Cara Menjaga Kadar Gula Darah Bagi Penderita Diabetes yang Puasa


Selalu perhatikan makanan yang dikonsumsi. (Pexels/mali maeder)
PUASA menjadi aktivitas yang berisiko bagi penderita diabetes. Sebab, pola makan, aktivitas fisik, dan jadwal minum obat mesti benar-benar diperhatikan untuk mencegah gula darah turun secara drastis (hipoglikemia) atau bahkan sangat tinggi (hiperglikemia).
Perlu persiapan khusus agar penderita diabetes bisa menjalankan puasa, namun gula darah tetap terkontrol.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan (Unpas) Bandung Prof. dr. Primal Sudjana, SpPD(K)-KPTI, FINASIM, MH.Kes., MMRS, PIA. menyebut, penderita diabetes diperbolehkan puasa, asal memperhitungkan kondisi komorbid lainnya.
Baca Juga:

“Diabetes sering disebut mother of crisis. Dia biasanya disertai penyakit kronis lain, seperti darah tinggi, jantung, dan ginjal. Semuanya harus dikonsultasikan ke dokter untuk menilai derajat risiko dan memutuskan apakah bisa puasa atau tidak,” jelasnya, dikutip Selasa (11/4/2023).
Mengingat komplikasi penyakit yang berbahaya, penderita diabetes harus bisa mengendalikan gula darah, di antaranya dengan terapi nutrisi medis dan gaya hidup sehat.
“Ketika makan, hitung jumlah kalori, ketahui jenis makanan yang sebaiknya dihindari dan yang harus dimakan, serta atur jadwal makan. Kalau dengan nutrisi medis dan olahraga belum juga terkontrol, baru dibantu obat,” tambahnya.
dr. Primal menyarankan agar olahraga dilakukan setelah buka puasa, atau bisa digantikan dengan salat tarawih. Jika mengonsumsi obat, penderita harus paham bahwa obat yang dikonsumsi memang untuk menurunkan kadar gula.
Baca Juga:

“Harus ada asupan makanan yang bisa meng-counter kerja obat untuk menurunkan kadar gula. Obat sebaiknya diminum saat berbuka,” ujarnya.
Untuk menghindari hipoglikemi atau hiperglikemi, pola makan selama puasa juga perlu disesuaikan. Saat sahur, kurangi konsumsi karbohidrat sederhana dan perbanyak karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana dapat dikonsumsi saat berbuka untuk meningkatkan kadar gula.
“Jangan lupa konsumsi sayur, buah-buahan, dan makanan yang mengandung lemak karena lebih lama dicerna. Bagi penderita diabetes, kebiasaan sarapan dipindah ke waktu buka puasa, dan makan malam dipindah ke sahur. Makanan ringan yang biasa dimakan jam 10 pagi dipindah setelah tarawih,” tutupnya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Perhatikan Konsumsi Gula yang Tak Memberikan 'Manis' pada Kesehatan
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
