Prebiotik Tingkatkan Suasana Hatimu

Minggu, 06 Agustus 2023 - Ikhsan Aryo Digdo

DEPRESI menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah penyebab disabilitas nomor satu saat ini. Hilangnya produktivitas merugikan ekonomi global sebesar triliunan dolar per tahun. Psikiatri telah merespons menggunakan terapi dan obat-obatan, dengan keberhasilan yang beragam.

Gagasan bahwa usus dan otak entah bagaimana terhubung telah menghadirkan psikiatri dengan paradigma baru: Mikroba usus dapat secara langsung atau tidak langsung, menyebabkan atau mencegah kecemasan dan depresi. Ini menimbulkan pertanyaan: Selain merawat pikiran, haruskah kita juga merawat usus?

Baca Juga:

3 Makanan yang Bisa Meningkatkan Suasana Hati

Teori dasar dari koneksi usus-otak adalah bahwa usus kita bisa menjadi tidak seimbang, dengan beberapa bakteri jahat yang mendominasi di dalamnya. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan "usus bocor", memungkinkan racun dan bakteri memasuki aliran darah. Dari sana, mereka dipompa ke setiap organ tubuh, termasuk otak.

Menurut Psychology Today, peradangan sistemik ini dapat menyebabkan kecemasan dalam hitungan detik. Seiring waktu, peradangan kronis dapat menyebabkan sejumlah penyakit yang mengejutkan, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, radang sendi, dan demensia.

Probiotik yang dapat memperbaiki suasana hati kita disebut psikobiotik. (Foto: freepik/rawpixel.com)

Selain peradangan, mikroba usus dapat secara langsung menghasilkan neurotransmiter seperti dopamin dan serotonin, dua target penting obat psikoaktif. Bahan kimia komunikasi ini digunakan oleh mikroba untuk berbicara satu sama lain, tetapi juga untuk berbicara dengan kita melalui saraf vagus yang mengalir dari usus ke otak.

Saat ini sudah cukup banyak penelitian tentang penggunaan prebiotik untuk menyeimbangkan kembali mikroba usus kita, dan ada beberapa keberhasilan yang patut dicatat.

Prebiotik yang dapat memperbaiki suasana hati kita disebut psikobiotik, nama yang diciptakan oleh peneliti produktif John Cryan, Catherine Stanton, dan Ted Dinan dari University College Cork, di Irlandia. Sebagian besar prebiotik tidak menjajah usus, tetapi mereka menghasilkan bahan kimia yang ramah usus saat melewatinya.

Apa itu Prebiotik?

Baru-baru ini, Cryan dan Dinan memperluas definisi psikobiotik menjadi prebiotik, makanan untuk prebiotik. Ini termasuk zat yang disebut oligosakarida, yang merupakan gula kompleks yang tidak dapat dicerna tubuh kita, tetapi mikroba kita bisa.

Saat mikroba usus kita diberi makan prebiotik ini, mereka menghasilkan zat yang disebut asam lemak rantai pendek, yang bertindak untuk menyembuhkan dan menyehatkan sel-sel melapisi usus. Ini meredam sindrom usus bocor, meredakan peradangan dan mengembalikan otak kita bekerja seperti biasa.

Baca Juga:

Bukan Cuma Sehat, Olahraga Dapat Meningkatkan Suasana Hati

Sebuah penelitian di Brasil baru-baru ini menemukan bahwa prebiotik mengubah komposisi mikrobiota, yang pada gilirannya meningkatkan pertumbuhan dan perbaikan jaringan usus.

Selain itu, studi baru di Tiongkok menemukan bahwa dua oligosakarida yang berbeda, dengan dosis 1 sampai 5 gram per hari mengurangi gejala depresi. Kedua prebiotik tersebut adalah galakto-oligosakarida (GOS) dan polifenol yang berasal dari teh hijau, epigallocatechin gallate (EGCG).

Para penulis studi mengatakan, “Mekanisme yang masuk akal yang mendasari dampak prebiotik pada depresi meliputi sintesis neurotransmiter, produksi asam lemak rantai pendek, dan pengaturan peradangan.”

Beberapa ahli pola makan merekomendasikan 30 sayuran berbeda per minggu. (Foto: freepik/wirestock)

Memanfaatkan sayuran

Prebiotik pada umumnya berasal dari tumbuhan, jadi meningkatkan konsumsi sayuran dan buah beri dapat meningkatkan usus dan suasana hati. Sayuran teratas untuk serat termasuk bawang, bawang putih, lentil, artichoke, dan asparagus. Buah-buahan teratas termasuk raspberry, blueberry, stroberi, dan blackberry.

Variasi juga penting. Ekosistem usus yang seimbang sangat beragam, tanpa spesies yang terlalu mendominasi. Beberapa ahli pola makan merekomendasikan 30 sayuran berbeda per minggu, yang mungkin sulit dipahami oleh sebagian orang, apalagi dicapai.

Namun, dengan menambahkan lima sayuran seminggu ke dalam pola makan dapat menghasilkan perubahan. Jika kamu tidak bisa memasukkan banyak sayuran ke dalam makanan, cobalah suplemen prebiotik. Sejalan dengan argumen keanekaragaman, dapatkan prebiotik campuran untuk mendukung berbagai mikroba bermanfaat. (aru)

Baca Juga:

Bolehkah Olahraga di Malam Hari?

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan