Tak Sentuh Ponsel dalam 24 Jam, Dibayar Rp34 juta, Mau?
Partisipan yang mengikuti tantangan ini tidak boleh mengakses layar digital sama sekali selama 24 jam. (Foto: Pixabay/Erik_Lucatero)
BISA jadi saat ini salah satu hal paling sulit adalah melepaskan gawai. Rasanya lebih baik ketinggalan dompet dibandingkan ponsel. Apalagi pandemi yang melanda selama setahun belakangan membuat hidup kita semakin serba digital. Bersekolah, bekerja, menonton konser, bercakap-cakap dengan teman dan saudara sekarang berubah jadi piksel di layar komputer. Oleh sebab itu detoks gawai sepertinya perlu dilakukan supaya kita tetap waras. Apalagi kalau stop main gawainya dibayar. Siapa yang tidak mau?
Inilah yang hendak ditawarkan oleh Reviews.org. Perusahaan yang menguji layanan dan produk rumah mengadakan tantangan detoksifikasi digital selama 24 jam. Demikian seperti dilansir dari laman Hypebeast.
Baca Juga:
Mereka bersedia membayar US$2400 atau setara dengan Rp34,5 juta untuk mereka yang bisa bertahan sepanjang hari tanpa layar gawai apapun. Artinya, kandidat yang terpilih untuk tantangan ini harus menghindari semua jenis layar. Seperti ponsel, laptop, komputer, tablet, konsol gim, jam tangan pintar, teknologi dan gawai-gawai lainnya yang sejenis. Gelombang mikro jadi satu-satunya yang boleh digunakan dalam kurun waktu 24 jam.
"Jika kamu memiliki keinginan untuk meninggalkan perangkatmu selama sehari tetapi masih perlu dibayar, ini adalah kesempatan yang tepat untukmu," tulis Reviews.org di situs resminya.
Untuk memudahkan partisipan, Reviews.org akan memberikan kartu hadiah Amazon senilai USD200 (Rp2,8 juta) untuk dipakai beraktivitas. Harapannya, voucher ini mampu menyibukkan mereka dan mengalihkan pikirannya dari dunia daring.
Baca Juga:
Tak hanya itu, mereka juga menyarankan peserta untuk mempersiapkan 'survival kit' agar bisa melalui 24 jamnya. Mulai dari mesin tik untuk gantikan komputer, menulis di kertas alih-alih di SMS, mainan papan dibandingkan gim video, serta melukis dengan cat daripada swafoto. Setelah menjalani tantangan, penantang harus mengulas 'survival kit'nya dan memberikan umpan balik mengenai pengalamannya setelah melewati detoksifikasi.
Walaupun terkesan aneh, tantangan ini sebenarnya punya banyak manfaat untuk kesehatan. Mengutip 'Hello Sehat', ketergantungan penggunakan teknologi akan berdampak pada masalah tidur, gejala depresi, serta peningkatan stres. Oleh sebab itu, kita perlu memberikan waktu pada tubuh dan pikiran untuk rehat sejenak dari dunia maya. Dengan detoks digital, hal ini bisa diubah sehingga kesehatan fisik dan mental kita akan lebih terjamin. (sam)
Baca juga
Bagikan
Berita Terkait
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Galaxy Z TriFold Resmi Meluncur 12 Desember di Korea Selatan, ini Spesifikasi dan Harganya
Samsung Luncurkan Galaxy Z TriFold 12 Desember, hanya untuk Pasar Korea di Penjualan Perdana
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya