Trump Mulai Pertimbangkan Ulang Putusan Amerika Serikat Keluar dari WHO

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Minggu, 26 Januari 2025
Trump Mulai Pertimbangkan Ulang Putusan Amerika Serikat Keluar dari WHO

Donald Trump (foto: whitehouse.gov)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Setelah dilantik, Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS) Donald Trump langsung menandatangani perintah eksekutif menarik negaranya dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 21 Januari lalu. Namun, Trump tampaknya mulai mempertimbangkan ulang keputusan AS keluar dari badan kesehatan dunia itu.

"Tetapi mungkin kami akan mempertimbangkan kembali (bergabung dengan WHO)," kata Trump, dalam sebuah acara di Las Vegas pada Sabtu (25/1) waktu setempat, atau Minggu (26/1) WIB.

Trump, yang selama ini sering mengkritik badan kesehatan PBB tersebut, memulai proses penarikan AS dari WHO pada Juli 2020, di tengah penyebaran pandemi COVID-19.

Hanya saja, empat tahun lalu, Presiden Joe Biden yang saat itu baru menjabat, menghentikan penarikan itu sebagai salah satu langkah pertama setelah mengambil alih kepemimpinan Gedung Putih.

Baca juga:

WHO Akui AS Donor Tunggal Terbesar, Minta Trump Batalkan Putusan Keluar

Begitu kembali menjadi presiden, Trump langsung meneken perintah baru untuk keluar dari WHO. Alasannya, Trump merasa WHO telah menipu dan mengekspolitasi AS selama ini.

"Bagi saya, rasanya itu tidak adil, meski bukan itu alasan utama saya keluar. China membayar 39 juta dolar AS, dan kami membayar 500 juta dolar AS, padahal China negara yang lebih besar," ungkap Trump, dikutip Antara.

Sementara itu, WHO menyatakan akan menghubungi pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mempertimbangkan kembali keputusan Amerika Serikat 9AS) keluar dari badan organisasi kesehatan dunia itu

“Kami berharap Amerika Serikat akan mempertimbangkan kembali, dan kami menantikan dialog yang konstruktif untuk mempertahankan kemitraan antara AS dan WHO demi kepentingan kesehatan dan kesejahteraan jutaan orang di seluruh dunia,” kata Juru Bicara WHO Tarik Jasarevic, di Jenewa, Swiss, Rabu (22/1).

Baca juga:

Baru Dilantik, Donald Trump Langsung Tarik Amerika Serikat Keluar dari WHO

Menurut Jasrevic, WHO menyesalkan keputusan Presiden AS yang baru Donald Trump. Dia mengakui AS menyumbang 18 persen anggaran WHO tahun 2023 dan merupakan donor tunggal terbesar. “Kita harus melihat bagaimana situasi ini akan berkembang dan apa konsekuensinya,” imbuh Jubir WHO itu. (*)

#Donald Trump #WHO #Amerika Serikat
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Dunia
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Helikopter jatuh di kawasan Huntington Beach, California, Amerika Serikat, pada Sabtu sore (11/10) waktu setempat saat berlangsungnya acara tahunan Cars ‘N Copters on the Coast.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Dunia
Donald Trump Gagal Raih Hadiah Nobel Perdamaian, Gedung Putih Kecam Komite Nobel Mendahulukan Politik di Atas Perdamaian
Trump sudah lama secara terbuka menyatakan keinginannya untuk memenangi penghargaan tersebut, bahkan mengklaim telah mengakhiri sejumlah konflik global.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
  Donald Trump Gagal Raih Hadiah Nobel Perdamaian, Gedung Putih Kecam Komite Nobel Mendahulukan Politik di Atas Perdamaian
Indonesia
Guru Besar UI Dukung Perjanjian Hamas–Israel, Usul RI Kirim Pasukan ke Gaza
Mendorong pemerintah Indonesia untuk ikut mengawal implementasi kesepakatan tersebut agar berjalan sesuai prinsip keadilan dan kemanusiaan. ?
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
Guru Besar UI Dukung Perjanjian Hamas–Israel, Usul RI Kirim Pasukan ke Gaza
Dunia
Presiden Trump Umumkan Hamas-Israel Sepakat Gencatan Senjata, Ini Poin-poinnya
Presiden Donald Trump mengumumkan Israel dan kelompok perjuangan Palestina, Hamas, telah menyepakati tahap pertama dari rencana perdamaian Gaza
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
Presiden Trump Umumkan Hamas-Israel Sepakat Gencatan Senjata, Ini Poin-poinnya
Dunia
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Banyak layanan publik dari pendidikan hingga lingkungan terganggu, tapi agenda deportasi disebut tetap berjalan penuh.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Indonesia
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Satgas Cesium 137 baru menerima laporan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait dengan temuan komoditas cengkeh yang mengandung zat radioaktif.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137  Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Dunia
Paus Leo Berharap Hamas Terima Rencana Perdamaian Presiden AS Donald Trump
Paus Leo menyebut ada yang menarik dalam rencana itu.
Dwi Astarini - Kamis, 02 Oktober 2025
Paus Leo Berharap Hamas Terima Rencana Perdamaian Presiden AS Donald Trump
Dunia
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Melalui pemungutan suara 55-45, Senat gagal meloloskan RUU yang diajukan Partai Republik, dengan hanya dua senator Demokrat yang mendukungnya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Dunia
Rencana Perdamaian Baru untuk Gaza, Hamas mungkin akan Menolak
Hamas menyebut rencana itu melayani kepentingan Israel dan mengabaikan kepentingan rakyat Palestina.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
Rencana Perdamaian Baru untuk Gaza, Hamas mungkin akan Menolak
Berita
Cukai Rokok Tak Naik 2026: Antara Kepentingan Ekonomi dan Ancaman Kesehatan Publik
Pemerintah tidak menaikkan cukai rokok di 2026. Keputusan ini menuai protes karena dinilai mengorbankan kesehatan publik demi industri. Simak data dan analisis lengkapnya di sini.
ImanK - Selasa, 30 September 2025
Cukai Rokok Tak Naik 2026: Antara Kepentingan Ekonomi dan Ancaman Kesehatan Publik
Bagikan