Konsumsi Banyak Gula Bisa Pancing 45 Masalah Kesehatan


Banyak risiko dari konsumsi gula berlebih. (Foto: Unsplash/Faran)
SEBUAH jurnal yang diterbitkan oleh penyedia kesehatan global BMJ menganalisis 67 studi observasional, dan enam uji terkontrol secara acak yang merinci 83 hasil kesehatan dewasa dan anak-anak. Mengutip laman Healthline, Jumat (7/4), jurnal baru tersebut menyatakan bahwa mengonsumsi banyak gula bisa menyebabkan hingga 45 masalah kesehatan hingga bersifat kronis.
Lebih lanjut, mereka menemukan hubungan antara konsumsi gula dan 45 hasil kesehatan, termasuk penyakit jantung, diabetes, obesitas, asma, depresi, sejumlah kanker seperti kanker payudara, prostat dan pankreas hingga bisa menyebabkan kematian.
Baca juga:
Anak Tak Boleh Terlalu Banyak Konsumsi Gula, Ini Bahayanya

Para peneliti itu menemukan, bahwa minuman yang diberi pemanis berupa gula, seperti soda, berkaitan dengan risiko yang lebih tinggi untuk kondisi kesehatan tertentu seperti asam urat, obesitas, dan masalah jantung seperti stroke dan serangan jantung.
“Asupan gula yang berlebihan menempatkan pada risiko lebih tinggi untuk penyakit kardiovaskular, kanker tertentu, penyakit hati, penyakit ginjal, diabetes, kadar kolesterol tinggi, kerusakan gigi dan penambahan berat badan,” ucap ahli gizi Jamie Nadeau seperti dilansir laman Healthline
Karena berbahayanya dampak minuman dampak, para peneliti merekomendasikan untuk mengonsumsi tidak lebih dari satu porsi dalam seminggu.
Lebih lanjut, Panduan Pola Makan untuk Warga Amerika menganjurkan asupan gula harus kurang dari 10 persen dari total kalori. Untuk diet 2.000 kalori standar, jumlah gula harus di bawah 200 kalori. Kemudian, para ahli juga menyarankan untuk menurunkan asupan gula maksimal enam sendok teh per hari.
Baca juga:
Jangan Konsumsi Gula dan Karbohidrat Berlebihan, Ini Bahayanya untuk Otak

“The American Heart Association sedikit lebih ketat dan merekomendasikan tidak lebih dari 9 sendok teh gula tambahan per hari untuk pria dan tidak lebih dari enam sendok teh gula tambahan per hari untuk wanita,” tambah Nadeau.
Meskipun mengurangi asupan gula, Nadeau juga mengingatkan adalah penting menjaga nutrisi seimbang dan memahami berapa banyak gula yang dikonsumsi. Jika diet terlalu ketat, seseorang dikhawatirkan akan mengonsumsi gula tambahan secara berlebihan ketika diet gula terhenti. (far)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
