DPR Singgung Bahaya Edukasi Minim Tentang Konten Media Sosial
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad. Foto: MerahPutih.com/Didik
Merahputih.com - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyoroti adanya dugaan pengaruh media sosial dalam peristiwa ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta Utara yang melukai puluhan siswa.
Ia mengimbau agar pihak sekolah lebih proaktif memberikan edukasi dan peringatan kepada siswa terkait kehati-hatian dalam menyaring informasi dari internet.
"Antara lain mungkin tadi karena pengaruh yang dilihat di media-media sosial," kata Dasco dalam keterangannya, Minggu (9/11),
Baca juga:
Ledakan di SMAN 72, Mayoritas Korban Alami Gangguan Pendengaran
Dasco mengungkapkan, berdasarkan hasil peninjauan, pelaku diduga adalah siswa berusia 17 tahun. Namun, ia menekankan bahwa rincian lengkap mengenai motif dan kronologi masih menunggu hasil penyelidikan resmi dari pihak kepolisian.
"Soal ini biar nanti pihak yang berwenang atau pihak kepolisian yang menyampaikan ke rekan media," ujar Politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut.
Ledakan Diduga Aksi Balas Dendam Korban Perundungan
Sebelumnya, salah satu siswa kelas XI SMAN 72, yang hanya disebut inisial S, menduga bahwa bom rakitan atau bom molotov yang ditemukan di area masjid sekolah dibawa oleh siswa yang sering menjadi korban perundungan (bullying).
Siswa S menduga, pelaku mungkin berniat balas dendam dan bunuh diri. Ia menyaksikan ada tiga jenis bom di lokasi, namun hanya dua yang meledak.
Ledakan keras terjadi sesaat setelah khutbah Jumat selesai, tepat sebelum iqomah dikumandangkan, yang memicu kepanikan di antara siswa dan jemaah di masjid sekolah.
Terkait korban, Polda Metro Jaya merilis kondisi terkini. Dari total 54 siswa yang dirawat akibat ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading Jakarta Utara, 21 siswa sudah diizinkan pulang. Sisanya, 33 siswa, masih menjalani perawatan medis.
Baca juga:
Siswa Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta Dicurigai Terpapar Konten Negatif di Media Sosial
Beberapa korban yang masih dirawat mengalami luka bakar dan gangguan pendengaran akibat dentuman di masjid sekolah. Pihak kepolisian berharap semua siswa segera pulih dan dapat kembali beraktivitas normal.
“Dari 54 siswa, 27 berada di RS Islam Jakarta dan 6 di RS Yarsi, dari 54 tinggal 33 orang, 21 sudah pulang dalam kondisi sudah baik,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Penyandang Disabilitas Wicara Dirundung, DPR Sebut Masih Rendahnya Pemahaman dan Empati
Nilai TKA Matematika dan Bahasa Inggris Rendah, DPR Minta Evaluasi Total
Program dan Kawasan Transmigrasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Daerah
Minta Program MBG Disetop Selama Libur Sekolah, Fokus ke Ibu Hamil Saja
Dukung Langkah KBRI Laporkan Bonnie Blue, DPR: Melecehkan Simbol Negara Khususnya Merah Putih Tidak Bisa Ditoleransi
Tragedi Berdarah Tol Krapyak: 16 Nyawa Melayang, DPR Semprot Kemenhub Agar Bus 'Zombie' Tak Gentayangan Saat Nataru
Sesalkan OTT Jaksa, Komisi III DPR Minta Akar Masalah Penegakan Hukum Diusut
DPR Desak Pengumuman UMP 2026 Transparan Agar Tak Ada Dusta
Negara Diminta 'Jemput Bola' Urus Sertifikat Korban Bencana Sumatera, Jangan Tunggu Rakyat Mengemis
DPR Warning Kementerian HAM: Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Jangan Cuma Jadi Pajangan, Implementasi Harus Se-Progresif Dialognya