Pj DKI 1 Sebut Anak Buahnya Tidak Tidur Tangani Gangguan Ginjal Akut
Kamis, 20 Oktober 2022 -
MerahPutih.com - Pemerintah DKI Jakarta terus melakukan upaya penanganan gangguan ginjal akut misterius yang saat ini menyerang anak-anak.
"Insyaallah siap (dalam penanganan). Mudah-mudahan tidak lebih banyak pasiennya ataupun gejala itu ya. Kan gejalanya macam-macam, belum tentu ke arah itu kan (gangguan ginjal)," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono di Jakarta, Kamis (20/10).
Menurut Pj DKI 1 ini, kasus ginjal akut perlu ditangani secepatnya oleh pemerintah, bila tidak anak-anak Jakarta akan terus berjatuhan. Terlebih sejauh ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memberikan arahan untuk penanganan penyakit tersebut.
Baca Juga:
Pemerintah Didesak Umumkan Nama Obat Sirop Pemicu Gangguan Ginjal Akut
"Kita sudah ada arahan dari Kementerian Kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) juga sudah ada (arahan)," papar dia.
Mantan Wali Kota Jakarta Utara ini mengungkapkan bahwa jajaran di bawahnya sudah bekerja dalam penanganan gangguan ginjal akut ini.
"Alternatif-alternatif Bu Kadis (Widyastuti) dari 4 hari yang lalu sudah gak tidur koordinasi terus dengan Dirjen (Pelayanan Kesehatan Kemenkes)," papar Heru.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI mencatat sudah ada 71 kasus ginjal akut misterius di Jakarta hingga Rabu (19/10) kemarin.
Adapun pada tanggal 13 Oktober 2022, Dinkes DKI melaporkan ada 42 gangguan ginjal akut misterius.
"Tercatat 71 kasus gagal ginjal akut. Itu mulai dari Januari hingga 19 Oktober," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti, Kamis (20/10).
Baca Juga:
Legilastor Soroti Simpang-siur Informasi Gangguan Ginjal Akut Anak
Makin masifnya penyebaran ginjal akut ini, lanjut Widyastuti, pihaknya terus berupaya meningkatkan kewaspadaan kesehatan pada sejumlah anak di ibu kota.
"Kesiapan kita adalah mengumpulkan seluruh RS (rumah sakit) di DKI untuk melakukan sosialisasi edukasi terkait PSE (penyelenggara sistem elektronik) yang sudah dikeluarkan Kemenkes. Sehingga ada sensitivitas dan identifikasi lebih dini apakah memang di RS ada kasus yang belum dilaporkan," ujar Dwi.
Menurut dia, bila rumah sakit di Jakarta ada temuan kasus tersebut, langsung diberikan tindakan sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
"Jadi kami menyisir semua RS di DKI apakah memang ada kasus di sana dan dilaporkan ke kita," papar dia.
Dia menerangkan, untuk saat ini, Dinkes DKI terus melakukan koordinasi dengan rumah sakit vertikal dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan pembekalan terhadap perawat dan dokter anak.
"Sehingga nanti akan ada lebih banyak tim SDM (sumber daya manusia) nakes (tenaga kesehatan) yang bisa menangani kasus ini (ginjal akut)" ucap Dwi. (Asp)
Baca Juga:
Temuan Gangguan Ginjal Akut di DKI Bertambah Jadi 71 Kasus