Demokrat Nilai PSI Hina DPRD DKI Terkait Isu Politik Uang Pemilihan Wagub


Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI, Taufiqurrahman. Foto: Net
MerahPutih.com - Anggota DPRD DKI Jakarta, Taufiqurrahman ikut menanggapi tuduhan yang dilancarkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terkait politik uang dalam rapat paripurna pemilihan Wakil Gubernur (Wagub) DKI di DPRD DKI Jakarta.
Menurut dia, tudingan politik uang yang dilontarkan partai baru tersebut tidak berdasarkan fakta-fakta yang ada. Pernyataan PSI itu juga, kata Taufiqurrahman, mencemarkan nama baik institusi DPRD DKI Jakarta.
Baca Juga: Isu Politik Uang Pemilihan Wagub DKI, Gerindra Siap Beking PSI dengan Syarat
"Ini suatu bentuk penyebaran kabar bohong yang sangat merugikan institusi DPRD dan para Anggota DPRD, mengingat sampai saat ini proses pemilihan wakil gubernur pengganti belum terjadi," kata Taufiqurrahman kepada MerahPutih.com, Selasa (16/7).

Lebih lanjut, kata dia, tuduhan yang disebutkan PSI menyerang Anggota Dewan Legislatif Kebon Sirih dalam bekerja menyelesaikan persoalan pemilihan Wagub DKI Jakarta.
"Suatu bentuk penghinaan terhadap kehormatan dan harga diri saya sebagai Anggota DPRD DKI Jakarta," tuturnya.
Baca Juga: PSI Sebar Isu Politik Uang Seleksi Pengganti Sandi, PDIP: Sebut Namanya!
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPW PSI Jakarta, Rian Ernes mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk terlibat dalam mengawasi proses pemilihan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta yang sedang berjalan di DPRD.
Ia mencium dalam proses pemilihan DKI 2 ini diduga ada politik uang.
Rumor yang beredar ada persengkongkolan dalam menentukan syarat kuorum pada rapat paripurna pemilihan wagub DKI yang harus dibayar dengan uang sekitar ratusan juta kepada anggota DPRD DKI yang hadir.
"Harga untuk kourum ratusan juta rupiah perkursi," kata Rian Ernest di kantor DPW DKI Jakarta, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (15/7).

Baca Juga: PSI Minta KPK Turun Tangan Usut Dugaan Politik Uang di Pemilihan Wagub DKI
Ernest menuturkan, rumor politik uang di pemilihan Wagub DKI itu ia terima dari Politisi di lingkungan DPDR DKI. Namun ia tak mau menyebutkan siapa sosok yang mencium politik uang di pemilihan DKI 2.
"Kalau itu ga bisa bilang tapi masih di DKI juga. Elit politik DKI. Ah aku gamau jawab lah. Tapi elit politik ada yang bicara seperti itu," tuturnya (Asp).
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
PSI Jakarta Soroti Rencana Pramono Bangun 19.800 Hunian Baru, Minta Perbaiki Masalah Lainnya

IPO Sudah Sesuai Aturan, KAHMI Jaksel: Kader PSI Salah Alamat jika Sebut PAM Jaya Tabrak Aturan

PSI Tolak Rencana Sistem Ganjil-Genap di Jalan TB Simatupang, Dinilai Bukan Solusi Atasi Macet

Anak Jokowi Minta Wamenaker Immanuel Ebenezer Ikuti Proses Hukum

Kaesang Ziarah ke Makam Presiden ke-3 BJ Habibie, PSI Ingin Anak Muda Berkiprah di Bidang Iptek

Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin

Pagar Pedestrian Stasiun Cikini Sudah Ditinggikan, PSI Usul Minta Dibangun JPO

Pedagang Pasar Barito Jadi Korban Ambisi Gubernur Pramono di Mata PSI
