Warna-Warni Bermakna Pada Bendera Pelangi

Minggu, 13 Juni 2021 - Ikhsan Aryo Digdo

MERAH muda, merah, oranye, kuning, hijau, pirus, nila, dan ungu, bukan sekadar warna bagi kaum LGBTQ+. Setiap warnanya memiliki makna. Warna-warna ini hadir pada 'Rainbow Flag' (Bendera Pelangi), yang jadi simbol kaum LGBTQ+. Bendera ini berkibar di parade untuk merayakan 'Pride Month' di Amerika Serikat.

Pada 1978, seniman dan desainer Gilbert Baker diminta oleh Harvey Milk untuk merancang sebuah bendera yang akan digunakan dalam perayaan 'Pride Month'. Milk ialah anggota pemerintahan AS pertama yang secara terbuka mengaku gay.

Baca juga:

Warna Pelangi di Bulan Juni

Baker merupakan seorang aktivis hak gay. Ia terinpirasi pelangi sebagai simbol yang mewakili berbagai grup bernaung dalam komunitas gay. Baker berpikir bendera pelangi akan lebih mewakili keragaman komunitas LGBTQ+. "Bendera Pelangi adalah pilihan sadar, alami, dan perlu. Pelangi datang dari catatan sejarah paling awal sebagai simbol harapan," ujar Baker pada laman Parade.

Bendera biseksual. (Foto: Marie Claire)

Warna merah muda pada bendera pelangi memiliki makna seks. Merah memiliki arti hidup, dan oranye ialah penyembuhan. Kuning melambangkan sinar matahari sementara maksud warna hijau ialah alam. Pirus berarti seni, nila ialah ketenangan, dan ungu mencerminkan semangat.

Namun, bendera pelangi kini hadir dalam enam warna. Tidak ada lagi merah muda karena sulit mencari kain dengan warna tersebut. Pirus juga dihilangkan karena parade pertama 'Pride Month' pada 1979 hanya membolehkan bendera dengan jumlah warna genap. Sehingga tersisa enam warna, merah, oranye, kuning, hijau, biru, dan ungu.

Baca juga:

The Prom, Kampanye LGBT Lewat Film di Netflix

Ada versi lain dari bendera Pride (kebanggaan). Marie Claire menyiarkan setidaknya ada 30 versi dari bendera kebanggaan yang mewakili kaum LGBTQ+. Misalnya bendera yang dibuat di Philadelphia pada 2017 memiliki warna tambahan hitam dan cokelat. Kedua warna ini mewakili keragaman dan inklusivitas.

Bendera panseksual untuk membedakan dengan biseksual. (Foto: Marie Claire)

Pada 1998, Michael Page ingin menyoroti orang biseksual dalam komunitas LGBTQ+ dengan bendera tiga warna: merah muda, ungu, dan biru. Biru merupakan stereotip pria dan merah muda melambangkan perempuan. Ketertarikan dengan dua jenis kelamin pada orientasi seksual biseksual diwakili warna ungu.

Contoh lainnya ialah bendera panseksualitas yang juga memiliki tiga warna: merah muda, kuning, dan biru. Merah muda untuk perempuan, biru untuk pria, kuning untuk orang nonbiner dan tidak sesuai gender. Bendera ini dibuat pada 2010 untuk membedakan panseksualitas dari biseksualitas. (ikh)

Baca juga:

Everyone is Awesome, Lego Set Pertama Bertema LGBTQ

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan