Cara Beruang Bertahan di Suhu Dingin
Beruang kutub memiliki lemak setebal 9 cm.(foto: wirestock/freepik)
TAK semua orang bisa bertahan di suhu nan dingin. Mereka yang terbiasa hidup di daerah tropis akan merasakan kesulitan ketika berada di negara dingin. Seperti misalnya ketika kamu keluar negeri di musim dingin. Kamu perlu mengenakan baju lebih daripada tiga lapis untuk menjaga diri dari dinginnya suhu. Meskipun demikian, rasa dingin masih terasa menusuk.
Harus diakui memang, untuk urusan bertahan di udara dingin, manusia bukanlah tandingan beruang kutub. Beruang berbulu putih itu sanggup menahan suhu di bawah nol derajat celcius dengan hanya memanfaatkan bulu.
BACA JUGA:
Seperti dikabarkan Prezi, Kutub Utara memiliki suhu rata-rata -40 derajat celcius saat musim dingin dan 0 derajat celcius saat musim panas. Dalam kondisi lingkungan yang sedemikian dingin, beruang kutub dibekali dua lapisan bulu, atas dan bawah. Keduanya berguna untuk bertahan hidup dari terpaan salju di musim dingin.
Lapisan atas bulu mereka terbuat dari rambut panjang berminyak yang berfungsi seperti jaket yang membuat mereka tetap hangat. Saat beruang kutub berenang, lapisan atas melindungi lapisan bawah agar tidak basah.
Sementara itu, lapisan bawah bulu mereka terbuat dari rambut tebal seperti wol yang berfungsi seperti sweater (baju hangat). Di bawah lapisan tersebut terdapat lemak. Baik manusia dan hewan, lemak memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai cadangan makanan dan melindungi suhu tubuh. Lemak pada beruang kutub tebalnya bisa mencapai 3,4 inci atau setara dengan hampir 9 cm.
BACA JUGA:
Suka Curi Makanan Manusia, Beruang ini Dicari Polisi California
National Geographic mengatakan bahkan bulu beruang kutub tumbuh di bagian bawah cakarnya. Dengan begitu, mereka dapat melindungi telapak dari permukaan yang dingin dan juga membuatnya dapat mencengkeram es dengan baik.
Selain itu, di sela-sela bulu atas dan bawah beruang kutub, ada ruang kecil atau celah yang berfungsi menahan udara hangat agar tetap di dalam dan juga membantunya mengapung di air.
Dengan demikian, kedua lapis bulu ditambah dengan lemak yang tebalnya bukan main, beruang kutub bisa tetap merasa sangat hangat meski di tengah musim dingin.(kmp)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali