Di Indonesia Mayoritas Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda


Ilustrasi - ginjal. (ANTARA/HO-Sutterstock).
MerahPutih.com - Gagal ginjal merupakan kondisi ketika terjadi gangguan pada sistem ekskresi ginjal dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Gagal ginjal biasanya merupakan tahap akhir dari penyakit ginjal, dengan kerusakan pada ginjal yang sudah cukup berat atau berlangsung lama.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Muhammad Hafiz Aini mengatakan, saat ini kondisi gagal ginjal tertinggi di Indonesia dialami oleh pasien di bawah usia 50 tahun.
Baca juga:
Jokowi Setujui Pemberian Bantuan untuk Korban Gagal Ginjal Akut
"Berdasarkan survei di Indonesia, ternyata nomor satu atau tertinggi kejadian gagal ginjal terjadi pada pasien di bawah 50 tahun, dan bisa dianggap sebagai pasien usia muda,” kata Hafiz dalam gelaran wicara daring di Jakarta, Selasa (26/3).
Ia memaparkan, penyebabnya banyak, bisa karena penyakit dari tubuh (diabetes), gangguan pembuluh darah (hipertensi), kerusakan pada ginjalnya, seperti radang ginjal dan penyakit polikistik yang berhubungan dengan genetik, dan batu ginjal yang menyumbat saluran kemih
Hafiz mengatakan, penyebab utama gagal ginjal yang dialami pasien usia muda (18-45 tahun) saat ini didominasi oleh diabetes, hipertensi, radang ginjal, dan gangguan struktur pada ginjal (kista, dll).
Hal ini dipicu oleh sejumlah faktor, antara lain gaya hidup tidak sehat, obesitas hingga gangguan genetik, sehingga gagal ginjal juga banyak dialami oleh pasien berusia muda.
Namun, kata ia, sebagian besar pasien dengan masalah ginjal tidak mengalami gejala khusus, sehingga perlu adanya keawasan pasien saat mengalami sejumlah gejala yang merujuk pada kondisi tersebut.
"Gejalanya bervariasi, dari yang ringan sampai yang berat. Namun, sebagian besar pasien tidak bergejala,” kata Hafiz.
Ada sejumlah tanda yang perlu diwaspadai sebagai kondisi gagal ginjal jika dialami oleh pasien. Antara lain urin berbusa dan berwarna merah, tekanan darah meningkat, mual dan muntah, merasa lemas dan letih, anemia, gangguan penurunan urin, sesak napas, hingga pingsan.
Ia menegaskan, ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan agar masyarakat tidak mengalami kondisi tersebut. Salah satunya dengan menerapkan pola hidup sehat dan minum air putih sesuai anjuran dokter.
"Pengobatannya dengan cara pencegahan. Bagaimana kita bisa mencegah ginjal untuk tidak mengalami penurunan fungsi dan jika sudah mengalami penurunan fungsi (kondisinya) tidak semakin parah," kata Hafiz.
Baca juga:
Mensos: Tidak Ada Alokasi Anggaran untuk Santunan Korban Gagal Ginjal Akut
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Gaya Hidup Picu Gagal Ginjal di Kalangan Remaja, DPR Desak Solusi Tunggakan BPJS

Cegah Gagal Ginjal Anak, Disdik DKI Inspeksi Rutin Penjualan Makanan di Sekolah
DPR Soroti Kasus Diabetes dan Gagal Ginjal Anak yang Makin Meningkat

Kebiasaan Mengonsumsi Garam Beresiko Terkena Gagal Ginjal

Di Indonesia Mayoritas Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda

Jokowi Setujui Pemberian Bantuan untuk Korban Gagal Ginjal Akut

Kasus Ginjal Akut, Ahli Sebut Tak Ada Hasil Autopsi Kematian karena Sirop Paracetamol

Mensos: Tidak Ada Alokasi Anggaran untuk Santunan Korban Gagal Ginjal Akut

Bareskrim Kembali Periksa BPOM Soal Kasus Gagal Ginjal

Pasien Gagal Ginjal Rentan Terkena Anemia
