Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Morinaga keluarkan produk susu soya. (Foto: unsplash/mae)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - BAGI sejumlah anak, mengonsumsi susu sapi bukanlah hal yang menyenangkan. Kemunculan gejala seperti perut terasa begah, timbul ruam di kulit, diare, hingga muntah bisa menjadi sinyal bahwa anak sensitif terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi. Kondisi ini dapat berupa intoleransi atau alergi terhadap susu sapi, dan cukup sering ditemui pada anak-anak, terutama di usia awal pertumbuhan.

Sebagai alternatif, orangtua bisa mengganti susu sapi dengan susu soya. Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi. Meski demikian, penting bagi orangtua untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi guna memastikan pilihan produk yang paling sesuai dengan kebutuhan si kecil.

Dokter spesialis alergi dan imunologi anak, Prof Dr Budi Setiabudiawan menjelaskan, “Menangani sensitivitas terhadap makanan, termasuk susu sapi, tidak cukup hanya dari sisi medis. Dibutuhkan dukungan dari orangtua, komunitas, dan industri nutrisi agar anak-anak tetap bisa tumbuh optimal.”

Baca juga:

Susu Lokal Wajib 20 Persen di Program Makan Bergizi Gratis, Peternak Sapi Lokal Siap-Siap Kebanjiran Order


Sebagai bagian dari upaya nyata untuk mendukung anak-anak dengan kondisi tersebut, Kalbe Nutritionals melalui Morinaga Soya mengadakan program edukatif dan kompetitif bertajuk Soyalympic Door of Future 2025, yang telah digelar di 12 lokasi di seluruh Indonesia.

Melalui ajang Soyalympic Door of Future 2025 ini, Morinaga Soya juga berupaya menggalang sinergi antara tenaga medis, institusi kesehatan, komunitas pengasuhan anak, dan pembuat kebijakan untuk membangun lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi anak-anak dengan sensitivitas terhadap protein susu sapi.(Far)



Baca juga:

Kaya Vitamin, 4 Manfaat Susu Kedelai bagi Ibu Menyusui

#Parenting #Kesehatan #Gizi Anak
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Sanksi Penutupan SPPG Bermasalah Jangan Sampai Rugikan Hak Gizi Harian Siswa
Keputusan pemerintah menutup sementara SPPG yang bermasalah dalam program MBG sebagai langkah korektif yang perlu diapresiasi.
Wisnu Cipto - Jumat, 03 Oktober 2025
Sanksi Penutupan SPPG Bermasalah Jangan Sampai Rugikan Hak Gizi Harian Siswa
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan