Jangan Simpan Botol Minum Plastik Di Mobil, Ini Akibatnya


Waspada Suhu Berlebih Pada Air Minum Kemasan (Foto: Pixabay/Hans)
DEMI menghindari dehidrasi saat perjalanan, banyak orang memiliki stok air mineral kemasan di dalam mobil. Apalagi di Jakarta yang macetnya luar biasa. Air mineral di dalam mobil akan memudahkan mengusir rasa haus di perjalanan tanpa membuang waktu.
Namun, ternyata menaruh air kemasan dalam jangka waktu yang lama di mobil memiliki resiko beracun dan tidak baik bagi tubuh manusia. Melansir Today, beberapa peneliti yang mempelajari plastik merekomendasikan untuk tidak minum air dari botol plastik yang telah lama berada di tempat panas. Seperti di dalam mobil yang terpapar sinar matahari.
Baca juga:
Air Minum dalam Kemasan ini Punya Harga Selangit, Apa yang Istimewa Ya?
Hal ini dapat membuat bahan kimia dari plastik larut ke dalam air. Cheryl watson, seorang profesor di departemen biokimia dan biologi molekuler di University of Texas Medical Branch di Galveston, menyarankan untuk tidak menyimpan air botolan di tempat yang memiliki jumlah panas signifikan.

Terlalu lama disimpan di dalam mobil membuat molekul-molekul botol bergejolak lebih cepat dan lepas dari satu fase ke fase lain. "Jadi plastik melepaskan bahan kimia komponennya ke dalam air lebih cepat dan lebih banyak dengan panas yang ada," ujar watson.
Watson juga menambahkan, perubahan kualitas air seperti teh yang diberikan daun mint. "Panas mengekstraksi molekul mint dan itu terjadi lebih cepat di teh panas ketimbang dingin," Lanjut Watson.
Baca juga:
Sebuah studi tahun 2014 menganalisis 16 merek air minum dalam kemasan yang dijual di Tiongkok. Air minum kemasan itu disimpan pada suhu 158 derajat Fahrenheit selama empat minggu dan menemukan peningkatan kadar antimon yang terdaftar sebagai zat beracun oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, dan bisphenol A (BPA). Bahan kimia dalam plastik tertentu dapat meniru estrogen.
Meski begitu, bukan berarti air kemasan tidak baik dikonsumsi. Hanya saja, sebaiknya segera habiskan air minum kemasan agar tidak terkontaminasi dengan bahan kimia pada botol plastik. "Air kemasan tidak bermasalah, kamu dapat meminumnya. Namun, tidak disarankan membiarkan dalam suhu panas untuk waktu yang lama," Ujar Lena Ma, Professor biogeokimia dari Trace Metal di University of Florida. (nic)
Baca juga:
Kebanyakan Minum Air Putih Sebabkan Kematian, Kenali Tanda-Tandanya!
Bagikan
Berita Terkait
Pit Galian Jatiwaringin-Hek Kramat Jati Ditutup, Lalu Lintas Sudah Kembali Normal

Sambungan Perpipaan Rumah Naik Lebih dari 2 Kali Lipat Pasca Pengelolaan Air Diambil Alih PAM Jaya

Ingin Penumpang Biasa Bawa Tumbler, PT KAI Sudah Sediakan 102 Water Station di 39 Stasiun

Fakta di Balik Video Viral Galon Air Minum Penyok, Begini Penjelasan Pakar Universitas Trilogi

KAI Hadirkan Refill Station Air Minum di Stasiun, Dorong Penggunaan Tumbler

Cakupan Layanan Air Siap Minum Capai Angka 70,29 Persen Per 2024

PAM Jaya Gencarkan Sosialisasi Air Siap Minum, Kurangi Botol Kemasan

Politikus PSI Francine Ajak Warga Tolak Kenaikan Tarif Air Minum PAM Jaya, Minta Isi Petisi

Kejar Target Cakupan Air Minum di Jakarta, PAM Jaya Kembangkan Infrastruktur Pipa

Cara Mengukur Kadar pH Air yang Aman untuk Dikonsumsi
