TPA Bantar Gebang Sepi, Pedagang Rugi
Rabu, 04 November 2015 -
Merahputih Megapolitan - Pengahadangan Truk Sampah DKI Jakarta oleh sekelompok Organisasi Masyarakat (Ormas) di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, berimbas kepada menurunnya omset pedagang kaki lima di Bantar Gebang. Pedagang mengaku pendapatan mereka menurun sejak truk sampah DKI Jakarta dilarang masuk Bekasi.
Hal tersebut diungkapkan sejumlah pedagang yang berjualan di sekitar tempat pembungan akhir (TPA) Bantar Gebang.
Erni, pedagang kaki lima, mengaku pendapatannya menurun drastis dan bisa dikatakan anjlok.
"Anjlok banget," katanya kepada merahputih.com, Rabu (4/11).
Diakuinya, beberapa hari ini pendapatan warung kelontongnya itu sepi. Bahkan untuk mendapatkan Uang 50 puluh ribu saja sulit.
"Biasanya bisa dapat hingga 800 ribu, setelah adanya larangan truk masuk, 50 ribu saja sulit," katanya.
Sebab, katanya pelanggan yang biasa berbelanja di warungnya itu adalah para sopir dan pekerja kebersihan truk sampah dari Jakarta.
"Otomatis kalau truk tidak masuk, warung jadi sepi."
Hal senada diungkapkan Deri, warungnya ikut sepi sejak truk sampah dari Jakarta dilarang masuk. "Mau gimana lagi, cuma bisa pasrah."
Pedagang pun berharap persolan ini secepatnya selesai, agar mereka bisa kembali beraktivitas seperti biasanya. (Fdi)
Baca Juga: