Waspadai Sindroma Alice in Wonderland pada Anak
Kamis, 20 Juli 2023 -
SINDROMA Alice in Wonderland atau Alice in Wonderland Syndrome (AIWS) merupakan kondisi neurologis di mana kemampuan otak untuk memproses masukan sensorik terganggu.
Kondisi itu mengubah persepsi visual seseorang dan bahkan dapat mendistorsi rasa realitas mereka. Dalam kebanyakan kasus, hal ini bersifat sementara. Kabar baiknya adalah, sindroma itu bukanlah sesuatu yang berbahaya dengan sendirinya.
Baca Juga:

Sindrom yang dinamai dengan tepat (merujuk pada cerita anak-anak terkenal tulisan Lewis Carroll) ini dikatakan langka. Namun, bisa jadi demikian karena fakta bahwa penelitiannya terbatas. Kemudian dalam banyak kasus, bisa jadi tidak dilaporkan bahkan disalahpahami.
Para ahli mengatakan, sindroma ini biasanya dianggap sebagai masalah penglihatan bahkan halusinasi, padahal sebenarnya bukan keduanya.
Sebaliknya, ahli saraf kognitif dan direktur pendiri Penn Center for Neuroaesthetics Anjan Chatterjee, MD, mengatakan AIWS adalah "distorsi sensorik". Dia menjelaskan hal ini sering muncul dalam bentuk mikropsia, di mana objek visual dianggap lebih kecil dari aslinya, atau makropsia, di mana objek visual dianggap lebih besar dari aslinya.
Sementara litu, ahli saraf di Klinik Cleveland MaryAnn Mays, MD, yang berspesialisasi dalam pengobatan sakit kepala, mengatakan beberapa laporan juga mengindikasikan AIWS dapat menyebabkan distorsi lain seperti objek di ruangan yang terlihat datar (dua dimensi) atau ruangan yang tampak miring.
Beberapa orang bahkan melaporkan rasa waktu yang terdistorsi seperti segala sesuatu terasa dipercepat atau diperlambat.
“Bisa juga ada perasaan depersonalisasi selama episode, di mana seseorang mungkin merasa seperti melihat ke bawah pada diri mereka sendiri seolah-olah terlepas dari tubuhnya,” lanjut Mays seperti dituliskan Parents.com.
Meskipun tampaknya lebih sering terjadi pada anak-anak, Chatterjee mengatakan orang dewasa juga dapat mengalami AIWS. Faktanya, menutut Mays, mungkin saja orang dewasa juga sama seringnya mengalami AIWS tetapi merasa tidak nyaman membicarakannya.
Dalam kasus yang jarang terjadi, AIWS mungkin juga merupakan hasil dari sesuatu yang lebih serius seperti tumor otak, tetapi biasanya disertai dengan gejala terkait tumor lainnya seperti kesulitan berjalan atau berbicara.
Mays mengatakan setiap kali seorang anak mengalami gejala yang tidak biasa, ada baiknya memeriksakan diri ke penyedia layanan kesehatan tentang apa yang menyebabkannya.
Dia juga menyarankan untuk berhati-hati agar tidak salah mengira perubahan mental yang menyertai demam yang sangat tinggi untuk AIWS, karena yang pertama mungkin memerlukan rawat inap.
Namun, jika demam sudah terkontrol dengan baik dan tidak ada gejala darurat, AIWS sendiri tidak memerlukan penanganan segera.
Baca Juga:

Pengobatan
"Orangtua harus tahu bahwa tidak ada pengobatan untuk AIWS selain mengobati apa yang menjadi penyebabnya," kata Chatterjee. Itu mungkin berarti mengobati kejang, migrain, atau membiarkan flu berlalu dengan sendirinya.
“Jika AIWS disebabkan oleh migrain, orangtua harus tahu bahwa banyak obat migrain yang tersedia tampaknya membantu mencegah gangguan pemrosesan visual ini,” tambah Mays.
Selain itu, pengalaman dengan AIWS mungkin mendorong perjalanan ke dokter mata, tetapi Chatterjee mengatakan ini sebenarnya tidak terkait dengan penglihatan.
"Ketika AIWS terjadi, dokter mata tidak akan melihat ada yang salah dengan retina pasien karena ini tidak terkait dengan penglihatan tetapi lebih ke daerah otak yang lebih tinggi yang benar-benar membantu kita mengumpulkan objek yang kita lihat di depan kita," jelas Chatterjee.
"Inilah mengapa kami menganggap itu ada hubungannya dengan pemrosesan input visual otak yang sedang terganggu," ujarnya.
Lebih banyak kesadaran akan kondisi ini dapat membantu mencegah kesalahan diagnosis. "Sangat penting untuk membedakan episode AIWS dari halusinasi, yang memiliki hubungan lain, seperti skizofrenia. Kondisi ini bukan kondisi dalam kategori penyakit mental," kata Chatterjee.
Berbicara secara anekdot, ketakutan akan diagnosis halusinasi atau penyakit mental yang tidak tepat bahkan dapat mencegah beberapa pasien (atau orangtua mereka) melaporkan episode AIWS. Itu bisa menjadi alasan mengapa hal itu masih kurang dibahas, bahkan di komunitas medis. (aru)
Baca Juga: