Pidato Jokowi Singgung Radikalisme, Setara: Intoleransi Adalah Hulu Dari Terorisme

Jumat, 16 Agustus 2019 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Ketua SETARA Institute, Hendardi mengapresiasi pidato Presiden Joko Widodo dalam Sidang Tahunan DPR/DPD/MPR hari ini. Pidato yang dimaksud Hendardi adalah kaitannya dengan pencegahan paham radikalisme yang terjadi karena intoleransi di kalangan masyarakat.

Menurut Hendardi, Jokowi secara eksplisit mengidentifikasi intoleransi, radikalisme dan terorisme dalam satu deretan kata sebagai ancaman nyata kemajuan bangsa menuju Indonesia maju dan unggul.

Baca Juga: Tunjukkan Smartphone, Jokowi Sindir Pejabat yang Kerap Studi Banding ke Luar Negeri

Baginya, apa yang dipaparkan Jokowi tersebut menandakan bahwa Presiden sangat paham bagaimana ancaman terorisme bisa terjadi.

“Bahwa intoleransi adalah hulu dari terorisme dan terorisme adalah puncak dari intoleransi,” imbuh Hendardi dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (16/8)

Selain itu, Hendardi juga sepakat dengan pendapat Presiden Jokowi tentang upaya penguatan Pancasila sebagai ideologi final bagi bangsa Indonesia untuk menangkal intoleransi yang berpotensi mengakibatkan orang berpaham radikal dan bisa cenderung mudah melakukan aksi terorisme.

“Pengenalan Jokowi pada tantangan intoleransi-radikalisme-terorisme kemudian dijawab dengan pentingnya penguatan ideologi bangsa, Pancasila,” ujarnya.

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam rangka penyampaian RUU tentang APBN TA 2020 disertai nota Keuangan dan dokumen pendukungnya dalam sidang Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam rangka penyampaian RUU tentang APBN TA 2020 disertai nota Keuangan dan dokumen pendukungnya dalam sidang Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Apalagi dalam kajian SETARA Institute sendiri, ancaman terhadap ideologi dasar bangsa Indonesia itu bukan isapan jempol belaka. “Dalam banyak survei, termasuk studi SETARA Institute, ancaman terhadap negara Pancasila adalah nyata adanya,” terang Hendardi.

Maka dari itu, Hendardi merasa tepat jika tantangan intermediate dari upaya mengatasi intoleransi-radikalisme-terorisme ini adalah pembudayaan Pancasila yang menuntut lompatan kreatif dalam pembinaan dan pembudayaannya.

Baca Juga: Jokowi Minta Restu Masyarakat Indonesia untuk Pindahkan Ibu Kota Negara

Perlu diketahui, bahwa dalam pidato kenegaraannya di dalam Sidang Tahunan DPR dan MPR RI tersebut, Presiden Jokowi memberikan pemaparan terhadap antisipasi bangsa terhadap ancaman ketahanan dan keamanan nasional di tengah mudahnya keterbukaan informasi dan akses jaringan komunikasi.

“Dalam bidang pertahanan-keamanan kita juga harus tanggap dan siap menghadapi perang siber, menghadapi intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Serta menghadapi ancaman kejahatan-kejahatan lainnya baik dari dalam maupun luar negeri yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa kita,” ujar Presiden Jokowi hari ini. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan