Rusia Kembali Terbang ke Bulan setelah 47 Tahun

Jumat, 11 Agustus 2023 - Andrew Francois

RUSIA sedang dalam perjalanan kembali ke Bulan dengan tujuan untuk memperkuat peran globalnya setelah konflik di Ukraina. Sebuah roket yang membawa pesawat Luna-25 akan menjadi misi bulan pertama Rusia sejak tahun 1976.

Misi itu bertujuan mendaratkan kendaraan eksplorasi di kutub selatan Bulan dengan harapan mengungkap air es yang tersembunyi di bawah permukaannya. Demikian diwartakan oleh Engadget, Kamis (10/8).

Roket Soyuz 2.1v yang membawa modul pendarat ini dijadwalkan lepas landas dari fasilitas antariksa Vostochny di Rusia timur pada 10 Agustus, pukul 19:10 waktu setempat. Jika berhasil, ini akan menjadi kali pertama pesawat ruang angkasa mendarat dengan lembut di kutub selatan Bulan.

Baca juga:

NASA Segera Kirim Roket Mega Moon ke Bulan

Misi penerbangan ke bulan Rusia bersaingan dengan misi India. (Foto: YouTube/Roscosmos TV)

Pada 2020, NASA mengumumkan penemuan molekul air di permukaan Bulan yang terkena sinar matahari. Potensi air ini dapat membuka peluang baru dalam eksplorasi bulan, mendukung misi manusia di masa depan dengan sumber daya kehidupan, bahan bakar (melalui hidrogen yang diekstraksi), dan bahkan pertanian.

Selain tujuan ilmiah, perjalanan ruang angkasa ini juga memiliki dimensi politis. Ini merupakan bagian dari upaya Rusia untuk membangun kembali kehadirannya sebagai kekuatan dunia yang signifikan dan mengatasi sanksi dari Barat atas invasi Ukraina tahun 2022.

Nama misi, Luna-25, merupakan penghormatan kepada Program Luar Angkasa Soviet. Misi terakhir dalam program ini adalah Luna-24, yang menghabiskan 13 hari dalam perjalanan ke Bulan dan kembali dengan sampel pada 1976.

Ini mencerminkan periode saat Uni Soviet adalah kekuatan dominan di panggung global, sesuai dengan ambisi Presiden Vladimir Putin untuk mengembangkan citra superioritas Rusia.

Baca juga:

Miliarder Jepang Cari 8 Orang untuk Temani Dirinya ke Bulan

Luna-25 juga bersaing dengan misi India, Chandrayaan-3, yang diluncurkan pada 14 Juli dan saat ini berada di orbit Bulan. Pesawat India dijadwalkan mencapai kutub selatan Bulan pada 23 Agustus.

Luna-25 diperkirakan akan mencapai Bulan dalam lima hari dan dijadwalkan menghabiskan lima hingga tujuh hari di orbit sebelum mendarat. Ini berarti pesawat Rusia berpotensi mencapai Bulan sekitar waktu yang sama dengan India atau mungkin lebih awal.

Tujuan utama pesawat ini adalah melakukan serangkaian eksperimen di Bulan selama kurang lebih satu tahun. Ini mencakup penggunaan peralatan penelitian yang memiliki berat sekitar 68 pon.

Salah satu eksperimen utamanya adalah menggunakan sendok untuk mengambil sampel hingga kedalaman 15 cm di permukaan Bulan, untuk meneliti kemungkinan adanya air beku. (waf)

Baca juga:

Satelit NASA Siap Jelajahi Bulan Saturnus

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan