'Hikikomori' Melanda Jepang, Isolasi Diri dari Kehidupan Sosial

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 22 Juni 2023
'Hikikomori' Melanda Jepang, Isolasi Diri dari Kehidupan Sosial

Kata hikikomori bahkan sudah dikenal sejak 1980. (Pexels/Evgeny Tchebotarev)

Ukuran:
14
Audio:

FENOMENA hikikomori tengah melanda Jepang. Ada sekitar 1,5 penduduk negara itu menarik diri dari kehidupan sosial. Alih-alih bersosialisasi, mereka lebih senang menjalani kehidupan tertutup. Sebagian besar dari mereka malam mengunci diri di dalam rumah.

Hikikomori adalah fenomena anyar yang ramai di tengah penduduk Negeri Matahari Terbit. Istilah itu menggambarkan jika seseorang memilih untuk mengucilkan diri, menjauh dari kehidupan normal seperti berbaur dengan masyarakat.

Baca Juga:

Pentingnya Batasan Jelas Antara Teman dan Rekan Kerja

jepang
Istilah itu menggambarkan jika seseorang memilih untuk mengucilkan diri. (Pexels/Jessica Ticozzelli)


Pemerintah Jepang menggambarkan hikikomori sebagai bentuk mengisolasi diri. Seseorang disebut melakukan hikikomori dengan benar-benar menghabiskan hidup di rumah. Beberapa dari mereka keluar rumah sebentar hanya untuk membeli bahan makanan. Tapi, ada juga yang sama sekali tidak keluar rumah. Benar-benar mengunci diri di kamar.

Biasanya ini terjadi pada perempuan yang masih muda dan berstatus mahasiswa atau perguruan tinggi. Secara inteligensi mereka tidak memilih untuk berinteraksi dengan orang lain.

Fenomena ini sebenarnya bukan hal yang baru. Kata hikikomori bahkan sudah dikenal sejak 1980. Ada survei nasional di Jepang menemukan bahwa di antara 12.249 responden, sekitar 2 persen orang berusia 15 hingga 64 tahun diidentifikasi sebagai hikikomori. Seperti dilansir dari NDTV, terdapat empat poin utama tentang hikikomori.

Baca Juga:

4 Zodiak ini Senang Punya Pasangan dari Bidang Kerja yang Sama

jepang
Menjauh dari kehidupan normal. (Pexels/Teona Swift)

Istilah


Kata hikikomori memang bukan sesuatu yang baru. Istilah ini dimunculkan oleh seorang psikolog Jepang, Tamaki Saito. Saito menulis istilah ‘hikikomori’ dalam bukunya yang berjudul Social Withdrawal Adolescence Without End yang terbit pada 1998.


Isolasi


Hikikomori didiagnosis sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang saat mulai menghindari kehidupan sosial. Tapi, penghindaran yang mereka lakukan sangat parah.


Keluar


Mereka yang terjebak dalam hikikomori menolak pergi ke luar rumah, bekerja, dan bersekolah. Bahkan beberapa dari mereka menolak melakukan hal yang sebenarnya non sosial.


Lazim


Fenomena penarikan sosial menjadi semakin lazim di Jepang. Hal ini juga berkaitan dengan perasaan cemas, depresi, dan fobia sosial yang makin banyak dialami oleh warga Jepang. (dkr)

Baca Juga:

Dampak Buruk Mengecek Gawai saat Bangun Tidur

#Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan