Demo Ribuan Ojol Nyaris Ricuh Lantaran Ada Provokasi untuk Masuk ke Gedung DPR

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 28 Februari 2020
 Demo Ribuan Ojol Nyaris Ricuh Lantaran Ada Provokasi untuk Masuk ke Gedung DPR

Polisi berusaha menenangkan masa driver ojol yang berusaha merangsek masuk ke Gedung DPR (MP/Kanu)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Aksi massa pengemudi ojek online (Ojol) di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), di Senayan, Jakarta Pusat tadi, nyaris diwarnai kericuhan.

Kericuhan ini dipicu oleh teriakan seorang orator yang meminta massa untuk masuk ke gedung DPR RI.

Baca Juga:

Kecewa Tuntutan Tak Diakui, Ribuan Driver Ojol Geruduk Gedung DPR

Massa yang berjumlah lebih dari 1000 orang ini, pun berteriak sambil saling dorong menuju gerbang utama.

Tidak hanya aksi saling dorong, tampak juga massa melemparkan sejumlah botol air mineral ke arah polisi yang sedang berbaris di depan gerbang utama gedung DPR RI.

Diprovokasi, ribuan massa driver ojol merangsek masuk ke Gedung DPR
Ribuan driver ojol menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (28/2) (MP/Kanu)

Melihat hal tersebut, Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro meminta massa untuk tenang. Susatyo yang saat itu berdiri di atas mobil komando kepolisian, berbicara menggunakan pengeras suara dari mobil tersebut.

"Saya meminta, agar aksi ini tetap dilanjutkan dengan damai dan tenang. Kalau yang ricuh, itu berarti bukan ojol. Ojol harus damai," kata Susatyo langsung dari atas mobil komando kepolisian, Jumat (28/2)..

Susatyo juga meminta, agar massa jangan terprovokasi oleh satu atau dua orang yang ada di sekitarnya.

"Jangan terprovokasi oleh orang-orang yang ingin ricuh. Kita sudah berdemonstrasi secara damai sejak pagi tadi. Jadi, silahkan dilanjutkan, tetapi harus tetap damai," jelas Susatyo dengan nada tinggi.

Mendengar hal tersebut, para ojol yang sedang berdemonstrasi langsung berteriak dan mengacungkan jempol ke arah Susatyo.

"Kami semua adalah pelanggan setia ojol. Jadi, saya bersama kalian. Polisi adalah pelanggan setia ojol," kata Susatyo menenangkan massa aksi.

Sementara, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan Rachmat Gobel menemui massa pengemudi ojek online (ojol) yang menggelar aksi demonstrasi.

Dasco menyampaikan permohonan maaf karena baru bisa menemui massa aksi.

"Kami minta maaf baru menenui kawan-kawan. Kami sebenarnya hari ini reses," kata Dasco.

Mengenai aksi hari ini, massa pengemudi ojol menuntut agar kendaraan roda dua menjadi transportasi khusus terbatas.

Permintaan itu berharap diwujudkan lewat revisi Undang-Undang Nomor 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

"Yang kami tuntut hari ini adalah tentang legalitas angkutan roda dua menjadi transportasi khusus terbatas," kata juru bicara Tiposi 2020 (Tahun Ideal Perjuangan Ojol Seluruh Indonesia) Lutfi Iskandar di lokasi.

Lutfi memahami bahwa kendaraan roda dua tidak bisa menjadi transportasi umum.

Namun, dengan kebutuhan masyarakat, ia menilai kendaraan roda dua bisa dikategorikan sebagai transportasi khusus terbatas. Ia menolak jika ojol dihapuskan.

Baca Juga:

Kejar Pelaku Pencurian, Polisi Malah Salah Tembak Driver Ojol

"Kalau jadi transportasi umum kan memang tidak dibenarkan di negara mana pun. Kami minta jadi transporasi khusus terbatas. Jadi kami bisa bawa orang," ujar dia.

"Karena kami punya safety riding. Kalau alasannya dihapuskan karena keselamatan, saya rasa enggak relevan. Karena ojol ini juga ada karena kebutuhan," ucap Lutfi.

Massa aksi telah berkumpul di depan Gedung DPR/MPR sejak pukul 11.45 WIB lalu membubarkan diri. Mereka kembali ke lokasi masing-masing hingga membuag arus lalu lintas kembali dibuka.(Knu)

Baca Juga:

Ribuan TNI/Polri Turun Tangan Redam Demo Ojol di DPR

#Driver Go-Jek #Ojek Online #Aksi Unjuk Rasa #Gedung DPR
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Perlindungan Hukum Pekerja Online Mendesak, DPR Bakal Dorong Pemerintah Segera Terbitkan Payung Hukum Jaminan Sosial
Wakil Ketua DPR Saan Mustopa menegaskan komitmen DPR untuk memperjuangkan regulasi perlindungan hukum dan jaminan sosial bagi pekerja transportasi daring
Angga Yudha Pratama - Rabu, 10 September 2025
Perlindungan Hukum Pekerja Online Mendesak, DPR Bakal Dorong Pemerintah Segera Terbitkan Payung Hukum Jaminan Sosial
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Stasiun TV dilarang menayangkan aksi unjuk rasa, karena mengandung unsur kekerasan. Lalu, apakah informasi tersebut benar?
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Indonesia
159 Ribu Netizen Teken Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas di Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol
Petisi darling mengatasnamakan "Masyarakat Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur dan para pendukung keadilan” itu dibuat pada Rabu (3/9).
Wisnu Cipto - Jumat, 05 September 2025
159 Ribu Netizen Teken Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas di Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol
Indonesia
Peringati 7 Hari Kematian Affan Kurniawan, Ojol Solo Nyalakan Lilin dan Pasang Bendera Setengah Tiang
Aksi ini memberikan pesan kepada kawan-kawan ojol di Solo Raya, untuk tetap tenang tetap kondusif saling berkomunikasi dan percayakan kasus ini kepada Polri.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Peringati 7 Hari Kematian Affan Kurniawan, Ojol Solo Nyalakan Lilin dan Pasang Bendera Setengah Tiang
Indonesia
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Perbaikan fasilitas umum yang terdampak kericuhan ditargetkan rampung pada 8 September 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Indonesia
Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik
Aksi ini menuntut soal tunjangan dan gaji DPRD DKI Jakarta yang menjadi sorotan publik.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik
Indonesia
Kompolnas Imbau Warga Rekam Brimob Tabrak Ojol Serahkan Video ke Polisi, Untuk Bukti Pemidanaan
Kompolnas bersedia menjembatani jika masyarakat enggan menyerahkan bukti rekaman video itu langsung ke polisi.
Wisnu Cipto - Kamis, 04 September 2025
 Kompolnas Imbau Warga Rekam Brimob Tabrak Ojol Serahkan Video ke Polisi, Untuk Bukti Pemidanaan
Indonesia
Polri Pecat Kompol Cosmas K Gae Buntut Rantis Brimob Lindas Ojol hingga Tewas
Sebagai informasi ada tujuh orang anggota Brimob yang berada dalam rantis yang melindas Affan.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Polri Pecat Kompol Cosmas K Gae Buntut Rantis Brimob Lindas Ojol hingga Tewas
Indonesia
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Polisi melakukan tes urine terhadap 337 orang yang diamankan saat demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Bagikan