Puluhan Dosen Universitas Airlangga Tolak Revisi UU KPK

Senin, 09 September 2019 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Penolakan terhadap revisi UU KPK terus berdatangan dari sejumlah elemen masyarakat. Selain aktivis dan pegiat antikorupsi, puluhan dosen dari Universitas Airlangga (Unair), Surabaya juga menolak keras upaya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Bagi para akademisi Unair, pelemahan terhadap KPK itu nyata dan diduga saat ini sedang dilakukan secara sistematis dalam bentuk revisi UU KPK dan juga RUU KUHP.

Baca Juga:

Dukung Revisi UU KPK, Sekelompok Massa Yasinan Depan Gedung KPK

"Hal itu menunjukkan kemunduran upaya pemberantasan korupsi yang seharusnya menjadi semangat, sekaligus anak kandung reformasi," ujar akademisi Unair Dr Herlambang P. Wiratraman saat dihubungi dari Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (8/9) malam.

Menurutnya seakan tidak cukup dari sisi legislasi, darurat antikorupsi tergambar dengan seleksi calon pimpinan KPK yang diduga syarat konflik kepentingan, serta gagalnya pengungkapan kasus penyerangan dan intimidasi terhadap para penyidik KPK, termasuk impunitas kasus Novel Baswedan.

Puluhan Dosen Unair tolak revisi UU KPK ungkap Herlambang
Dosen Fakultas Hukum Unair Herlambang Perdana Wiratraman tolak revisi UU KPK (unair.ac.id)

"Yang terbaru pelemahan dari sektor legislasi yang jelas bertentangan dengan amanah reformasi dan tujuan bernegara sebagaimana amanat Undang-Undang Dasar Negara RI 1945, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan menuju kesejahteraan sosial," tuturnya.

Ia menjelaskan pemimpin negeri itu harus belajar dari kekeliruan masa lalu untuk tidak mementingkan sekelompok orang dan mengorbankan kepentingan masyarakat yang seharusnya menjadi prioritas.

"Pemimpin negara harus lebih peka, peduli, dan menjunjung tinggi integritas untuk menjadi suri tauladan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara," ucap Direktur Pusat Studi Hukum HAM (HRLS) Fakultas Hukum Unair itu.

Wakil rakyat, lanjut dia, seharusnya menjadi representasi memperjuangkan kemaslahatan publik, menjadi pemimpin yang berpikir dan bekerja sungguh-sungguh untuk menjamin dan melindungi hak-hak warga negara.

Warga Surabaya kumpulkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan kepada KPK
Massa penentang revisi UU KPK menggelar aksi simpatik di CFD Surabaya, Minggu (8/9) (MP/Budi Lentera)

"Kami selaku akademisi tidak menginginkan korupsi membudaya di negeri ini karena jelas akan merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga dari kampus Unair Surabaya, kami menolak segala bentuk pelemahan terhadap KPK sebagai garda depan dalam pemberantasan korupsi," ujarnya.

Baca Juga:

Sempat Diragukan, PSI Tegaskan Tolak Revisi UU KPK

Herlambang Wiratraman sebagaimana dilansir Antara mengatakan dosen Unair mengajak semua elemen bangsa bergerak dan berjuang bersama-sama dalam melawan korupsi sesuai dengan kapasitas masing-masing.

"KPK itu rumah harapan rakyat, harapan untuk tetap bekerja maksimal melawan korupsi, sehingga kami berharap Presiden Joko Widodo berani menentukan sikapnya, apakah ikut menjaga rumah harapan itu atau sebaliknya," katanya.

Ia menjelaskan pernyataan publik akademisi Unair menolak pelemahan lembaga antirasuah itu sudah didukung 40 dosen Unair, namun diprediksi dukungan dari dosen akan terus mengalir untuk menjaga rumah harapan rakyat melawan para koruptor tersebut.(*)

Baca Juga:

Gelar Aksi di Depan Istana, Massa Serukan KPK Butuh Diawasi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan