Setelah Dibuang, Masker Punya Potensi Menyebarkan Virus

Selasa, 28 Juli 2020 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan, ada beberapa macam masker yang biasa digunakan umumnya. Sebut saja masker bedah sekali pakai dan masker kain yang bisa dicuci dan dipakai kembali.

Masyarakat diminta tidak menggunakan masker bedah melainkan masker kain. Penggunaan masker bedah atau masker sekali pakai bisa membantu menyebarkan virus jika tidak bisa diolah dengan baik.

Baca juga:

Nike Menciptakan Alat Pelindung Muka dari Bahan-Bahan Sneaker

Contohnya adalah tempat pembuangan masker bedah khusus yang harus disiapkan oleh penggunanya, sebab pengguna masker bedah harus membuang usai digunakan.

"Setelah dibuang masker punya potensi menyebarkan virus untuk itu harus ada tempat sampah yang khusus," tutur Wiku dalam keteranganya, Selasa (28/7).

Hal itu disampaikan menjawab pertanyaan mengenai bagaimana seharusnya mengolah dan mempergunakan masker agar tidak disalahgunakan.

Masker medis, terutama yang sekali pakai, seharusnya diolah dengan cara yang benar dan biasanya dipakai di fasilitas kesehatan. Setelah dibuang, masker tersebut mempunyai potensi untuk menyebarkan dan virus dari pengguna.

2
Para ahli memberi alasan untuk tidak menarik masker ke dagu. (Foto: mirror)

Untuk itu, harus ada fasilitas tempat sampah yang khusus untuk membuang masker bedah atau medis. Dianjurkan kepada masyarakat dapat menggunakan masker kain saja.

Pemerintah juga mengumumkan data mingguan terkait penularan virus Corona di Indonesia. Salah satu data yang dipaparkan adalah angka kematian kumulatif terbanyak di 5 provinsi.

"Kami ingin menyampaikan tentang grafik kasus meninggal mingguan, dan di sini terlihat bahwa jumlah kematian kumulatif terbanyak dikontribusikan oleh yang pertama, Jawa Timur sejumlah 1.589; kedua, DKI Jakarta 759; ketiga, Jawa Tengah 564; keempat, Sulawesi Selatan 302; kelima, adalah Kalimantan Selatan sebanyak 271," kata Wiku.

Data sepekan ini dirangkum berdasarkan data 19-26 Juli 2020. Wiku menyebut kenaikan kasus meninggal minggu ini terbanyak dibanding seminggu sebelumnya. Total kematian di minggu sebelumnya sebanyak 494 kasus.

"Di sini terlihat pada minggu terakhir jumlah yang meninggal totalnya adalah 618 dan meningkat cukup drastis dari minggu sebelumnya sebesar 494," ujarnya.

Baca juga:

Biar Makin Aman dari COVID-19, Begini Cara Pakai Masker Bedah

Wiku meminta semua pihak agar turut berupaya keras untuk menekan jumlah kematian. Dia meminta semua elemen masyarakat bekerja sama mencegah penularan corona.

"Kembali lagi kita semua perlu berusaha keras agar dapat menekan angka kematian ini, harapannya semoga pada minggu ini jumlah kematian bisa menurun, untuk itu marilah kita kerja sama terutama di fasilitas kesehatan, para tenaga kesehatan dan anggota masyarakat untuk betul betul memperhatikan kondisi yang ada sementara ini," ujarnya. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan