Suami, Dampingi Istri yang Baby Blues

Kamis, 01 April 2021 - P Suryo R

PASCA melahirkan salah satu hal yang mengganggu adalah baby blues. Kondisi ini membuat suasana hati istri tidak menentu. Seperti mudah sedih, menangis tanpa alasan yang jelas, cepat marah, cemas, dan sulit untuk berkosentrasi. Disinilah peran seorang suami dan orang terdekat istri untuk membantu sang istri menghadapi masa-masa tersebut.

Dilansir dari alodokter, kondisi ini biasa berlangsung selama dua minggu setelah melahirkan. Bila tidak di tangani dengan baik, baby blues dapat berkembang menjadi depresi. Untuk itu diperlukan orang terdekat, terutama suami untuk mengatasi kondisi yang dialami istri.

Baca Juga:

Kiat Menjadi Ibu Tangguh secara Fisik dan Keuangan


Meski sibuk dalam bekerja, suami tidak boleh cuek dengan kondisi yang dialami istri setelah melahirkan. Pahamilah tanda-tanda baby blues. Peran suami sebagai orang terdekat perlu melakukan beberapa hal berikut untuk mendukung dan meringankan beban pikiran istri.


1. Teman curhat

pasutri
Mengobrol tentang bebagai hal yang menyenangkan. (Foto: Unsplash/Nathan Dumlao)


Suami perlu menjadi teman untuk mendengar cerita istri. Seperti saat pertama menikah, pasti banyak cerita manis yang diobrolkan, kembali pada masa-masa tersebut juga dapat membuat istri nyaman. Jangan sesekali memulai perdebatan atau menghakimi karena berbeda pendapat. Justru hal tersebut membuat kondisi baby blues yang dialami sang istri semakin memburuk.

2. Bantu pekerjaan rumah

bayi
Suami dapat pula ikut meringankan pekerjaan rumah dan merawat bayi. (Foto: Pixabay/StockSnap)


Setalah melahirkan, sang istri pasti banyak pekerjaan rumah yang menumpuk. Suami harus membantu membereskan pekerjaan rumah. Seperti mencuci pakaian, membersihkan kamar manndi, membersihkan halaman, dan pekerjaan lain yang membutuhkan tenaga ekstra untuk menyelesaikannya.

Sesekali suami dapat menawarkan diri mengurus bayi. Seperti mengganti popok, menggendong, dan menenangkan sang bayi ketika menangis. Selain untuk memberi waktu istri untuk istirahat. Kegiatan ini dapat membantu menjalin hubungan suami dengan bayi.

Baca Juga:

Saat Teror Terjadi, Orangtua Wajib Dampingi Anak


3. Makanan sehat

makan
Makanan yang sehat dapat memproduksi ASI yang baik. (Foto: Pexels/Oleg Magni)


Mengurus bayi pasti membutuhkan banyak waktu. Seringkali istri lupa untuk makan bahkan tidak memperhatikan jenis makanan yang dikosumsi. Ini dapat membuat baby blues semakin parah. Diamping itu membuat istri banyak kehilangan energi yang berakibat menurunkan kualitas ASI yang dibutuhkan untuk bayi.

Peran suami sangat dibutuhkan jika menemukan kondisi seperti ini. Memenuhi kebutuhan makanan yang bergizi dan bernutrisi setiap hari. Seperti buah-buahan, sayur mayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Ingatkan juga untuk minum air putih menghindari dehidrasi.

4. Me time

cew
Berikanlah kesempatan pada istri untuk menikmati waktunya. (Foto: Unsplash/Tan Kaninthanond)


Saat suami memilki waktu libur atau senggang, sesekali ajak sang istri untuk jalan-jalan atau habiskan waktu sekeluarga untuk me time. Membawa istri keluar dapat melepaskannya dari kepenatan selama di rumah.

Karena saat ini tidak memungkinkan untuk jalan-jalan keluar karena pandemi COVID-19. Sebagai gantinya suami bisa memberikannya waktu bebas padanya untuk melakukan kegiatan yang disukai. Entah itu menonton film di rumah, memasak, atau kegiatan lain yang disukainya. Upaya ini membuat kondisi baby blues dapat ditanganinya sendiri.

Suami, jadikan diri sebagai tempat bergantung istri, sekaligus dapat menunjukan diri sebagai suami idaman di mata sang istri. Peran sang suami dalam rumah tangga tidak hanya mencari nafkah saja, namun menciptakan suasana rumah yang penuh kasih sayang untuk keluarga.

Baby blues sebenarnya tidak hanya dialami oleh sang istri saja. Terkadang suami mengalami kondisi ini. Biasanya yang terjadi pada suami adalah susah tidur atau sering menghabiskan waktu di luar rumah. Jadi untuk membina keluarga yang baik, pasangan harus saling melengkapi jika salah satu mengalami kondisi baby blues. (rzk)

Baca juga:

Cara Mengatasi Perubahan Sikap Anak Akibat Gawai

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan