Dampak Buruk Mengecek Gawai saat Bangun Tidur

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Jumat, 09 Juni 2023
Dampak Buruk Mengecek Gawai saat Bangun Tidur

Mengecek ponsel saat bangun tidur sudah menjadi kebiasaan sebagian orang. (Foto: Unsplash/Jonas Leupe)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEBAGIAN orang di dunia beranggapan bahwa ponsel adalah salah satu benda paling penting dalam hidup mereka. Bahkan tak heran, ketika kita bangun tidur, benda yang pertama kali dicari adalah ponsel. Entah itu untuk mematikan alarm, melihat jam, atau melihat pesan masuk dan kemudian membalasnya.

Hal ini dilakukan mulai dari kalangan pelajar hingga para pekerja kantoran. Bisa jadi, kebiasaan tersebut dilakukan karena berhubungan dengan pekerjaan.

Ternyata di balik kebiasaan tersebut menyimpan dampak buruk bagi tubuh yang akan berdampak pada otak dan aktivitas sepanjang hari. Kehadiran ponsel bisa menjadikannya sebagai pelayanan yang baik, tetapi juga bisa menjadi buruk. Terlepas dari manfaatnya, sebagian besar orang bahkan tidak memiliki kendali atas penggunaan ponsel mereka masing-masing yang berdampak pada kesehatan mental.

Dilansir Medium, sebuah studi dari International Data Corporation (IDC) mengatakan bahwa 80 persen pengguna ponsel akan memeriksa perangkat mereka selama 15 menit sejak bangun setiap pagi, dan itu menjadi masalah besar. Lalu, apa penyebabnya jika kita sering membuka ponsel setelah bangun tidur? Berikut penjelasannya.

Baca juga:

Tips Merawat Gawai Agar Tahan Lama

Dampak Buruk Mengecek Gawai saat Bangun Tidur
Dapat mengganggu aktivitasmu. (Foto: Unsplash/Creative Christians)

1. Meningkatkan stress dan kecemasan

Ketika kamu bangun tidur dan kemudian melihat ponsel, tanpa disadari kamu akan tertekan ketika melihat pesan, e-mail, atau pemberitaan negatif lainnya yang ada di pemberitahuan. Hal ini kemudian akan menyebakan munculnya stres dan rasa cemas. Rangsangan eksternal yang diberikan ponsel tidak memberi waktu dan ruang untuk memulai hari dengan tenang. Menurut salah satu psikiater, Dr. Nikole Benders-Hadi, saat bangun tidur dan langsung memeriksa ponsel akan berpotensi meningkatkan stres dan membuatmu kewalahan.

Selain itu, sebuah penelitian dari University of Gothenburg di Swedia mengemukakan bahwa frekuensi tinggi dalalm ponsel terikat langsung dengan peningkatan depresi, baik pada pria maupun wanita. Jadi, jika kamu tidak ingin seperti itu, berhentilah memeriksa ponsel saat bangun tidur. Sebaliknya, cobalah sesuatu yang membuat pikiranmu menjadi lebih rileks dan tenang di pagi hari.

2. Banyak menyita waktu dan perhatian

Ketika memeriksa media sosial, email, atau pesan setelah bangun tidur tanpa disadari itu akan banyak menyita waktu dan perhatianmu. Dengan kata lain, pikiranmu sibuk dengan agenda orang lain, bukan milikmu sendiri. Kamu dipaksa untuk bereaksi terhadap aktivitas orang lain. Kamu juga akan membuang waktu beberapa menit hanya untuk bermain ponsel.

Tanpa disadari, kamu harus bergegas untuk kembali bekerja. Lakukan aktivitas lain yang dapat merangsang otak, seperti membaca, membuat jurnal, meditasi, atau meluangkan waktu untuk sarapan. Kegiatan tersebut akan membuat kita jauh dari stres dan lebih produktif sepanjang hari.

Baca Juga:

Buku 'Kissing the Coronavirus' Jadi Viral di Internet, Ada Apa?

Dampak Buruk Mengecek Gawai saat Bangun Tidur
Hari-harimu menjadi kurang produktif. (Foto: Pixabay/nastya_gepp)

3. Mengganggu produktivitas

Pernahkah kamu melihat pesan negatif di ponsel saat bangun tidur? Dr. Nikole Benders-Hadi mengatakan bahwa informasi yang didapat ketika bangun tidur hanya dapat menganggu dan mengacaukan produktivitas sepanjang hari. Pikiranmu menjadi berat karena harus menyelesaikan pekerjaan hari ini.

Salah satu cara yang bisa mengurangi efek negatif ponsel saat bangun tidur adalah dengan mengaktifkan mode pesawat atau mematikan data seluler. Dengan begitu, ketika kamu melihat ponsel tidak ada pemberitahuan yang masuk. Kamu bisa menonaktifkannya kembali ketika kamu siap menjalani hari. (And)

Baca juga:

Enzo Diamante Edition: Buku Eksklusif Ferrari Berharga Miliaran, hanya Ada Satu di Satu Negara

#Kesehatan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Indonesia
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Tercatat, ada sekitar 20 juta rakyat Indonesia didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental dari data pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang dilakukan.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Dunia
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Sepuluh terdakwa menyebarkan apa yang oleh jaksa digambarkan sebagai ‘komentar jahat’ mengenai gender dan seksualitas Brigitte.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
  Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Bagikan