Pasien Ginjal Disarankan Lakukan Konsultasi saat Ingin Berpuasa


Ilustrasi - ginjal. (ANTARA/HO-Sutterstock).
MerahPutih.com - Puasa Ramadan memang wajib bagi muslim. Namun, ada kondisi yang tidak memungkinkan bagi seorang muslim untuk berpuasa, misalnya karena sakit. Terutama bagi yang berpenyakit ginjal dan hipertensi untuk melakukan konsultasi saat ingin berpuasa.
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi RS Universitas Indonesia Pringgodigdo Nugroho mengatakan penderita sakit ginjal pada tahap lanjut dianjurkan tidak berpuasa karena bisa menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang lebih cepat.
Baca juga:
Puasa Ramadan, Tubuh Membakar Lemak
"Ini berisiko tinggi itu terjadi penurunan fungsi ginjal yang lebih cepat, biasanya kalau udah tahap lanjut kita nggak anjurkan," kata Pringgo dalam konferensi pers Hari Ginjal Sedunia 2024 di Jakarta, Rabu (13/3).
Pasien yang dimaksud tahap lanjut adalah jika nilai fungsi ginjalnya (eGFR atau estimatead Gromerular filtration rate) sudah di bawah 30 persen atau kurang dari 30. Dikhawatirkan jika pasien berpuasa, akan menurunkan fungsi ginjal lebih cepat dan berujung pada tindakan cuci darah atau hemodialisis.
Namun jika pasien yang dalam tahap sudah rutin cuci darah, bisa berpuasa jika dalam pemeriksaan kondisinya dikatakan baik dan aman untuk berpuasa.
"Harus lihat kondisinya, kalau kondisinya segala parameternya baik masih bisa puasa, namun pada pasien cuci darah terkadang terjadi perubahan cepat itu tidak dianjurkan, jadi melihat kebiasaan saja," katanya.
Ia menyarankan, konsumsi air pada penderita penyakit ginjal juga harus diperhatikan. Umumnya pada orang dewasa sehat dianjurkan minum 2-3 liter sehari. Namun, minum air berlebihan akan menurunkan kadar natrium menjadi terlalu rendah dan bisa menyebabkan penurunan kesadaran pada penderita sakit ginjal usia lanjut.
"Penderita sakit ginjal tidak bisa minum air terlalu banyak karena fungsi pembuangannya yang sudah terbatas, terlebih pada usia lanjut," katanya dikutip Antara. (*)
Baca juga:
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Puasa Tasua dan Asyura 2025: Jadwal, Keutamaan, dan Niat Lengkap

Mengenal Puasa Hari-Hari Putih Menurut Kalender Hijriah

Gaya Hidup Picu Gagal Ginjal di Kalangan Remaja, DPR Desak Solusi Tunggakan BPJS

Pengertian, Ketentuan, dan Besaran Fidyah Puasa yang Perlu Diketahui

Apakah Membunuh Serangga Bisa Membatalkan Puasa? ini Penjelasannya

Es Kuwut Bisa Jadi Pilihan untuk Berbuka Puasa, Begini Cara Membuatnya

Mimpi 'Basah' di Siang Bolong, Apakah Membatalkan Puasa?

Meneteskan Air Mata Bisa Membatalkan Puasa?

Terlanjur Berbuka karena Salah Mengira Azan Maghrib, Bagaimana Hukumnya?
