Gaslighting dalam Pergaulan Tidak Pernah Sehat


Pelaku membuat korban merasa tak stabil. (Foto: Unsplash/Christian Erfurt)
JIKA ada seseorang memutarbalikkan fakta yang membuatmu merasa itu tak nyata, bisa jadi kamu salah satu korban gaslighting. Hati-hati, gaslighting dapat memengaruhi kesehatan mental kamu lho. Apa sih gaslighting?
Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis yang bergantung pada penciptaan keraguan diri. Asisten profesor sosiologi di University of Michigan, Paige Sweet, Ph.D., mempelajari gaslighting dalam hubungan dan di tempat kerjanya. Ia melabelkan seseorang yang mengasosiasikan gaslighting ini sebagai orang gila.
Baca Juga:
Waspada Gaslighting, Taktik manipulatif untuk Memutarbalikkan Fakta
“Itu membuat seseorang tampak atau merasa tidak stabil, tidak rasional, dan tidak kredibel, membuat mereka merasa seperti apa yang mereka lihat atau alami tidak nyata, bahwa mereka hanya mengada-ada, bahwa tidak ada orang lain yang akan mempercayainya.” jelas Paige seperti dilansir Forbes.

Gaslighting melibatkan ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku dan orang yang mereka gaslighting. Pelaku gaslighting sering mengeksploitasi stereotip atau kerentanan yang terkait dengan gender, seksualitas, ras, kebangsaan, atau kelas.
Andrew S. Spear, profesor filsafat Grand Valley State University menyatakan bahwa pelaku biasanya mengendalikan korban hingga benar-benar setuju dengannya. "Kamu gila dan butuh bantuan. Ini adalah salah satu contoh kalimat gaslighting, membuat korban mempertanyakan kewarasan dirinya dan korban akan merasa bahwa ada masalah pada dirinya," jelas Spear.
Contoh kalimat bercanda lainnya ilah “cuma bercanda.” Kalimat singkat itu menjadi taktik andalan bagi orang yang hobi gaslighting untuk menyamarkan komentar dan ucapan jahat mereka. Pelaku tak akan merasa bersalah karena menganggap komentar dan ucapan itu hanya sebuah candaan.
Baca Juga:
Dampaknya pada diri kita ialah gaslighting dapat mengundang rasa kecemasan, depresi, disorientasi, menurunkan harga diri, gangguan stress pascatrauma, ketakutan berlebihan, hingga pikiran untuk bunuh diri. Lalu bagaimana cara menanganinya?

Salah satu caranya yaitu memberitahu banyak orang di lingkungan sosialmu. Sehingga semua teman-temanmu dapat mendukung dan meyakinkan bahwa sebenarnya tidak ada yang salah pada dirimu. Jangan hanya memberitahu satu orang saja, karena bisa saja orang itu salah satu pelaku gaslighting dan lagi-lagi dia akan melontarkan kata-kata yang membuatmu minder.
Kamu juga harus tetap menjaga hubungan dengan teman dan keluarga. Pelaku akan membuatmu merasa sendiri dan tak ada yang mencintaimu. Namun jika hubunganmu dengan teman dan keluarga sangat baik, itu akan membuatmu sadar bahwa apa yang dikatakan pelaku itu tidak benar. Masih ada keluarga dan temanmu yang mencintaimu dan berada di sisimu. (mic)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja

Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
