Kesehatan

Prebiotik Tingkatkan Suasana Hatimu

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Minggu, 06 Agustus 2023
Prebiotik Tingkatkan Suasana Hatimu

Mikroba usus dapat menyebabkan atau mencegah kecemasan dan depresi. (Foto: freepik/wayhomestudio)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DEPRESI menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah penyebab disabilitas nomor satu saat ini. Hilangnya produktivitas merugikan ekonomi global sebesar triliunan dolar per tahun. Psikiatri telah merespons menggunakan terapi dan obat-obatan, dengan keberhasilan yang beragam.

Gagasan bahwa usus dan otak entah bagaimana terhubung telah menghadirkan psikiatri dengan paradigma baru: Mikroba usus dapat secara langsung atau tidak langsung, menyebabkan atau mencegah kecemasan dan depresi. Ini menimbulkan pertanyaan: Selain merawat pikiran, haruskah kita juga merawat usus?

Baca Juga:

3 Makanan yang Bisa Meningkatkan Suasana Hati

Teori dasar dari koneksi usus-otak adalah bahwa usus kita bisa menjadi tidak seimbang, dengan beberapa bakteri jahat yang mendominasi di dalamnya. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan "usus bocor", memungkinkan racun dan bakteri memasuki aliran darah. Dari sana, mereka dipompa ke setiap organ tubuh, termasuk otak.

Menurut Psychology Today, peradangan sistemik ini dapat menyebabkan kecemasan dalam hitungan detik. Seiring waktu, peradangan kronis dapat menyebabkan sejumlah penyakit yang mengejutkan, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, radang sendi, dan demensia.

Probiotik yang dapat memperbaiki suasana hati kita disebut psikobiotik. (Foto: freepik/rawpixel.com)

Selain peradangan, mikroba usus dapat secara langsung menghasilkan neurotransmiter seperti dopamin dan serotonin, dua target penting obat psikoaktif. Bahan kimia komunikasi ini digunakan oleh mikroba untuk berbicara satu sama lain, tetapi juga untuk berbicara dengan kita melalui saraf vagus yang mengalir dari usus ke otak.

Saat ini sudah cukup banyak penelitian tentang penggunaan prebiotik untuk menyeimbangkan kembali mikroba usus kita, dan ada beberapa keberhasilan yang patut dicatat.

Prebiotik yang dapat memperbaiki suasana hati kita disebut psikobiotik, nama yang diciptakan oleh peneliti produktif John Cryan, Catherine Stanton, dan Ted Dinan dari University College Cork, di Irlandia. Sebagian besar prebiotik tidak menjajah usus, tetapi mereka menghasilkan bahan kimia yang ramah usus saat melewatinya.

Apa itu Prebiotik?

Baru-baru ini, Cryan dan Dinan memperluas definisi psikobiotik menjadi prebiotik, makanan untuk prebiotik. Ini termasuk zat yang disebut oligosakarida, yang merupakan gula kompleks yang tidak dapat dicerna tubuh kita, tetapi mikroba kita bisa.

Saat mikroba usus kita diberi makan prebiotik ini, mereka menghasilkan zat yang disebut asam lemak rantai pendek, yang bertindak untuk menyembuhkan dan menyehatkan sel-sel melapisi usus. Ini meredam sindrom usus bocor, meredakan peradangan dan mengembalikan otak kita bekerja seperti biasa.

Baca Juga:

Bukan Cuma Sehat, Olahraga Dapat Meningkatkan Suasana Hati

Sebuah penelitian di Brasil baru-baru ini menemukan bahwa prebiotik mengubah komposisi mikrobiota, yang pada gilirannya meningkatkan pertumbuhan dan perbaikan jaringan usus.

Selain itu, studi baru di Tiongkok menemukan bahwa dua oligosakarida yang berbeda, dengan dosis 1 sampai 5 gram per hari mengurangi gejala depresi. Kedua prebiotik tersebut adalah galakto-oligosakarida (GOS) dan polifenol yang berasal dari teh hijau, epigallocatechin gallate (EGCG).

Para penulis studi mengatakan, “Mekanisme yang masuk akal yang mendasari dampak prebiotik pada depresi meliputi sintesis neurotransmiter, produksi asam lemak rantai pendek, dan pengaturan peradangan.”

Beberapa ahli pola makan merekomendasikan 30 sayuran berbeda per minggu. (Foto: freepik/wirestock)

Memanfaatkan sayuran

Prebiotik pada umumnya berasal dari tumbuhan, jadi meningkatkan konsumsi sayuran dan buah beri dapat meningkatkan usus dan suasana hati. Sayuran teratas untuk serat termasuk bawang, bawang putih, lentil, artichoke, dan asparagus. Buah-buahan teratas termasuk raspberry, blueberry, stroberi, dan blackberry.

Variasi juga penting. Ekosistem usus yang seimbang sangat beragam, tanpa spesies yang terlalu mendominasi. Beberapa ahli pola makan merekomendasikan 30 sayuran berbeda per minggu, yang mungkin sulit dipahami oleh sebagian orang, apalagi dicapai.

Namun, dengan menambahkan lima sayuran seminggu ke dalam pola makan dapat menghasilkan perubahan. Jika kamu tidak bisa memasukkan banyak sayuran ke dalam makanan, cobalah suplemen prebiotik. Sejalan dengan argumen keanekaragaman, dapatkan prebiotik campuran untuk mendukung berbagai mikroba bermanfaat. (aru)

Baca Juga:

Bolehkah Olahraga di Malam Hari?

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan