati 7 Hari Kematian Affan Kurniawan, Ojol Solo Nyalakan Lilin dan Pasang Bendera Setengah Tiang
Indonesia
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Perbaikan fasilitas umum yang terdampak kericuhan ditargetkan rampung pada 8 September 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Indonesia
Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik
Aksi ini menuntut soal tunjangan dan gaji DPRD DKI Jakarta yang menjadi sorotan publik.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik
Indonesia
Kompolnas Imbau Warga Rekam Brimob Tabrak Ojol Serahkan Video ke Polisi, Untuk Bukti Pemidanaan
Kompolnas bersedia menjembatani jika masyarakat enggan menyerahkan bukti rekaman video itu langsung ke polisi.
Wisnu Cipto - Kamis, 04 September 2025
 Kompolnas Imbau Warga Rekam Brimob Tabrak Ojol Serahkan Video ke Polisi, Untuk Bukti Pemidanaan
Indonesia
Polri Pecat Kompol Cosmas K Gae Buntut Rantis Brimob Lindas Ojol hingga Tewas
Sebagai informasi ada tujuh orang anggota Brimob yang berada dalam rantis yang melindas Affan.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Polri Pecat Kompol Cosmas K Gae Buntut Rantis Brimob Lindas Ojol hingga Tewas
Indonesia
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Polisi melakukan tes urine terhadap 337 orang yang diamankan saat demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Indonesia
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Ketua Komisi X DPR RI meminta aparat keamanan untuk hadir secara profesional dan proporsional dalam mengawal dinamika di kampus.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Bagikan