#PilahDariSekarang untuk Kurangi Sampah Plastik

Jumat, 02 Juni 2023 - Ikhsan Aryo Digdo

STOP. Jangan sembarangan membuang sampah plastik. Meskipun kamu sudah membuangnya di tempatnya, sampah plastik bisa tidak terolah dengan baik dan pada akhirnya akan mencemari lingkungan.

Sampah plastik sudah menjadi masalah global. Bahkan, setiap menitnya sampah plastik sebanyak satu wadah truk sampah terbuang ke lautan.

Baca Juga:

Limbah Plastik Berpotensi Menjadi Salah Satu Sumber Bahan Bakar

"Sekitar 7 miliar dari 9,2 miliar ton plastik yang diproduksi dari 1950-2017 menjadi sampah plastik dan berakhir di tempat pembuangan sampah atau dibuang," tulis laman UN environment programme.

Selain itu, menurut data SIPSN per Mei 2023, plastik masih menjadi sampah terbanyak yang belum dikelola secara optimal. Di tahun 2022, dari 12,9 juta ton volume timbunan sampah di Indonesia, hampir 5 juta ton di antaranya tidak terkelola. Jika dilihat dari komposisi jenisnya, plastik adalah jenis sampah terbanyak (18,4 persen), setelah sampah organik yang dapat terurai secara alami.

Yayasan Wings Peduli mengedukasi masyarakat tentang memilah sampah plastik. (Foto: Yayasan Wings Peduli)

Polusi sampah plastik dapat mengubah habitat dan proses alam, mengurangi kemampuan ekosistem untuk beradaptasi dengan perubahan iklim, secara langsung memengaruhi mata pencaharian jutaan orang, kemampuan produksi pangan, dan kesejahteraan sosial. Oleh karena itu, kamu harus benar-benar memilah jenis sampah yang ingin kamu buang.

Kamu bisa mulai terlibat dalam pengurangan sampah plastik dengan melaksanakan gerakan #PilahDariSekarang tingkat rumah tangga yang disuarakan oleh Yayasan Wings Peduli. Gerakan ini mengajak masyarakat menyetorkan sampah terpilah ke Bank Sampah terdekat, agar sampah plastik tidak berakhir ke lingkungan dan mencemari sekitarnya, namun terintegrasi ke pendaur.

Baca Juga:

Upshecle Menyulap Sampah Plastik Jadi Barang Berguna

Upaya mendorong pemilahan sampah dari tingkat terkecil masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan aksi nyata masyarakat untuk kurangi sampah plastik, yang juga sejalan dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini, yakni #BeatPlasticPollution.

#PilahDariSekarang mengajak kamu terlibat dalam tahap “Koleksi” sebagai langkah awal siklus pengelolaan sampah plastik, dengan aksi nyata yang bisa dilakukan dari rumah.

“Kami dorong mereka untuk melakukan gerakan #PilahDariSekarang dengan tiga langkah, yakni “Kenali” bahan baku sampahnya, “Pilah” berdasarkan kategorinya, dan “Setor” sampah terpilah ke Bank Sampah,” ungkap Perwakilan Yayasan WINGS Peduli Sheila Kansil dalam rilis pers yang diterima merahputih.com, Jumat (2/6).

Kondisi sampah di TPST Bantargebang. (Foto: Yayasan Wings Peduli)

Gerakan ini juga memilki dua tujuan. Pertama adalah edukasi, yang berarti mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pemilahan sampah, kategorisasi sampah, hingga kemana sampah terpilah bisa disetor. Kedua adalah kolaborasi, yang berarti gerakan ini bersinergi dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi lingkungan.

Pemilahan sampah dari sumber, merupakan kunci dari pengelolaan sampah berkelanjutan. Hal ini bisa dilihat dari volume tumpukan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, yang menjadi tempat pengelolaan sampah terbesar di Indonesia sekaligus Asia Tenggara.

Hingga saat ini, terdapat 39 juta ton sampah yang telah memenuhi 80 persen kapasitasnya, dengan tambahan sampah sebanyak rata-rata enam ribu ton setiap harinya. Tingginya volume sampah ini berisiko terjadinya longsor, hingga merusak infrastruktur pendukung pengelolaan sampah, jalan, serta saluran air. (ikh)

Baca Juga:

Revolusi Daur Ulang pada Ulat Super Pemakan Plastik

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan