Trump Mulai Pertimbangkan Ulang Putusan Amerika Serikat Keluar dari WHO


Donald Trump (foto: whitehouse.gov)
MerahPutih.com - Setelah dilantik, Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS) Donald Trump langsung menandatangani perintah eksekutif menarik negaranya dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 21 Januari lalu. Namun, Trump tampaknya mulai mempertimbangkan ulang keputusan AS keluar dari badan kesehatan dunia itu.
"Tetapi mungkin kami akan mempertimbangkan kembali (bergabung dengan WHO)," kata Trump, dalam sebuah acara di Las Vegas pada Sabtu (25/1) waktu setempat, atau Minggu (26/1) WIB.
Trump, yang selama ini sering mengkritik badan kesehatan PBB tersebut, memulai proses penarikan AS dari WHO pada Juli 2020, di tengah penyebaran pandemi COVID-19.
Hanya saja, empat tahun lalu, Presiden Joe Biden yang saat itu baru menjabat, menghentikan penarikan itu sebagai salah satu langkah pertama setelah mengambil alih kepemimpinan Gedung Putih.
Baca juga:
WHO Akui AS Donor Tunggal Terbesar, Minta Trump Batalkan Putusan Keluar
Begitu kembali menjadi presiden, Trump langsung meneken perintah baru untuk keluar dari WHO. Alasannya, Trump merasa WHO telah menipu dan mengekspolitasi AS selama ini.
"Bagi saya, rasanya itu tidak adil, meski bukan itu alasan utama saya keluar. China membayar 39 juta dolar AS, dan kami membayar 500 juta dolar AS, padahal China negara yang lebih besar," ungkap Trump, dikutip Antara.
Sementara itu, WHO menyatakan akan menghubungi pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mempertimbangkan kembali keputusan Amerika Serikat 9AS) keluar dari badan organisasi kesehatan dunia itu
“Kami berharap Amerika Serikat akan mempertimbangkan kembali, dan kami menantikan dialog yang konstruktif untuk mempertahankan kemitraan antara AS dan WHO demi kepentingan kesehatan dan kesejahteraan jutaan orang di seluruh dunia,” kata Juru Bicara WHO Tarik Jasarevic, di Jenewa, Swiss, Rabu (22/1).
Baca juga:
Baru Dilantik, Donald Trump Langsung Tarik Amerika Serikat Keluar dari WHO
Menurut Jasrevic, WHO menyesalkan keputusan Presiden AS yang baru Donald Trump. Dia mengakui AS menyumbang 18 persen anggaran WHO tahun 2023 dan merupakan donor tunggal terbesar. “Kita harus melihat bagaimana situasi ini akan berkembang dan apa konsekuensinya,” imbuh Jubir WHO itu. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki

Donald Trump Gagal Raih Hadiah Nobel Perdamaian, Gedung Putih Kecam Komite Nobel Mendahulukan Politik di Atas Perdamaian

Guru Besar UI Dukung Perjanjian Hamas–Israel, Usul RI Kirim Pasukan ke Gaza

Presiden Trump Umumkan Hamas-Israel Sepakat Gencatan Senjata, Ini Poin-poinnya

Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang

Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang

Paus Leo Berharap Hamas Terima Rencana Perdamaian Presiden AS Donald Trump

Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti

Rencana Perdamaian Baru untuk Gaza, Hamas mungkin akan Menolak

Cukai Rokok Tak Naik 2026: Antara Kepentingan Ekonomi dan Ancaman Kesehatan Publik
