Gaya Hidup Picu Gagal Ginjal di Kalangan Remaja, DPR Desak Solusi Tunggakan BPJS

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 18 April 2025
Gaya Hidup Picu Gagal Ginjal di Kalangan Remaja, DPR Desak Solusi Tunggakan BPJS

Ilustrasi - ginjal. (ANTARA/HO-Sutterstock).

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Surya Utama, menyampaikan kekhawatirannya mengenai peningkatan kasus gagal ginjal pada generasi muda dan masalah tunggakan pembayaran BPJS Kesehatan kepada rumah sakit. Pernyataan ini disampaikan setelah kunjungan kerjanya ke RS Muhammad Husein di Palembang, Sumatera Selatan.

Dalam kunjungannya, Surya Utama bersama anggota Komisi IX lainnya meninjau langsung ruang hemodialisis di rumah sakit tersebut. Ia menyatakan bahwa fasilitas alat yang tersedia sudah memadai. Namun, ia terkejut mendapati banyaknya pasien muda yang menjalani cuci darah.

"Saat kami mengunjungi ruang hemodialisis di RS Muhammad Husein, Palembang, kami melihat fasilitas yang lengkap. Namun, yang mengejutkan adalah banyaknya pasien usia muda, bahkan ada yang berusia 16, 22, dan 30 tahun, yang sudah menderita gagal ginjal," ujar Surya dalam keterangannya, Jumat (18/4).

Baca juga:

RSUD Bisa Layani Transplantasi Organ, Bahkan Ada Paket Lengkap Ginjal-Kornea-Jantung

Lebih lanjut, politisi dari Fraksi PAN ini menjelaskan bahwa sebagian besar pasien muda tersebut memiliki riwayat sering mengonsumsi minuman energi dan minuman kemasan dengan pewarna buatan sejak usia dini. Menurutnya, hal ini perlu menjadi perhatian bersama sebagai faktor gaya hidup yang berisiko tinggi.

"Setelah saya bertanya, ternyata rata-rata dari mereka sering minum minuman energi dan minuman botol yang mengandung pewarna sejak muda," tambahnya.

Surya mengapresiasi peran BPJS Kesehatan dalam membantu meringankan biaya pengobatan pasien. Namun, ia juga menekankan pentingnya koordinasi yang lebih baik antara rumah sakit dan BPJS, terutama terkait sistem pembayaran yang sering menimbulkan masalah.

"Memang perlu ada koordinasi yang lebih baik antara rumah sakit dan BPJS. Permasalahan antara rumah sakit dan BPJS ini bukan hanya terjadi di Sumatera Selatan, tapi mungkin di seluruh Indonesia," jelas pria yang akrab disapa Uya Kuya ini.

Baca juga:

Paus masih Kritis, Menunjukkan Tanda-Tanda Gagal Ginjal 'Ringan'

Ia mengkritik sistem pembayaran paket yang diterapkan BPJS karena dianggap tidak selalu mencukupi biaya operasional rumah sakit. Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah dan pihak terkait untuk segera mencari solusi yang adil bagi kedua belah pihak.

"Sistem pembayaran paket yang berlaku saat ini memiliki batasan dan seringkali tidak mencukupi biaya operasional rumah sakit. Saya rasa, perlu dicari jalan tengah untuk mengatasi masalah ini," pungkasnya.

#Ginjal #Gagal Ginjal #DPR RI #Uya Kuya
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Jangan Cuma Tulis 'Renyah dan Gurih', Literasi Jadi Kunci UMKM Kaya Mendadak
Hal serupa terjadi pada desa dan kampung wisata yang memiliki potensi besar
Angga Yudha Pratama - Minggu, 19 Oktober 2025
Jangan Cuma Tulis 'Renyah dan Gurih', Literasi Jadi Kunci UMKM Kaya Mendadak
Indonesia
Putusan MK 'Paksa' Revisi UU ASN, DPR Tegaskan Perlunya Pembentukan Lembaga Independen Baru untuk Awasi Sistem Merit
Rifqi juga mengungkapkan bahwa Komisi II bersama Badan Keahlian DPR RI sedang mengkaji dua fokus utama revisi UU ASN
Angga Yudha Pratama - Jumat, 17 Oktober 2025
Putusan MK 'Paksa' Revisi UU ASN, DPR Tegaskan Perlunya Pembentukan Lembaga Independen Baru untuk Awasi Sistem Merit
Indonesia
Israel Langgar Gencatan Senjata, DPR Minta Pemerintah Indonesia Lantang Bersuara
Israel kini melanggar gencatan senjata di Gaza, Palestina. DPR pun meminta pemerintah Indonesia lantang bersuara.
Soffi Amira - Jumat, 17 Oktober 2025
Israel Langgar Gencatan Senjata, DPR Minta Pemerintah Indonesia Lantang Bersuara
Indonesia
DPR Sebut Swasembada Pangan Cuma Omong Kosong Tanpa Hal Ini
Target swasembada tidak akan tercapai tanpa adaptasi iklim di sektor pertanian
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
DPR Sebut Swasembada Pangan Cuma Omong Kosong Tanpa Hal Ini
Olahraga
PSSI Pecat Patrick Kluivert, DPR Minta Cari Pelatih yang Punya Visi Jangka Panjang
DPR RI menghormati keputusan PSSI yang memecat Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia. DPR pun berharap bisa memiliki pelatih yang punya visi jangka panjang.
Soffi Amira - Kamis, 16 Oktober 2025
PSSI Pecat Patrick Kluivert, DPR Minta Cari Pelatih yang Punya Visi Jangka Panjang
Indonesia
Nyawa Angga Melayang Buntut Bullying Ganas di Grobogan, Polisi Diminta Profesional dan Transparan
Kasus ini menjadi sorotan media setelah Angga Bagus Perwira (12), siswa kelas VII SMP Negeri 1 Geyer, meninggal dunia pada Sabtu (11/10) di kelas
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Nyawa Angga Melayang Buntut Bullying Ganas di Grobogan, Polisi Diminta Profesional dan Transparan
Indonesia
Komisi III DPR Mau Rombak KUHAP, Intip Jurus Damai Berbasis Nilai Lokal Ala Aceh
Komisi III juga berencana membentuk tim kecil yang bertugas menjembatani perumusan pasal-pasal RUU KUHAP
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
Komisi III DPR Mau Rombak KUHAP, Intip Jurus Damai Berbasis Nilai Lokal Ala Aceh
Indonesia
Jejak Kesejahteraan ASN, DPR 'Ngebet' Hapuskan Beda Gaji PNS-PPPK
Pembahasan UU ASN akan melalui tahap naskah akademik di Baleg
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
Jejak Kesejahteraan ASN, DPR 'Ngebet' Hapuskan Beda Gaji PNS-PPPK
Indonesia
Baleg DPR Buka Keran Curhat Pembahasan RUU ASN, PPPK Bisa Alih Status?
Pembahasan RUU ASN akan menjadi prioritas dalam Prolegnas 2025
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
Baleg DPR Buka Keran Curhat Pembahasan RUU ASN, PPPK Bisa Alih Status?
Indonesia
Firman Soebagyo Dukung Bulog 'Naik Kelas' jadi Kementerian, Demi Kuasai Stok Beras Nasional
Kondisi ini menyebabkan sistem distribusi pangan menjadi carut-marut
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
Firman Soebagyo Dukung Bulog 'Naik Kelas' jadi Kementerian, Demi Kuasai Stok Beras Nasional
Bagikan