Pola Asuh yang Salah Sebabkan Anak Sering Tantrum


Pola asuh yang salah menghasilkan anak yang kurang baik di masa depan. (Foto: Pixabay/Victoria_Borodinova)
ORANGTUA baru pasti pernah deh mengalami yang namanya puyeng menghadapi kerewelan anak. Memang sih anak usia balita masih sering menangis, marah, ngambek, bahkan mogok makan. Selain karena faktor simple seperti kelelahan atau bertengkar dengan teman sebaya, sebenarnya tantrum di usia balita bisa disebabkan oleh kesalahan pada pola asuh orangtua loh. Kok bisa ya?
Melansir dari kidshealth.org, ketika anak menunjukkan perilaku abnormal seperti tantrum yang tidak bisa dikendalikan, ada banyak pertanyaan yang harus orangtua tanyakan pada diri sendiri. Apakah orangtua pernah menyakiti hati anak? Atau ada pola asuh yang salah sehingga menyebabkan anak bertindak seenaknya ketika sedang menunjukkan perasaannya? Ini dia tantangan besar ketika memiliki balita. Karena sebenarnya pola asuh orangtua sangat memengaruhi stabilitas emosional anak bahkan hingga dewasa.
Baca Juga:
Memanjakan

Hampir semua orangtua tidak tega ketika anaknya minta dibelikan sesuatu. Apalagi jika anak sampai menggunakan senjata andalan yaitu muka sedih sambil berlinang air mata. Pada situasi seperti ini tugas orangtua adalah belajar mengontrol keinginan anak. Ajari anak untuk membedakan kebutuhan dan keinginan semata sehingga anak pun terbiasa membatasi diri ketika ingin membeli sesuatu. Orangtua yang terus menerus merasa tidak tega dan berakhir membelikan apapun yang anak inginkan, ketika suatu hari keinginannya tidak tercapai, anak akan menuntut orangtua dengan menunjukkan amarah di muka umum.
Disiplin

Orangtua bertugas menjadi guru kehidupan bagi anak sejak lahir hingga memasuki masa remaja awal. Maka sudah sebaiknya orangtua mengajari anak untuk disiplin terhadap segala sesuatu. Mulai lah dari disiplin jam tidur dan bangun pagi, disiplin jam makan, dan disiplin ketika membeli barang kebutuhan atau keinginan. Dengan begitu anak terbiasa menahan diri karena telah diajari cara mengontrol emosi. Jangan menuruti setiap keinginan anak tanpa batasan.
Baca Juga:
Emosi

Memerhatikan kebutuhan emosional anak juga termasuk dalam pola asuh loh. Untuk itu orangtua wajib memerhatikan suasana hati anak setiap hari. Jangan menggurui ketika anak sedang bersedih atau pun sedang marah. Orangtua justru harus membiarkan anak untuk mengungkapkan isi hatinya sehingga anak tidak pernah memendam emosi yang berisiko meledak di kemudian hari.
Meniru

Menjadi orangtua memang tak pernah mudah. Meskipun sedang marah dengan pasangan, kamu tidak boleh meluapkan emosi begitu saja apalagi sampai membentak pasangan di hadapan anak-anak. Orangtua yang terbiasa memberikan contoh sikap temperamental akan menghasilkan anak-anak yang tantrum. (Mar)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!

Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa

Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai

Biar Anak Terhindar dari Flexing, Ini 5 Cara Ajarkan Nilai Hidup Sederhana
