Tunda 34 Menit Waktu Tidur Berisiko Pada Kesehatan


Tidur menjadi salah satu hal penting untuk kesehatan tubuh. (Foto: Unsplash/Gregory)
WAKTU tidur malam tak tergantikan. Menurut studi dalam Hypertension, menunda waktu tidur 34 menit saja meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Dikutip dari Health, Jumat (7/4), hal ini dibuktikan melalui sebuah studi yang melibatkan 12.287 pria dewasa kelebihan berat badan yang berada di usia pertengahan. Mereka berasal dari 20 negara berbeda dan ada di antara mereka yang terkena hipertensi.
Baca juga:
Cara Mengembalikan Pola Tidur yang Benar Sebelum Kembali Sekolah

Para peneliti menemukan perubahan waktu sekitar 30 menit bisa meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi. Sementara variasi yang lebih besar seperti 90 menit menunjukkan peningkatan risiko hipertensi sebesar 92 persen.
Lebih lanjut, mereka yang tidur lebih lambat yaitu sekitar 34 menit secara tidak teratur dikaitkan dengan peningkatan hipertensi sebesar 32 persen. Sementara itu, apabila waktu tidurnya mundur selama 43 menit atau terkadang bangun lebih lambat sekitar 34 menit dari biasanya, maka ini dikaitkan dengan peningkatan hipertensi sebesar 8,9 persen.
Selain itu, peneliti juga mempelajari durasi waktu tidur dan risiko hipertensi. Orang yang tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit yaitu tidur kurang dari tujuh atau lebih dari sembilan jam secara konsisten berpotensi terkena hipertensi sebesar 20–30 persen.
Sementara orang dengan jumlah waktu tidur lebih dari tujuh jam, berpeluang 85 persen lebih tinggi untuk mengalami hipertensi.
Baca juga:

Menurut pakar kardiologi dari University Hospitals Harrington Heart and Vascular Institute Saderr Al-Kindi, MD, mengingat latar belakang peserta penelitian yang sebagian besar pria setengah baya dan kelebihan berat badan, maka ada kemungkinan temuan ini tak bisa diterapkan pada populasi global.
Orang yang berusia lebih muda dan tidak kelebihan berat badan mungkin tidak berpeluang terkena hipertensi dari kebiasaan tidur yang tidak teratur. Tetapi mengingat betapa umum orang mengubah waktu tidur dan durasi tidur mereka, baik untuk bekerja maupun alasan lainnya, hasil penelitan tersebut bisa memiliki implikasi yang besar. (far)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
