Jurus Ampuh Tolak Saudara Yang Ingin Sentuh Bayi Kita Pas Lebaran


Tolaklah dengan sopan dan halus, orang yanga akan menyentuh bayi kamu. (Foto: Pexels/Quang Nnguyen Vvinh)
LEBARAN adalah waktu yang tepat untuk bertemu dengan sanak keluarga. Meskipun pandemi COVID-19 masih membuat kita harus berdiam diri, kerinduan akan perjumpaan dengan keluarga tak terbendung lagi. Momen kumpul bersama keluarga tentu memberi dilema tersendiri bagi para mama muda yang baru menikmati perannya sebagai ibu.
Di satu sisi mereka senang karena akhirnya ada waktu ia bersosialisasi dengan orang lain setelah sebelumnya hari-hari hanya dihabiskan bersama bayinya. Di sisi lain mereka cemas membawa bayinya ke tengah kerumunan. Mereka khawatir jika bayinya jadi pusat perhatian dimana orang-orang berlomba-lomba untuk menggendongnya, mencubit pipinya atau bahkan menciumnya. Mereka takut anaknya terpapar bakteri atau virus dari orang-orang yang ditemuinya.
Baca Juga:

"Bayi mungil memang sangat menarik untuk disentuh. Pipi, dagu, jari-jari tangan, jari kaki dan semuanya memang menggemaskan. Dan umumnya semua ibu baru ingin melarang apa yang ingin dilakukan oleh orang lain pada bayinya," kata Konselor Laktasi dan Konselor Menggendong Bersertifikat, Anisya Cahya.
Alih-alih menilai ketakutan tersebut sebagai parno tidak mendasar, Anisya justru menganggap bahwa itu adalah hal yang wajar. Menurutnya, bayi yang masih mungil lebih peka pada infeksi karena sistem kekebalan tubuh relatif masih rendah dan belum kuat. "Bayi belum punya kesempatan untuk mengembangkan sistem kekebalan tubuhnya," tuturnya. Hal tersebut membuat bayi punya risiko penularan penyakit yang lebih besar dibandingkan orang dewasa.
Lalu, gimana ya cara nolaknya? Kan ngga enak!
"Enggak cuma di masa pandemi aja kita harus menjaga bayi dari sentuhan-sentuhan yang tidak perlu. Orang tua bayi harus berani mengambil sikap. Hari gini bukan lagi masanya enggak enakan," kata Anisya.
Baca Juga:

Mintalah dengan sopan pada orang lain untuk melihat bayi tanpa menyentuhnya terutama bagian tangan. "Tangan bayi biasanya sering masuk ke mulut," ucapnya. Jika kamu ngerasa enggak enak, coba gunakan alibi dengan mengutip nasihat profesional kesehatan sebagai alasan. "Katakan saja, 'beliau bilang bayi belom boleh digendong orang lain selain keluarga.' Kepada teman dan anggota keluarga kita juga dapat meminta mereka untuk cuci tangan sebelum menggendong bayi," tambahnya.
Yang lebih membuat perhatian mamah adalah jika ada yang punya penyakit menular di sekitar si kecil. "Kontak skin to skin harus dihindari dengan orang yang punya sakit gatal atau luka terbuka," sarannya.
Namun supaya tidak parno berlebihan, Anisya mengatakan bahwa seiring waktu bayi akan bertambah besar. Mereka perlu kontak dengan orang lain. Berkontak dengan jenis kuman yang terdapat di masyarakat. "Itu dilakukan agar daya tahan tubuhnya terbentuk," jelasnya. Kendati demikian, ia menyarankan orang tua untuk tetap menjaga kebersihan dan kesehatan. (avia)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
