Ledakan Masjid SMAN 72, Tanda Bahaya Ekstremisme di Kalangan Remaja
Lokasi ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading. Foto: Dok. Istimewa
MerahPutih.com - Ledakan yang terjadi di Masjid SMAN 72 Jakarta mengakibatkan sedikitnya 55 orang luka-luka. Insiden ini terjadi saat siswa tengah melaksanakan salat Jumat di lingkungan sekolah, dua hari lalu.
SETARA Institute menilai peristiwa ledakan ini bukan sekadar tindak kriminal biasa, melainkan bentuk nyata ekstremisme kekerasan.
“Tragedi di SMAN 72 Jakarta nyata-nyata merupakan tindakan ekstremisme kekerasan,” kata Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan, dalam keterangan tertulis, Minggu (9/11).
Baca juga:
Halili menyoroti simbol dan narasi yang digunakan pelaku, seperti tulisan “Welcome to Hell” pada senapan mainan serta penyebutan nama-nama pelaku teror dunia. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan arah ideologis tindakan pelaku.
“Ini bukan sekadar tindak kriminal. Indikasi kuat mengarah pada tindakan terorisme,” tuturnya.
Data survei SETARA Institute tahun 2023 menunjukkan bahwa 5 persen remaja tergolong intoleran aktif dan 0,6 persen telah terpapar ideologi ekstremisme.
Meskipun tingkat toleransi pelajar SMA masih tinggi (70,2 persen), tren intoleransi aktif meningkat signifikan dibandingkan survei tahun 2016.
Baca juga:
Siswa Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta Dicurigai Terpapar Konten Negatif di Media Sosial
SETARA Institute mendesak pemerintah untuk mengaktifkan Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan (RAN-PE) serta memperkuat peran daerah melalui Rencana Aksi Daerah (RAD-PE).
Halili menekankan pentingnya literasi kebangsaan, toleransi, dan penghormatan terhadap perbedaan sebagai benteng utama mencegah radikalisasi remaja.
Faktor perundungan (bullying) juga disebut sebagai pemicu perilaku ekstrem pelaku yang diketahui merupakan siswa berusia 17 tahun.
Baca juga:
Cegah Perundungan, Legislator: Stop Normalisasi Kekerasan, Termasuk yang Dibungkus Candaan
“Bullying terbukti bisa menjerumuskan korban pada perilaku ekstrem, termasuk ekstremisme kekerasan seperti yang terjadi di SMAN 72 Jakarta,” tutup Halili. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Ledakan Masjid SMAN 72, Tanda Bahaya Ekstremisme di Kalangan Remaja
Astaga! Isi Rumah Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Bikin Merinding, Ada Serbuk yang Diduga Jadi 'Kunci' Balas Dendam Perundungan
DPR Singgung Bahaya Edukasi Minim Tentang Konten Media Sosial
Operasi Luka Kepala Sukses, Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Mulai Sadar dan Dapat Penjagaan Ekstra Ketat
Akun Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diperiksa, Polisi Temukan Barang Bukti Penting
Terkejut Ada Insiden Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Menteri PPPA: Sekolah Harus Jadi Tempat Aman!
Polisi Selidiki Dugaan Bullying yang Jadi Motif di Balik Ledakan SMAN 72 Jakarta
Sosok Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Alami Bullying dan Terpengaruh Konten Kekerasan
Pasca Ledakan SMAN 72 Jakarta, Biro SDM Polda Metro Jaya Beri Trauma Healing ke Korban
Insiden Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, KPAI Sebut Longgarnya Pengawasan Keamanan Sekolah