Relasi

Gaslighting dalam Pergaulan Tidak Pernah Sehat

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 08 September 2021
Gaslighting dalam Pergaulan Tidak Pernah Sehat

Pelaku membuat korban merasa tak stabil. (Foto: Unsplash/Christian Erfurt)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

JIKA ada seseorang memutarbalikkan fakta yang membuatmu merasa itu tak nyata, bisa jadi kamu salah satu korban gaslighting. Hati-hati, gaslighting dapat memengaruhi kesehatan mental kamu lho. Apa sih gaslighting?

Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis yang bergantung pada penciptaan keraguan diri. Asisten profesor sosiologi di University of Michigan, Paige Sweet, Ph.D., mempelajari gaslighting dalam hubungan dan di tempat kerjanya. Ia melabelkan seseorang yang mengasosiasikan gaslighting ini sebagai orang gila.

Baca Juga:

Waspada Gaslighting, Taktik manipulatif untuk Memutarbalikkan Fakta

“Itu membuat seseorang tampak atau merasa tidak stabil, tidak rasional, dan tidak kredibel, membuat mereka merasa seperti apa yang mereka lihat atau alami tidak nyata, bahwa mereka hanya mengada-ada, bahwa tidak ada orang lain yang akan mempercayainya.” jelas Paige seperti dilansir Forbes.

Gaslighting mengundang kecemasan dan gangguan kesehatan lainnya. (Foto: Unsplash/Joice Kelly)


Gaslighting melibatkan ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku dan orang yang mereka gaslighting. Pelaku gaslighting sering mengeksploitasi stereotip atau kerentanan yang terkait dengan gender, seksualitas, ras, kebangsaan, atau kelas.

Andrew S. Spear, profesor filsafat Grand Valley State University menyatakan bahwa pelaku biasanya mengendalikan korban hingga benar-benar setuju dengannya. "Kamu gila dan butuh bantuan. Ini adalah salah satu contoh kalimat gaslighting, membuat korban mempertanyakan kewarasan dirinya dan korban akan merasa bahwa ada masalah pada dirinya," jelas Spear.

Contoh kalimat bercanda lainnya ilah “cuma bercanda.” Kalimat singkat itu menjadi taktik andalan bagi orang yang hobi gaslighting untuk menyamarkan komentar dan ucapan jahat mereka. Pelaku tak akan merasa bersalah karena menganggap komentar dan ucapan itu hanya sebuah candaan.

Baca Juga:

Sebelum Serius, Kenali Gaslighting dalam Toxic Relationship

Dampaknya pada diri kita ialah gaslighting dapat mengundang rasa kecemasan, depresi, disorientasi, menurunkan harga diri, gangguan stress pascatrauma, ketakutan berlebihan, hingga pikiran untuk bunuh diri. Lalu bagaimana cara menanganinya?

Teman-temanmu bisa mendukung kamu. (Foto: Unsplash/Gemma Chua-Tran)

Salah satu caranya yaitu memberitahu banyak orang di lingkungan sosialmu. Sehingga semua teman-temanmu dapat mendukung dan meyakinkan bahwa sebenarnya tidak ada yang salah pada dirimu. Jangan hanya memberitahu satu orang saja, karena bisa saja orang itu salah satu pelaku gaslighting dan lagi-lagi dia akan melontarkan kata-kata yang membuatmu minder.

Kamu juga harus tetap menjaga hubungan dengan teman dan keluarga. Pelaku akan membuatmu merasa sendiri dan tak ada yang mencintaimu. Namun jika hubunganmu dengan teman dan keluarga sangat baik, itu akan membuatmu sadar bahwa apa yang dikatakan pelaku itu tidak benar. Masih ada keluarga dan temanmu yang mencintaimu dan berada di sisimu. (mic)

Baca Juga:

Bagaimana Seorang Psikopat Jatuh Cinta?

#Relasi #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Fun
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Love scamming merupakan jenis kejahatan digital yang ramai terjadi sejak 2017.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Juni 2025
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Bagikan