Vozroshdeniya, Salah Satu Pulau Paling Mematikan di Bumi

Jumat, 22 April 2022 - Raden Yusuf Nayamenggala

VOZROSHDENIYA merupakan salah satu pulau terpencil di Laut Aral. Pulau tersebut merupakan 'gurun' yang dipenuhi dengan berton-ton antraks dan penyakit mematikan lainnya.

Laut Aral sendiri merupakan laut terbesar keempat di bumi, namun setelah sungai yang mengalirkannya dialihkan oleh Soviet untuk mengairi ladang kapas, airnya surut dan menjadikan sebuah guru pasir asin, dengan suhu yang mencapai 60 derajat celcius.

Baca Juga:

Mengenal Baljenac, Pulau Unik Berbentuk Sidik Jari

Dengan suhu sepanas itu, hampir tidak ada tanda-tanda kehidupan. Namun, ada yang lebih buruk dibanding sebuah 'gurun' yang tertutup garam. Yakni gurun yang dipenuhi antraks dan sejumlah besar penyakit eksotis lain, yang sudah dicoba oleh Uni Soviet selama bertahun-tahun. Karena itulah, Vozrozhdeniya menjadi salah satu tempat paling mematikan di Bumi.

Ketika Laut Aral masih berupa perairan, Vozrozhdeniya merupakan sepetak tanah terpencil, yang disebut Aralsk-7 oleh Uni Soviet. Pulau tersebut sangat terpencil, bahkan tidak diketahui manusia hingga abadan ke-19.

Seperti yang dikutip dari laman odditycentral, pulau tersebut juga tidak muncul di peta Soviet, keberadaanya merupakan rahasia bagi sebagian besar penduduk. Jadi, kemungkinan pulau tersebut ditemukan oleh Intelijen Barat. Kabarnya pulau itu tempat yang sempurna untuk bereksperimen dengan sejumlah senjata biologis.

Banyak cerita-cerita mengerikan tentang Pulau Vozroshdeniya (Foto: facebook/slava trudu)

Selama bertahun-tahun, Aralsk-7 merupakan bagian dari program senjata biologis nasional, dan dipakai untuk tempat pengujian antraks, cacar hingga wabah. Dalam hal ini wabah yang dimaksud adalah penyakit seperti tularemia, brucellosis, dan tifus, yang semuanya meresap ke dalam tanah berpasir. Karena itu, tak ayal bahwa selama bertahun-tahun pulau itu sudah terlibat dalam sejumlah insiden jahat.

Pada 1971, seorang ilmuwan muda dikabarkan jatuh sakit, setelah kapal penelitiannya melewati kabut kecoklatan di dekat pulau. Dia didiagnosis menderita cacar air, meski sebelumnya telah divaksinasi penyakit tersebut.

Ilmuwan muda itu akhirnya menginfeksi sembilan orang lainnya. Di mana tiga di antaranya meninggal dunia. Setahun kemudian, mayat dua nelayan yang hilang ditemukan mengambang di perahu mereka di dekat pulau. Kabarnya mereka meninggal akibat wabah.

Ada juga cerita penduduk setempat menarik jaring yang penuh dengan ikan mati di daerah sekitar Vozrozhdeniya di Mei 1988. 50.000 antelop saiga yang tengah merumput di padang rumput terdekat pun mati dalam waktu sekitar satu jam, karena sebab yang misterius.

Kemudian, misteri kengerian biologis yang pernah diuji di pulau tersebut, membuat orang waspada. Seperti halnya yang diketahui bahwa ratusan ton antraks baru saja dibuang di pulau tersebut pada satu titik.

Pada 1988, Uni Soviet memutuskan bahwa bermain dengan antraks merupakan permaianan yang berbahaya. Hingga sekitar 100-200 ton bubur antraks dibuang ke lubang raksasa dan dilupakan.

Satu hal yang menjadi masalah pada antraks, yakni sporanya sangat sulit dibunuh, dan bisa bertahan hidup di bawah tanah selama atusan tahun. Bahkan, meski sudah dimandikan disinfektan dan dipanggang pada suhu 180 derajat celcius, pun tidak memusnahkan spora.

Lebih parahnya, lokasi tepat dari lubang itu tidak pernah terungkap. Namun, kabarnya lubang itu sangat besar, hingga terlihat dari angkasa luar.

Karena khawatir antraks berakhir di tangan teroris, Amerika Serikat mengirim spesialis ke Vozrozhdeniya untuk melakukan beberapa tes. saat mereka menemukan jejak antraks, jutaan dolar pun dijanjikan untuk operasi pembersihan. Para kru yang meneliti tersebut, memakai ribuan kilogram pemutih bubuk, dan pakaian pelindung selama berbulan-bulan. Hingga pada akhirnya sporanya hilang.

Baca Juga:

Cantiknya, Pohon Bakau 'Menari' di Pulau Sumba

Meski telah dilakukan operasi pembersihan, kabarnya hal itu tidak benar-benar mengakhiri ancaman di Vozrozhdeniya. Sejumlah ahli mengklaim, pasti masih ada antraks di dalam dan di sekitar lubang pembuangan.

Belum lagi lubang kuburan hewan yang terinfeksi, masing-masing menampung ratusan mayat, atau kuburan korban manusia yang tidak bertanda. Temapt itu masih menjadi ancaman yang sangat besar dan harus dihindari.

Untungnya pulau Vozrozhdeniya bukan tempat yang mudah diakses. Kamu membutuhkan seseorang untuk memandu kamu ke sana. Tapi, orang-orang di daerah sana lebih memilih untuk menjauh, dan meyakinkan orang-orang agar tidak mendekat. (Ryn)

Baca Juga:

Likupang Punya Daya Tarik Potensial Bagi Para Wisatawan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan