Perhatikan Konsumsi Gula yang Tak Memberikan 'Manis' pada Kesehatan

P Suryo RP Suryo R - Senin, 10 April 2023
Perhatikan Konsumsi Gula yang Tak Memberikan 'Manis' pada Kesehatan

Ingat terlalu banyak konsumsi banyak gula berbahaya bagi tubuh. (Unsplash/jason)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

RASA manis digemari oleh banyak orang, cocok untuk segala tingkatan usia, termasuk anak-anak. Momen yang pas seperti Ramadan membuat makanan manis selalu eksis diberbagai macam hidangan. Ditambah dengan kalimat ‘berbukalah dengan yang manis’ membuat banyak orang berlomba untuk berbuka dengan hidangan manis.

Salah satu komponen penghasil manis yang kerap kali digunakan oleh banyak orang adalah gula. Mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan gula berlebih tentunya akan menyebabkan banyaknya penyakit, yang tumbuh di dalam tubuh manusia.

Baca Juga:

Konsumsi Banyak Gula Bisa Pancing 45 Masalah Kesehatan

gula
Banyak risiko dari konsumsi gula berlebih. (Unsplash/Faran)

Melansir dari laman Healthline, analisa yang dilakukan oleh sejumlah peneliti mengobesrvasi lebih dari 60 penelitian, dan melakukan enam uji coba dari observasi pada tubuh orang dewasa dan anak-anak. Penelitian tersebut menemukan bahwa mengonsumsi gula dapat mengganggu sistem organ tubuh, dan menyebabkan gangguan kesehatan dan sakit yang sudah tidak asing. Seperti obesitas, diabetes dan beberapa penyakit yang ditemukan lainnya termasuk asma, depresi, kanker dan potensi kematian.

Beberapa penyakit tersebut peneliti temukan biasanya dipicu oleh minuman yang menggunakan pemanis buatan. Kni karena dapat memicu penyakit lainnya seperti asam urat dan penyakit jantung koroner, serangan jantung. Ahli gizi merekomendasikan untuk mengonsumsi minuman dengan pemanis buatan seminggu sekali atau lebih baik lagi sebulan sekali.

“The American Heart Association sedikit lebih ketat dan merekomnedasikan tidak lebih dari sembilan sendok teh gula tambahan per hari untuk pria, dan tidak lebih dari enam sendok teh gula tambahan per hari untuk perempuan,” jelas ahli gizi Jamie Nadeau.

Baca Juga:

Remaja Berisiko Mengalami Hipertensi

gula
Baiknya konsumsi gula tidak lebih dari 9 sendok teh per hari. (Unsplash/Alexander)

Nadeau juga merekomendasikan untuk tetap menjaga hubungan baik dengan gula dalam tahap yang wajar, karena makanan juga memiliki kandungan gula sendiri secara natural, hal tersebut dapat dikontrol secara manual dan tetap menikmati makanan manis dengan tahap yang wajar.

Berikut cara alternatif mengonsumsi makanan manis yang rendah gulan dari Nadeu,

1. Gunakana pemanis bebas gula atau beralih menggunakan gula stevia.

2. Pilih yogurt yang memiliki kandungan gula yang rendah, kamu dapat mengonsumsi greek yogurt.

3. Bekukan buah agar dapat merasakan rasa manis yang berbeda dari gula.

4. Konsumsi coklat hitam dengan kandungan gula yang rendah, agar tetap merasakan rasa manis. (mro)

Baca Juga:

Apa itu Disomnia?

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan