Pola Asuh yang Salah Sebabkan Anak Sering Tantrum

Rabu, 09 Maret 2022 - P Suryo R

ORANGTUA baru pasti pernah deh mengalami yang namanya puyeng menghadapi kerewelan anak. Memang sih anak usia balita masih sering menangis, marah, ngambek, bahkan mogok makan. Selain karena faktor simple seperti kelelahan atau bertengkar dengan teman sebaya, sebenarnya tantrum di usia balita bisa disebabkan oleh kesalahan pada pola asuh orangtua loh. Kok bisa ya?

Melansir dari kidshealth.org, ketika anak menunjukkan perilaku abnormal seperti tantrum yang tidak bisa dikendalikan, ada banyak pertanyaan yang harus orangtua tanyakan pada diri sendiri. Apakah orangtua pernah menyakiti hati anak? Atau ada pola asuh yang salah sehingga menyebabkan anak bertindak seenaknya ketika sedang menunjukkan perasaannya? Ini dia tantangan besar ketika memiliki balita. Karena sebenarnya pola asuh orangtua sangat memengaruhi stabilitas emosional anak bahkan hingga dewasa.

Baca Juga:

Cara Mendamaikan Anak Tantrum

Memanjakan

anak
Ajari anak untuk membedakan kebutuhan dan keinginan. (Foto: Pexels/Pixabay)

Hampir semua orangtua tidak tega ketika anaknya minta dibelikan sesuatu. Apalagi jika anak sampai menggunakan senjata andalan yaitu muka sedih sambil berlinang air mata. Pada situasi seperti ini tugas orangtua adalah belajar mengontrol keinginan anak. Ajari anak untuk membedakan kebutuhan dan keinginan semata sehingga anak pun terbiasa membatasi diri ketika ingin membeli sesuatu. Orangtua yang terus menerus merasa tidak tega dan berakhir membelikan apapun yang anak inginkan, ketika suatu hari keinginannya tidak tercapai, anak akan menuntut orangtua dengan menunjukkan amarah di muka umum.

Disiplin

anak
Orangtua bertugas menjadi guru kehidupan bagi anak. (Foto: Pexels-August de Richelieu)

Orangtua bertugas menjadi guru kehidupan bagi anak sejak lahir hingga memasuki masa remaja awal. Maka sudah sebaiknya orangtua mengajari anak untuk disiplin terhadap segala sesuatu. Mulai lah dari disiplin jam tidur dan bangun pagi, disiplin jam makan, dan disiplin ketika membeli barang kebutuhan atau keinginan. Dengan begitu anak terbiasa menahan diri karena telah diajari cara mengontrol emosi. Jangan menuruti setiap keinginan anak tanpa batasan.

Baca Juga:

Sangat Berisiko Tinggalkan Anak Sendirian dalam Mobil

Emosi

anak
Orangtua wajib memerhatikan suasana hati anak setiap hari. (Foto: 123RF/fizkes)

Memerhatikan kebutuhan emosional anak juga termasuk dalam pola asuh loh. Untuk itu orangtua wajib memerhatikan suasana hati anak setiap hari. Jangan menggurui ketika anak sedang bersedih atau pun sedang marah. Orangtua justru harus membiarkan anak untuk mengungkapkan isi hatinya sehingga anak tidak pernah memendam emosi yang berisiko meledak di kemudian hari.

Meniru

anak
Jangan pernah mengumbar emosi di depan anak. (Foto: Unsplash/Rosalind Chang)

Menjadi orangtua memang tak pernah mudah. Meskipun sedang marah dengan pasangan, kamu tidak boleh meluapkan emosi begitu saja apalagi sampai membentak pasangan di hadapan anak-anak. Orangtua yang terbiasa memberikan contoh sikap temperamental akan menghasilkan anak-anak yang tantrum. (Mar)

Baca Juga:

Moms! Penting Mendamaikan Diri Sebelum Mengasuh Anak

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan