5 Mitos Seputar Virus Corona Versi WHO

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 28 Februari 2020
5 Mitos Seputar Virus Corona Versi WHO

Banyak mitos tentang virus corona (Foto: Pixabay/amrothman)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

HINGGA saat ini, novel coronavirus atau yang dikenal sebagai COVID-19 terus menyebar ke seluruh dunia, begitu pula dengan informasi yang salah di sekitarnya. Untungnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memutuskan untuk menghilangkan prasangka dari semua mitos tentang virus corona tersebut. Untuk itu, berikut lima mitos tentang virus corona menurut WHO seperti yang dilansir dari laman health.

Baca juga:

Penelitian Baru: Virus Corona Bukan Berasal dari Pasar Seafood di Wuhan

.

1. Pengering tangan dapat membunuh virus corona

5 Mitos Seputar Virus Corona Versi WHO
Faktanya, pengering tangan tidak efektif membunuh virus corona (Foto: Pixabay/Hans)

Menurut WHO, bukan pengering tangan yang dapat membunuh virus corona baru, melainkan mencuci tangan hingga bersih.

Hingga saat ini, cara terbaik untuk melindungi diri dari COVID-19 adalah dengan mencuci tangan sesering mungkin, atau membersihkannya menggunakan antiseptik berbasis alkohol. Nah, setelah itu kamu bisa mengeringkan tangan kamu dengan handuk atau pengering udara yang hangat.

2. Menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh dapat membunuh virus corona

5 Mitos Seputar Virus Corona Versi WHO
Faktanya, menyemprotkan alkohol atau klorin ke tubuh hanya mencegah infeksi (Foto: Unsplash/honest)

Menyemprotkan alkohol dan klorin ke seluruh tubuh memang metode yang bagus untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran kuman.

Namun, menggunakan bahan-bahan tersebut tidak akan mempan untuk kamu yang sudah pernah terinfeksi virus corona.

Bahkan WHO menunjukkan bahwa menyemprotkan zat-zat semacam itu bisa berbahaya bagi pakaian atau selaput lendir, seperti mata dan mulut.

Baca juga:

Seberapa Efektif Masker Respirator N95 Melindungimu dari Virus Corona?

3. Tidak aman menerima barang seperti surat atau paket dari Tiongkok

5 Mitos Seputar Virus Corona Versi WHO
Faktanya, virus corona tidak dapat bertahan lama pada objek seperti surat atau paket (Foto: Unsplash/katemacate)

Ini tidak benar! Menurut WHO, orang yang menerima paket dari Tiongkok tidak berisiko tertular virus corona baru. Dari analisis sebelumnya, virus corona tidak bertahan lama pada objek, seperti surat atau paket.

Jenis pemikiran seperti ini sangat berbahaya karena telah memberi stigma terhadap warga Tiongkok. Stigma ini dapat membuat orang menyembunyikan penyakitnya sehingga mereka tidak mendapatkan perawatan kesehatan dengan segera, alhasil dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih parah dan penularan berkelanjutan.

4. Hewan peliharaan dapat menyebabkan virus corona

5 Mitos Seputar Virus Corona Versi WHO
Faktanya, tidak ada bukti hewan peliharaan dapat terinfeksi dan menyebarkan virus corona (Foto: Unsplash/amjay_7)

WHO mengonfirmasi bahwa saat ini tidak ada bukti hewan peliharaan dapat terinfeksi atau menyebarkan virus corona.

Namun, kamu harus tetap mencuci tangan dengan sabun setelah bermain dengan hewan peliharaan. Hal ini dapat melindungi kamu dari berbagai bakteri umum seperti E.coli dan Salmonella.

5. Makan bawang putih dapat mencegah infeksi virus corona

5 Mitos Seputar Virus Corona Versi WHO
Faktanya, bawang putih tidak dapat melindungi kamu dari virus corona (Foto: Pixabay/stevepb)

Jika kamu pernah makan sepotong bawang putih mentah, memang akan terasa pedas, tetapi itu tidak akan melindungi dari penyakit meskipun memiliki beberapa sifat antimikroba. Menurut WHO, tidak ada bukti bahwa bawang putih dapat melindungi kamu dari virus corona yang mewabah ini.

Hingga saat ini WHO masih dalam penyelidikan untuk menemukan beberapa perawatan yang spesifik, nantinya penemuan tersebut akan dites melalui uji coba klinis. (Arb)

Baca juga:

Peneilitan Terbaru: Virus Corona Dapat Menyebar Cepat Melalui Tinja

#Virus Corona #Penyakit Corona #Pasien Corona #WHO
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Cangkupan Imunisasi Tidak Merata, Wabah Campak Meningkat Pesat
Tercatat sekitar 95.000 orang meninggal akibat campak pada 2024, sebagian besar anak di bawah usia lima tahun.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 29 November 2025
Cangkupan Imunisasi Tidak Merata, Wabah Campak Meningkat Pesat
Indonesia
1 Dari 3 Perempuan Di Dunia Hadapi Kekerasan Seksual, Ini Yang Paling Rentan
Hampir satu dari tiga perempuan diperkirakan 840 juta di seluruh dunia pernah mengalami kekerasan oleh pasangan
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 20 November 2025
1 Dari 3 Perempuan Di Dunia Hadapi Kekerasan Seksual, Ini Yang Paling Rentan
Indonesia
Jakarta Panasnya Minta Ampun, Ahli WHO Desak Pemprov DKI Pasang Keran Air Gratis
Penyediaan fasilitas air minum ini bertujuan untuk memastikan setiap warga Jakarta dapat memenuhi kebutuhan cairan harian
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Jakarta Panasnya Minta Ampun, Ahli WHO Desak Pemprov DKI Pasang Keran Air Gratis
Berita
Cukai Rokok Tak Naik 2026: Antara Kepentingan Ekonomi dan Ancaman Kesehatan Publik
Pemerintah tidak menaikkan cukai rokok di 2026. Keputusan ini menuai protes karena dinilai mengorbankan kesehatan publik demi industri. Simak data dan analisis lengkapnya di sini.
ImanK - Selasa, 30 September 2025
Cukai Rokok Tak Naik 2026: Antara Kepentingan Ekonomi dan Ancaman Kesehatan Publik
Indonesia
Ribuan Anak Terancam Otak Keropos Akibat Cacingan! Pahami 4 Langkah Mudah Lindungi Buah Hati dengan Konsep WASHED
Per 2021, masih ada 26 kabupaten dan kota dengan prevalensi kecacingan di atas 10%.
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Ribuan Anak Terancam Otak Keropos Akibat Cacingan! Pahami 4 Langkah Mudah Lindungi Buah Hati dengan Konsep WASHED
Dunia
Perkuat Pencegahan dan Respons Pandemi, WHO Adopsi Kesepakatan Global Pertama
Perjanjian tersebut akan memperkuat kemampuan kolektif dunia dalam mencegah dan merespons pandemi di masa depan.
Dwi Astarini - Rabu, 21 Mei 2025
Perkuat Pencegahan dan Respons Pandemi, WHO Adopsi Kesepakatan Global Pertama
Dunia
WHO Nyatakan Mpox masih Darurat Kesehatan, Kasus dan Penyebaran Geografisnya Terus Meningkat
kekerasan di Republik Demokratik Kongo bagian timur, yang telah menghambat rencana penanganan, menjadi faktor yang memengaruhi keputusan ini.
Dwi Astarini - Jumat, 28 Februari 2025
 WHO Nyatakan Mpox masih Darurat Kesehatan, Kasus dan Penyebaran Geografisnya Terus Meningkat
Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
Trump Mulai Pertimbangkan Ulang Putusan Amerika Serikat Keluar dari WHO
Trump tampaknya mulai mempertimbangkan ulang keputusan AS keluar dari badan kesehatan dunia WHO
Wisnu Cipto - Minggu, 26 Januari 2025
Trump Mulai Pertimbangkan Ulang Putusan Amerika Serikat Keluar dari WHO
Video
Donald Trump Tarik Amerika Serikat Keluar dari WHO
“WHO tipu kita. Semua orang tipu Amerika Serikat dan itu sudah cukup. Hal ini tak akan terjadi lagi,”
Rezita Kesuma - Kamis, 23 Januari 2025
Donald Trump Tarik Amerika Serikat Keluar dari WHO
Bagikan