Kasus Sumbangan Akidi Tio Picu Kontroversi, Publik Diminta tak Perkeruh Suasana


Arsip: Salah seorang anak almarhum Akidi Tio, Heriyati menyatakan akan memberikan bantuan Rp 2 triliun. ANTARA/HO-Pemprov Sumsel
MerahPutih.com - Anak bungsu Akidi Tio, Heriyanti Tio diperiksa Polda Sumatera Selatan (Sumsel) terkait kasus dugaan sumbangan fiktif senilai Rp 2 triliun yang diperuntukkan penanganan COVID-19.
Seiring dengan itu, Kapolda Sumsel, Irjen Eko Indra Heri yang menerima sumbangan secara simbolis, dinilai publik tjadi korban hoaks. Bahkan, permintaan agar Eko diperiksa dan dinonaktifkan menyeruak, karena dianggap tak teliti dalam mencari informasi awal.
Baca Juga
Pengamat Kepolisian, Sahat Dio berharap publik tak terburu-buru mengambil kesimpulan atas persoalan yang sejak awal ramai diperbincangkan ini.
"Biarkan penyidik bekerja, toh katanya masih dalam pemeriksaan pihak-pihak yang diduga terkait," ujar Sahat, Selasa (3/8).
Ia pun berharap agar semua pihak tak menyalahkan Kapolda Sumsel atau pihak pemerintah daerah (pemda) setempat.
Karena pada dasarnya, siapa pun orangnya, tentunya akan diterima dengan tangan terbuka apabila hendak berderma membantu penanganan pandemi.
"Saya kira siapa pun pasti akan bersikap sama. Sangat jarang atau nggak akan pernah ditemukan orang yang menolak saat hendak diberi sumbangan. Niatnya kan pada awalnya baik," kata dia.

Apalagi, lanjut Sahat, latar belakang Akidi Tio jelas sebagai pengusaha, serta sudah tutup usia. Sehingga cukup meyakinkan apabila disebut ingin memberikan dana hibah.
"Juga Akidi ini kebetulan sudah almarhum, kan memang banyak orang kaya dunia yang jika sudah meninggal hartanya sebagian dihibahkan," tuturnya.
Belum lagi, kata Sahat, adanya penghubung dari seorang mantan pimpinan rumah sakit (RS) dan dokter keluarga Akidi, Hardi Darmawan. Yang tentunya, akan sangat sulit untuk meragukan kredibilitas sosok tersebut.
"Ditambah Kapolda mengaku telah mengenal keluarga Akidi semasa bertugas di Aceh. Kan semakin meyakinkan ini semua," papar Sahat.
"Kalau sudah lengkap begitu, siapa yang nggak percaya? Walau akhirnya ada persoalan," imbuhnya.
Sahat kembali mengajak seluruh pihak untuk bersabar menanti hasil pemeriksaan. Jika pada akhirnya disimpulkan bahwa sumbangan tersebut hanyalah bualan belaka, ia berharap hal tersebut dijadikan pelajaran bagi semua.
"Lucu memang, kalau kita baca atau dengar ceritanya. Tapi bijaknya dijadikan pelajaran kita semua," tandasnya. (Knu)
Baca Juga
Polisi Masih Telusuri Kebenaran Dana Rp 2 Triliun dari Keluarga Akidi Tio
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Kades Ponggok Klaten Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penipuan

Korban Penipuan Online Rugi hingga Rp 4,6 Triliun, Komisi III DPR: Bentuk Satgas Pemberantasan Scam

Koperasi BMT Muamaroh Digeledah, 205 Korban Harap Dana Kembali

Kejahatan Penipuan SMS di Indonesia Ternyata Dikendalikan dari Luar Negeri

30 WNI Ditahan di Filipina Akibat Diduga Terlibat Penipuan Daring

Sindikat Penipuan ‘Love Scamming’ Marak di Aplikasi Bumble dan Tinder, Perempuan Jomlo Jadi Korban

Banyak Banget, Barang Bukti Uang Investasi Bodong Net89 Senilai Rp 15 Miliar

Mantan Agen Travel Perjalanan Tipu Korban Tiket Pesawat hingga Puluhan Juta

Sempat DPO 18 Hari, Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Tiket Timnas Indonesia vs Filipina

Penipuan Jual-Beli Kendaraan Murah, Rugikan Korban Miliaran Rupiah
