Kesehatan

Cara Mengatasi Perubahan Sikap Anak Akibat Gawai

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 31 Maret 2021
Cara Mengatasi Perubahan Sikap Anak Akibat Gawai

Anak-anak lebih dapat hidup sehat dengan mengurangi interaksi dengan gawai. (Foto_ Pixabay_ HaiBaron)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PANDEMI belumlah berakhir. Mau tak mau penggunaan gawai masih diperlukan untuk memenuhi kebutuhan anak sekolah online. Namun penggunaan gawai yang tidak teratur akan mempengaruh sikap anak kepada orang tua.

Kecanduan pada gawai, membuat anak betah menguliknya. Salah satu negatifnya adalah dapat mengakibatkan penurunan penglihatan pada anak. Tidak hanya itu, jika anak sudah kecanduan gawai, sikap dan perilaku anak ikut berubah, cepat marah dan agresif jika tidak diberi gawai.

Baca Juga:

Kenali Manfaat Baca Buku Digital Lewat Gawai

Perubahan sikap pada anak dapat mengikuti sikap yang mereka tonton pada gawai, terutama konten video. Perubahan sikap negatif ini bisa diatasi dengan orang tua ikut andil dalam mengatur anak ketika memegang gawai. Termasuk mengawasi dan memberikan contoh menggunakan gawai yang baik dan benar.

Dilansir dari halodoc, langkah yang harus dilakukan orang tua ketika anak sudah terlanjur kecanduan gawai. Langkah ini bisa menjadi tindakan alternatif orang tua untuk membatasi anak yang sudah kecanduan.

1. Permainan lain

anak
Ajaklah bermain dengan permainan non elektronik. (Foto: Pexels/Magda Ehlers)


Orang tua bisa memberikan permainan lain yang sifatnya non-eletronik. Biasanya kecanduan gawai pada anak karena dia menemukan permainan yang seru atau menonton video. Berikan permainan lain seperti lego, ular tangga, monopoli, dan permainan lain yang memicu kreativitas anak, permainan sejenis ini dapat mengubah pola pikir anak.

2. Hindari pakai gawai di depan anak

anak
Jangan memancing anak dengan membuka gawai di depannya. anak-gawai. (Foto: Pexels/Daria Shevtsova)


Anak dapat dengan cepat meniru orang dewasa. Sebagai orang tua harus lebih memperhatikan juga kegiatan memakai gawai. Jangan sampai sang anak rewel karena ingin memakai gawai. Lalu orang tua memberikan begitu saja agar anak diam tanpa ada batas waktu. Ini juga dapat memicu timbulnya kecanduan anak.

3. Reward and punishment

anak
Rewards and punishment menjadi cara yang baik untuk meningkatkan kedekatan. (Foto: Pexels/freestocks.org)


Menerapkan cara ini dipercaya cukup efektif dan memberikan dampak tersendiri pada anak. Cara ini juga dapat meningkatkan kedekatan anak kepada orang tua karena keteribatannya dalam setiap kegiatan anak. Tujuan dari cara ini, dapat mengontrol perilaku anak terutama pada orang tua.

Baca Juga:

Cara Kurangi Tantrum Pada Anak Yang Kecanduan Gadget

4. Awasi anak

anak
Selalu mencari tahu yang dilakukan pada gawainya. (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)


Mengawasi anak ketika membuka gawai termasuk langkah yang penting. Cara ini dapat dilakukan dengan beberapa pertanyaan kecil. Seperti permainan apa yang sedang dimainkan atau dengan nonton video apa. Hal ini dapat menumbuhkan sikap keterbukaan pada orang tua, sehingga tidak ada tembok pembatas antara anak dan orang tua.

5. Luar Ruang

anak
Sangat menyenangkan dapat bermain di luar ruangan. (Foto: Unsplash/Robert Collins)


Harus diakui bahwa gawai dapat mengurangi interaksi anak pada lingkungan sekitar, terutama pada anak perkotaan yang dikeliling permainan modern. Padahal banyak permainan yang dapat dilakukan di luar ruangan. Seperti bermain sepak bola, bermain kejar-kejaran dengan teman sebaya, dan masih banyak permainan tradisional yang melatih anak untuk beraktivitas secara fisik.

Sesekali orang tua harus mengajak anak untuk bermain bersama di luar ruangan, atau bermain di taman untuk lebih mengenal alam sekitar. Gunanya untuk memberitahu pada anak bahwa ternyata bermain di luar menyenangkan. (rzk)

Baca Juga:

Tak Sentuh Ponsel dalam 24 Jam, Dibayar Rp34 juta, Mau?

#Kesehatan #Kesehatan Mental #Anak #Anak-anak #Gawai
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Olahraga
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Raphael Varane mengaku dirinya mengalami depresi saat masih membela Real Madrid. Ia menceritakan itu saat wawancara bersama Le Monde.
Soffi Amira - Rabu, 03 Desember 2025
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Indonesia
Pemprov DKI Luncurkan Kanal Aduan Lengkap untuk Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Pemprov DKI Jakarta menyediakan hotline 24 jam, call center 112, Pos SAPA, dan layanan PUSPA untuk memperkuat perlindungan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 27 November 2025
Pemprov DKI Luncurkan Kanal Aduan Lengkap untuk Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Indonesia
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Densus 88 Anti Teror mengungkapkan fakta mengejutkan ada 110 anak yang diduga direkrut ke dalam jaringan teroris sepanjang 2025 lewat permainan game online.
Wisnu Cipto - Selasa, 25 November 2025
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Hidup Ditengah ‘Kepungan’ Gunung Sampah, Anak-Anak di Seputar TPA Bantar Gebang Didorong untuk Bermimpi dan Menjadikan Hidup Lebih Baik di Masa Depan
Yayasan Sekolah Alam Tunas Mulia dan Ranch Market memotivasi anak-anak TPA Bantar Gebang untuk bermimpi dan beraksi menuju masa depan yang lebih baik.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 15 November 2025
Hidup Ditengah ‘Kepungan’ Gunung Sampah, Anak-Anak di Seputar TPA Bantar Gebang Didorong untuk Bermimpi dan Menjadikan Hidup Lebih Baik di Masa Depan
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Bagikan