Polda Jateng Turun Tangan Atasi Klaster Piknik di Boyolali
Sabtu, 24 April 2021 -
MerahPutih.com - Polda Jawa Tengah bergerak terjun ke Dusun Gondang, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali untuk melakukan tracing kasus klaster piknik di wilayah tersebut.
Diketahui, sebanyak 36 orang positif usai piknik ke Gunung Kidul, Yogyakarta.
Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes R Harjuno mengatakan, tracing telah dilakukan oleh jajaran Pemkab Boyolali untuk memutus rantai corona di Desa Candi. Tracing tidak hanya fokus di Candi, tetapi juga di luar desa setempat.
Baca Juga:
Dikhawatirkan 5 Juta Warga Jateng Mudik, Ganjar: Jangan Sampai Seperti India
"Hasil tracing dua orang positif langsung dilakukan rapid test PCR dari klaster piknik," kata Harjuno, Jumat (23/4).
Selain tes GeNose dan rapid antigen, lanjut dia, pihaknya juga melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah yang ditinggali warga yang positif virus corona. Kemudian akses pintu desa ditutup.
"Satu orang meninggal dunia dari klaster piknik ini. Sebelum meninggal dunia, pasien sempat beberapa hari dirawat di RSUD Pandan Arang, Boyolali," kata dia.

Informasi dihimpun, dari 36 orang positif dari klaster piknik, 33 orang menjalani isolasi mandiri dan yang 3 dirawat di rumah sakit. Kemudian, satu orang meninggal dunia pada Kamis kemarin dan langsung dimakamkan.
Kepala Desa Warsito menambahkan, jumlah penderita COVID-19 di desanya saat ini bertambah sebanyak 40 orang. Setelah klaster piknik ke Jogja dari warga Dusun Gondang, Desa Candi, kini muncul klaster warung soto di desa yang sama.
"Ada tambahan empat kasus baru yang terdeteksi berasal dari klaster warung soto. Sisanya 36 orang dari klaster piknik di Yogyakarta," papar dia.
Baca Juga:
Dikatakannya, kemunculan penyebaran COVID-19 di Dusun Semampir, Desa Candi ini berawal dari anggota keluarga pemilik warung soto yang menderita sakit. Dari hasil pemeriksaan, diketahui pasien tersebut terkonfirmasi positif COVID-19.
Ia menambahkan, sejauh ini kondisi di Dusun Gondang masih diberlakukan lockdown. Ratusan warga dilarang keluar dari wilayah dusun. Begitu juga dengan warga dari luar, tak diperkenankan masuk dusun.
"Seluruh kegiatan masyarakat dihentikan. Masjid, gereja, musala, hingga sekolah untuk sementara ditutup," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Ganjar Ancam Potong Tunjangan ASN Pemprov Jateng yang Nekat Mudik