Ketimbang Jakarta, Kaltim Menang Jauh dari Sisi Keamanan Intelijen


Gagasan, rencana dan kriteria desain ibu kota negara (Bahan Paparan Kementerian PUPR)
MerahPutih.com - Penunjukkan Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai Ibu Kota Negara adalah keputusan yang tepat dari sudut pandang intelijen karena dari segi pertahanan negara jauh lebih unggul ketimbang DKI Jakarta. Infrastruktur Kaltim juga paling siap dibanding wilayah lain.
"Ibu kota itu titik pusat. Lebih aman di Kaltim karena dia di sana ada dua bandara (Dua bandara tersebut adalah Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan dan Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda). Lalu ada teluk," kata Pakar Intelijen dan Keamanan Stanislaus Riyanta, kepada Merahputih.com di Jakarta, Kamis (29/8).
Baca Juga
TNI Unggul Aspek Pertahanan Hutan, Kaltim Dijamin Lebih Aman Ketimbang Jakarta
Menurut Stanislaus, secara pertahanan Kaltim juga lebih tepat. Mengingat lokasinya berada di tengah dan terhubung dengan pulau-pulau besar seperti Sumatera, Sulawesi dan Jawa.
"Secara pertahanan lebih tepat. Kemudian dibangun pusat pemerintah militer dan pemerintahan yang bagus," tegas pengajar Universitas Indonesia (UI) itu

Stansilaus justru berpendapat Jakarta justru lebih rawan. Mengingat daerahnya yang padat dan minim lokasi untuk pertahananan.
"Jakarta sudah terlalu padat. Kalau ada ancaman justru lebih sulit. Kalau pemerintah di kalimantan sudah pas. Ini sudah melalui kajian intelijen yang tepat," tambahnya.
Baca Juga
Bukan Presiden, Jadi Tidaknya Pemindahan Ibu Kota Ditentukan DPR
Terkait dengan masih adanya perdebatan di tingkat DPR, Stanislaus hanya berharap, regulasi dan Undang-Undang perlu diperkuat.
"Sebelum pindah disiapkan Undang undang. Sehingga memilikindasar hukum yang tepat. Jangan sampai ganti presiden malah ganti kebijakan yang justru malah tak ingin ibu kota pindah dari Jakarta," pungkas dia.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah mengumumkan rencana pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur

Ada lima alasan kenapa wilayah Kalimantan Timur yang dipilih. Pertama, risiko bencana minimal, baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, maupun tanah longsor. Kedua, lokasi tersebut dinilai strategis. Jika ditarik koordinat, lokasinya berada di tengah-tengah wilayah Indonesia. Ketiga, lokasi itu berada dekat perkotaan yang sudah terlebih dahulu berkembang, yakni Kota Balikpapan dan Kota Samarinda.
Baca Juga
Jokowi Umumkan Ibu Kota Negara Baru di Penajam dan Kutai Kartanegara, Ini Alasannya
Keempat, telah memiliki infrastruktur yang relatif lengkap. Kelima, hanya di lokasi tersebutlah terdapat lahan pemerintah, yakni seluas 180.000 hektar. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Legislator Harap Segera Ada Kepala OIKN Definitif untuk Selaraskan Visi-Misi Prabowo

Jokowi Isyaratkan Prabowo yang Teken Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN

Pembangunan IKN Terhambat, Jokowi Ungkap Penyebabnya

Pengamat Nilai Reputasi Negara Dipertaruhkan Saat Upacara HUT RI di IKN

Nasib Kantor Milik Pemerintah Pusat Saat Ibu Kota Pindah ke IKN

Ibu Kota Pindah ke IKN, GBK dan Monas Tetap jadi Aset Negara

Argumen Otorita Ibu Kota Nusantara Gelar Upacara HUT RI di Dua Tempat

Bangun IKN Sudah Habiskan Duit Rp 37, 41 Triliun

40 Perusahaan Teknologi Global Nyatakan Tertarik Bangun IKN

Realisasi Anggaran untuk Pembangunan IKN Capai Rp 4,3 Triliun
