Ratusan Nakes Terpapar Corona, Dinkes Jateng Kirim 120 Nakes dari Luar Kudus
Rabu, 09 Juni 2021 -
MerahPutih.com - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mencatat ratusan tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Kudus berhenti bertugas akibat terpapar COVID-19. Akibat kejadian tersebut, Dinkes Provinsi terpaksa harus mengirimkan 120 nakes dari luar Kudus untuk diperbantukan tangani corona.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo mengatakan, data terbaru ada sebanyak 200 nakes di Kudus terpapar corona saat sedang bertugas merawat pasien. Nakes itu tersebar di sejumlah rumah sakit di Kudus.
"Nakes yang terpapar corona berhenti bekerja untuk menjadi isolasi mandiri," kata Yulianto, Selasa (8/6)
Baca Juga:
Pasien OTG dari Kudus Terus Berdatangan di Asrama Haji Donohudan, ASN Ikut Diisolasi
Ia mengatakan, agar tidak terjadi kekosongan, diperlukan pengiriman nakes baru yang tidak terpapar corona.
Dinkes Provinsi Jateng pun akhirnya mengambilkan nakes di sejumlah rumah sakit di Jateng untuk diperbantukan ke Kudus.
"Hingga saat ini kami telah mengirim 120 nakes ke Kudus untuk membantu penanganan COVID-19," katanya.

Ratusan nakes tersebut, yakni dokter spesialis, dokter umum, perawat, apoteker, analisis kesehatan, hingga tenaga gizi. Untuk perinciannya, di antaranya 5 dokter penyakit dalam, 38 dokter umum, 60 perawat, 7 tenaga analis kesehatan, 3 apoteker dan 2 tenaga gizi.
"Bantuan tenaga nakes ini tidak hanya bersumber dari Pemprov Jateng. Namun, bantuan nakes juga datang dari PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) dan IDI (Ikatan Dokter Indonesia)," papar dia.
Baca Juga:
1.280 Pasien COVID-19 dari Kudus Dipindahkan ke Asrama Haji Donohudan
Dikatakannya, pihaknya juga mengirimkan bantuan alat kesehatan dan obat-obatan ke Kudus. Total ada 33 alat kesehatan seperti ventilator, HFNC, oksigen concentrator serta 60.000 jenis obat-obatan yang dibutuhkan.
Direktur RSUD Dr Moewardi Surakarta Cahyono Hadi mengatakan, rumah sakit yang dikelolanya telah mengirimkan 10 nakes ke Kudus. Nakes yang dikirim tersebut terdiri lima dokter spesialis paru dan lima spesialis penyakit dalam.
"Kami siap jika dibutuhkan. Dengan ini pelayanan RSUD Dr Moewardi Surakarta tetap berjalan lancar," kata Cahyono. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga: